Chapter 22

3K 192 7
                                    

.
.
.

Hanya suara dentingan sendok beradu dengan piring yang terdengar. Terlihat Namtan sesekali melirik ke arah Adiknya yang duduk di depannya.
Tidak ada berani membuka suara telebih dahulu, sampai akhirnya,

"Hari ini Joong akan menjemputmu untuk memeriksakan kandunganmu" ujar tuan Boonprasert memecah keheningan dinatara mereka berempat.

Prakk

Namtan menjatuhkan sendok yang sedang di pegangnya hingga menimbulkan suara dentingan yang keras. Ia menatap wajah adiknya yang masih fokus memakan makannya seolah tidak terganggu dengan ucapan sang ayah.

"Kau hamil?" Tanya Namtan memastikan.

Dunk menghentikan suapannya, lalu mengalihkan fokusnya ke arah sang kakak yang memandanginya dengan tatapan menuntut.

"Iya..." jawab Dunk singkat.

"Dan Joong? Bukankah kalian berdua sudah sepakat untuk putus? Tapi kenapa jadi dia yang mengantarkanmu untuk mengecek kandungan? Kau kembali padanya?" Tanya Namtan dengan raut wajah heran.

"Karna Joong adalah ayahnya, jadi sudah seharusnya dia yang bertanggung jawab" balas sang ibu mengejutkan Namtan lagi dan lagi.

"Jadi dia? Jadi Joong yang melakukan hal itu padamu? Kenapa kau tidak menceritakannya Dunk?" Tanya Namtan lagi, ia benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran adiknya.

"Namtan....? Apa maksudmu?" Tanya sang Ibu pada anak pertamanya itu.

Namtan menghela nafas gusar, ia kembali fokus pada adiknya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Menikah dengannya? Apakah kau yakin?" Tanya Namtan lagi.

"Itu harus! Jika dia tidak ingin menikah, buat apa dia sampai berbuat sejauh itu jika menganggap hubungannya tidak penting?" Balas sang ayah, Namtan lama-lama jadi jengkel karna bukan Dunk yang menjawab langsung pertanyaannya.

"Tapi......"

"Tidak ada tapi-tapian! Belajarlah untuk bertanggung jawab Dunk. Kau tidak hisa berkuliah sekarang, papa akan mengurus surat cuti kuliahmu dan kau haru fokus dengan keadaan janinmu."

"Pa...."

"Jangan membatahku! Tidak tahukah betapa kecewanya kami kemarin? Kau bahkan tidak ingin memberitahukan sendiri tentang kondisimu dan malah menganggap remeh keberadaan kami. Jika Joong tidak datang dan memberitahukan semuanya, kau pasti akan terus membohongi kami Dunk. Sadarlah! Kau tidak bisa selamanya membohongi kami terus menerus" balas sang Ayah dengan tegas.

"Tapi pa.... kau tahu Joong berhubungan dengan orang selain aku, dia sel...."

"Sekarang bukan waktunya kau memikirkan perasaanmu sendiri Dunk, pikirkan masa depan anakmu."

Balas  sang ayah lagi sembari pergi meninggalkan ruang makan diikuti sang ibu yang menyusulnya dari belakang. menyisakan Dunk dan Namtan berdua dimeja makan.

"Dunk..... jadi Joong yang memperkosamu saat itu?"

"......."

"Baiklah jika kau tidak ingin menjawab apapun, kita akan membicarakan soal ini lain waktu. Apakah kau baik-baik saja dengan keberadaan janin itu? Dan apakah dia sehat?" Tanya Namtan lagi.

Gloomy Love (JoongDunk story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang