Chapter 12 🔞

4.4K 201 8
                                    

Trigger warning : rape scene
.

.

.

Dunk membalikan tubuhnya menghadap pada sosok yang masih mengarahkan pandangannya ke dinding.

"Seperti biasa, orang yang tertangkap basah akan memilih untuk meletakan kesalahan pada pihak lain, daripada repot-repot menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Begitupun yang sedang kau lakukan sekarang, apa yang pria itu berikan padamu sehingga kau bertingah seperti jalang rendahan? " tutur pria itu lagi, lalu mengarahkan pandangannya pada Dunk yang tengah berdiri mematung didepan pintu apartemen miliknya.

Dunk terdiam, ia berusaha mencerna ucapan pria itu dan mencoba mengerti arah pembicaraannya.

"Sepertinya aku mengganggu kesenanganmu barusan, makanya kau marah" Joong terkekeh ia melanjutkan lagi ucapannya,
"Berapa kali kau tidur dengan pria itu? Oh aku bahkan ingat dia berada dirumahmu malam itu. Seadainya aku tidak datang? Apakah kau ingin melakukan sex sepanjang malam dengannya?"

Tangan Dunk terkepal erat ia merusaha meredam emosinya saat Joong merendahkan harga dirinya dan menuduhnya sambil memberikan pandangan remeh.

"Bukankah kalimat itu lebih cocok untukmu? Dirimu yang pengecut sama sekali tidak pantas mengatakan apapun tentangku. Tidakkah sesekali terbesit dalam pikiranmu itu betapa menjijikannya dirimu? Sejujurnya Kau bahkan tidak pantas hidup dengan siapapun" balas Dunk, lalu berbalik menghadap pintu keluar.

Wajah Joong mengeras dan darahnya kembali mendidih, ia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Sesaat ketika Dunk berbalik untuk menggapai pintu apartemen miliknya, Joong menariknya tubuhnya kasar dan menyeretnya menuju kamar pribadinya lalu membanting tubuh Tunangannya itu diatas kasur.

Dunk mengaduh kesakitan, Joong langsung menindih tubuh itu dan mencium kasar bibirnya lalu meremas dadanya yang tidak terbalut apapun. Dunk mengerang kesakitan. Ia panik dengan sikap Joong yang tiba-tiba, Dunk berusaha menggerakan tubuhnya dan mendorong tubuh pria yang ada diatasnya.

"Lepaskan aku" Dunk berusaha membebaskan dirinya namun apa daya, Joong jauh lebih kuat darinya.

Joong mengangkat kepalanya lalu mendekatkan wajahnya kearah wajah Dunk. Tangannya sibuk meremas-remas puting Dunk.

"Bagaimana rasanya? Apa kau menyukainya?" tanya Joong dengan suara berat penuh nafsu, ia memperhatiakan ekpresi Dunk yang sedang ketakutan.

"Ahhhh sakit" jerit Dunk saat Joong menggigit putingnya keras lalu memelintirnya dan menggigit putingnya lagi sembari memainkan putingnya yang lain.

"Joong jangan?" Dunk memohon, namun Joong tak menggubris ucapan Dunk, dia tetap menggigit, menjilat, mencium, dan mulai meninggalkan kissmark di dada dan leher Dunk.

"Jangan, kumohon..."

"Takut? Kemana perginya nyalimu yang berani tadi...? Ayo buktikan siapa yang lebih menjijikan diantara kita, kau atau aku...." Joong tertwa dengan arogan. Dunk gemetar ketakutan melihat aksi nekat pria itu padanya, Ia menyesali ucapannya tadi yang semakin memancing amarah Pria itu padanya. Sungguh ia tidak mengira Joong akan senekat ini.

Joong lalu membuka kancing celananya, mengeluarkan kejantannnya yang sejak tadi menegang lalu menjambak kepala Dunk dan memaksanya untuk mengulum kejantannya, Dunk mengatupkan mulutnya rapat, namun Joong tidak kehabisan akal, ia lalu mencekik leher Dunk hingga ia kehabisan nafas dan membuka mulutnya. Saat itulah Joong langsung melesakkan penisnya kedalam mulut Dunk lalu menggerakan kepala Dunk maju mundur.

Gloomy Love (JoongDunk story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang