Chapter 5

3.6K 240 1
                                    

.

.

.

Dunk tersadar dari lamunannya ketika langkah kaki pria disebelahnya terdengar mulai menjauh, Dunk sadar bahwa pria disampingnya telah pergi keluar dari toilet.

Dunk pelan-pelan mulai mengikuti Nine sambil sedikit bersembunyi dan berusaha bertingkah normal.
Dan disinilah dia, disalah satu kursi kosong yang berada tidak jauh dari langkah kaki Nine yang berhenti.

Dunk memperhatikan langkah kaki Nine yang terhenti disalah satu kursi, disana ia dapat melihat sosok pria yang sangat dia kenal.

"Phi Joong" lidahnya kelu saat melafalkan nama tersebut.

Tunangannya itu ternyata sedang makan malam bersama dengan Nine, Bisa Dunk lihat Nine dan Joong duduk berhadapan dengan Nine yang membalakangi Dunk lalu Joong yang berada tepat didepan Nine.

Dunk menutupi sedikit bagian wajahnya agar keberadaanya tidak diketahui, untungnya ada beberapa orang duduk disekitar Dunk sehingga bisa sedikit menutupi diri Dunk.

Tubuh Dunk bergetar melihat senyum Joong yang tercetak dengan jelas di mata Dunk.
Senyum tulus yang selama ini Dunk inginkan dari Joong, senyum tulus yang hanya Joong berikan untuk pria yang ada didepannya itu.

Jadi selama ini mereka sudah saling mengenal jauh sebelum pernikahannya dengan Joong. Rasa sesak mulai menggerogoti dada Dunk membuat ia kesulitan untuk bernafas, Dunk memukul dadanya berkali-kali dan membiarkan air mata yang tidak dapat ia tahan dan lolos begitu saja.

"Aku tidak ingin melihat ini" batin Dunk perih lalu berdiri dari kursi yang ia duduki dan pergi menjauh dari tempat Joong dan Nine duduk.

Dunk pergi menuju toilet lalu mencuci mukanya yang telah basah oleh air mata, wajahnya memerah, pipinya terasa panas dan jantungnya berdetak lebih cepat.
Dunk menangis, tubuhnya bergetar.
Lagi dan lagi ia merasakan hal yang sama seperti sebelumnya.
Dunk menyalakan wastafel dan mencuci wajahnya yang basah karna menangis.


"Dunk are u okay?"


Tiba-tiba Ohm datang dari arah belakang punggung Dunk, sambil menyentuh pundaknya pelan.

Dunk terkejut dan gelagapan melihat Ohm yang tiba-tiba ada ditengah kondisinya yang sedang tidak baik.

"Ohm, kenapa kamu tiba-tiba ada disini?" Tanya Dunk gugup sembari melihat Ohm yang sedang memasang wajah khawatir.

"Kau lupa? Ini kan toilet. siapapun bisa kesini kapan saja"  Ucap Ohm pada Dunk yang masih berusaha mengelap wajahnya yang basah dengan tisu.

"O-oh kamu kebelet ya? Yasudah sana aku mau kembali ke meja" Dunk baru akan pergi keluar menuju pintu keluar toilet, Namun Ohm tiba-tiba menahan tangannya.

"Dunk, aku tahu kamu sedang tidak baik-baik saja" ucap Ohm pada Dunk yang masih berusaha untuk mengelak.

"Apakah karna pria yang duduk bersama dengan tunanganmu itu?" Tandas Ohm sambil memegang kedua bahu Dunk.

Wajah Dunk menjadi pucat pasi, Ohm ternyata tahu betul apa yang baru saja terjadi. Wajahnya pias dan lidahnya kelu, tidak ada kalimat apapun yang mampu Dunk katakan. Dia tertangkap basah sekarang Dan tidak bisa membuat kebohongan lagi.

Gloomy Love (JoongDunk story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang