Chapter 2

4.2K 252 2
                                    

.
.
.
.

Dunk baru saja sampai dikelas, untung saja dia tahu mata kuliah yang akan dia terima hari ini, karna dulu Dunk selalu memasang foto jadwal kuliah di wallpaper hpnya jadi Dunk tidak terlalu panik.

Perkuliahan baru saja akan dimulai, jadi Dunk mulai duduk dibangkunya, pikirannya masih kacau apa yang harus ia lakukan ke depannya?ntahlah dia juga bingung semua terjadi secara tiba-tiba.

Tak ayal lagi, ingatan pria muda itu kembali ke masa bertahun-tahun silam. Satu masa di mana ia harus menerima perjodohan untuk bertunangan dengan anak dari sahabat ayahnya.

Dunk yang saat itu baru berusia 13 tahun hanya pasrah menerima keputusan orang tuanya.

Awalnya ia kesal dan bingung, namun saat bertemu dengan orang yang akan dijodohkan dengannya, seketika Dunk merasakan perasaan yang aneh.

Sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Pria itu bernama Joong Archen Aydin, orang tua Joong memperkenalkan anak mereka pada Dunk. Dunk tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya Dunk tahu perasaan yang baru saja ia rasakan saat itu,

ia telah jatuh CINTA.

Samar Dunk mengingat-ingat bagamana akhirnya Dunk mulai bergantung dengan Joong yang usianya terpaut 4 tahun lebih tua darinya  Namun yang Dunk tahu, setahun setelah pertunangan mereka, Joong akan berkuliah di China untuk melanjutkan pendidikannya disana.

Setiap hari Dunk menunggu, hari dimana Joong akan kembali ke negaranya, Thailand. untuk bertemu lagi dengan Dunk yang saat itu sudah berusia 18 tahun.

Dunk sudah mulai masuk kuliah.

Awalnya semua berjalan dengan lancar dan Dunk sibuk dengan kegiatan di kampus, sampai akhirnya suatu pagi Dunk terbangun dan turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya seperti biasa.

Namun pada saat itu, Dunk sangat terkejut.

Disana, disebelah kursi meja makan yang biasa Dunk duduki ada pria yang sudah Dunk kenal sejak lama, dia Joong Archen Aydin. tunangannya itu telah kembali ke negaranya dan kini sedang duduk menyantap sarapan yang ibunya buat pagi ini.

Dunk terpaku melihat Joong yang semakin tampan saja. Dadanya yang bidang, tubuhnya yang lebih tinggi dari Dunk, wajahnya yang tegas dan semakin maskulin Dunk benar-benar terpikat pada tunangannya yang menjadi sangat tampan berkali-kali lipat.

Saat Dunk menghampiri meja makan, ia dipersilahkan duduk disisi Joong, dapat Dunk rasakan aroma maskulin parfum yang menyeruak penciumannya, aroma yang begitu nyaman dan Dunk sama sekali tidak dapat menyembunyikan rasa kagumnya terhadap tunangannya yang kini telah menjadi pria dewasa.

Sejak hari itu, Joong selalu berada disisinya.

Mengantarkannya kuliah setiap hari, tidak ada kata yang bisa menggambarkan kebahagiaannya sejak hari itu. Yang Dunk tahu bahwa nantinya pria yang telah membuatnya jatuh hati ini akan segera menikahinya setelah Dunk lulus kuliah.

Begitu naif,

Dunk pikir semuanya akan berjalan sesuai dengan mimpinya. Namun kenyataan yang telah ia lewati dimasa depan setelah menikah dengan Joong, tidaklah seindah itu.

Gloomy Love (JoongDunk story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang