.
.
.Joong baru saja selesai rapat, ia mengirimi Dunk sebuah pesan dan bilang jika ia akan segera menyusul Dunk ke butik. Joong merapikan berkas-berkas yang ada dimeja lalu membawanya ke dalam ruang kerja miliknya sambil mengambil kunci mobil dan membawa tas kerjanya menuju tempat parkir mobilnya.
Joong menghubungi nomor Dunk, namun tidak ada jawaban darinya. pesannya juga belum dibalas sejak tadi.
"Ini aneh" Gumam Joong pada dirinya sendiri.
Pria itu melakukan panggilan telepon lagi untuk menghubungi istrinya, namun tetap tidak ada jawaban. Ia akhirnya menelepon pemilik butik tempat dimana Dunk tengah melakukan fitting baju.
"Halo!" Jawaban dari sebrang sana membuat Joong sedikit lega, setidaknya pegawai dibutik itu mengangkat teleponnya.
"Halo! Dimana Dunk? Apakah dia sudah fitting? Sejak tadi dia tidak mengangkat ponselku apakah dia ada disana?" Tanya Joong dengan tidak sabar.
"Dunk? Mohon maaf tuan, sejak tadi tidak ada tamu yang melakukan fitting ditempat kami."
Joong tertegun, sedikit lama ia mencerna ucapan pegawai butik itu.
"Hah? Bukankah kalian sendiri yang mengirimi pesan ke nomor istriku dan memberikan info bahwa butik kalian akan tutup lebih cepat hari ini? Dunk sudah bilang padaku jika dia akan segera kesana."
"Maaf tuan Joong, kami buka hingga jam 7 malam sesuai dengan jadwal biasanya, dan kami tidak memberikan info apapun terkait jam tutup kami hari ini."
"APA?" Lalu yang menghubungi nomor istriku siapa? Bukankah pihak kalian?"
"Tuan Joong sekali lagi kami mohon maaf, kami sama sekali tidak menghubungi nomor siapapun untuk melakukan fitting. Karena sebelumnya tuan Joong telah menghubungi kami dan akan datang sesuai ja...."
"Haisssh sudahlah." Balas Joong dengan kesal. Ia langsung mematikan ponselnya dan tetap berusaha menghubungi nomor Dunk. Saat ia akan memencet panggilan kembali, Ada notifikasi pesan dari Namtan.
"Joong, segeralah datang kerumah sakit. Dunk baru saja mengalami kecelakaan dan tengah dirawat. Aku telah mengirimkan lokasinya, segeralah datang."
Tangan Joong bergetar dan ponselnya terjatuh dari genggamannya. Ia berusaha mencerna pesan yang baru saja ia baca. Kesadarannya kembali, Joong langsung berlari kencang menuju tempat dimana mobilnya terparkir, dan segera melajukan kendaraannya menuju tempat dimana Dunk tengah dirawat, sesuai dengan alamat yang telah Namtan kirim.
.
.
.Joong berlari ke ruang UGD, namun tidak menemukan siapapun disana. Joong memutuskan menanyakan keberadaan pasien atas nama Dunk Natachai ke petugas yang ada dilobi dan ia segera diarahkan menuju ruang operasi. Joong berlari menyusuri koridor rumah sakit dan berharap segera menemukan tempat dimana Dunk tengah dirawat.
"Joong!" Panggil Namtan pada adik iparnya yang baru sampai di koridor ruang operasi, dimana Dunk tengah memperjuangkan hidupnya didalam sana. Joong berlari mendekati Namtan setelah mendengar panggilan darinya, dan menuju tempat dimana Namtan tengah berdiri dengan gelisah.
"Namtan.... dimana Dunk?" Tanya Joong dengan panik.
"Dia sedang ada didalam, dokter tengah mengoperasi Dunk didalam sana. Tubuh Dunk ditemukan bersimbah darah di distrik dekat tepi timur sungai Mae Nam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gloomy Love (JoongDunk story)
FanficBagaimana jika akhirnya kamu bisa kembali ke masa lalu? Apa yang akan kau lakukan? Tentu saja merbaiki kesalahan bukan? Itulah yang terjadi pada Dunk Natachai Boonprasert, pria manis dan lemah lembut ini harus mengalami kepahitan dalam kehidupan per...