Chapter 16

3.7K 199 15
                                    

.

.

.

Pagi dipertengahan Agustus terasa lebih dingin dibanding hari-hari biasanya, mungkin saja karena Thailand sudah memasuki musim hujan sehingga udara terasa lebih dingin. Mungkin karena didominasi oleh monsun barat daya, dimana curah hujan di sebagian besar Thailand berada pada tingkat terberatnya. Semua orang menikmati hari dengan perasaan sejuk, tapi tidak dengan pria satu ini. Ohm terlambat bangun pagi, padahal hari ini ada kuis jadi Ia benar-benar merasa panik melihat waktu yang terus-menerus berjalan tanpa henti. Ingin rasanya ia menghentikan waktu untuk hari ini saja.

Ohm berlari dari pelataran kampus dan berjalan menaiki tangga dengan terburu-buru. Sebaiknya Mr. Toey tidak memarahinya pagi ini, karena terus terang suasana hatinya sedang tidak baik. Jika dosennya yang berwajah seperti macan itu menyemprotnya dengan sejuta teguran sadis maka ia akan menyemprotnya dengan kata-kata yang lebih sadis.

Sesampainya dikelas, Ohm mengatur nafasnya yang tak beraturan. untung saja Mr.Toey belum masuk, jadi ia tidak terlambat untuk ikut kuis.
Sesaat setelah ia duduk disebelah Dunk, pria yang ia takutkan kehadirannya baru saja datang dan memulai perkuliahan hari ini. Ohm segera mengeluarkan buku miliknya serta alat tulis untuk memulai kuis.

"Kau kenapa terlambat?" Tanya Dunk yang duduk disebelahnya sambil berbisik.

"Semalaman aku begadang, ada acara boxing di tv jadinya aku menonton hingga jam 2 pagi" jawab Ohm sambil sibuk menulis dikertas.

"Oh sangat penting sekali hidupmu" celetuk Dunk, membuat Ohm jadi cemberut.

"Sial, terkadang aku berharap untuk hari ini saja kau tidak bisa berbicara " ucap Ohm ketus.

Dunk langsung terkikik mendengar jawaban Ohm, ia selalu saja bertingkah konyol seperti tidak memiliki beban saja di dalam hidupnya. Dunk kemudian kembali fokus pada penjelasan dosen didepan, Ia kemudian mengeluarkan alat tulis untuk mengikuti kuis hari ini.

.
.
.

Setelah kelas selesai, Ohm segera pergi meninggalkan kelas menuju kantin bersama Dunk. Ia lalu memesan makanan yang selalu saja sama seperti hari-hari biasanya. Bahkan sampai pemilik kantin langsung menyiapkan pesanannya hanya dengan melihat wajah Ohm yang muncul didepan kasir.

Setelah pesanannya selesai, ia membawanya dan berjalan menuju meja yang ia duduki bersama Dunk sambil memberikan piring milik Dunk, lalu kemudian ia fokus dengan makanannya sendiri.

"Oh iya Dunk, kapan kamu akan mulai mengerjakan laporan?" Tanya Ohm pada Dunk, sambil terus menyendok makanan miliknya.

"Mungkin Minggu depan, aku terlalu sibuk akhir-akhir ini" jawab Dunk sambil membaca buku.

"OMG, aku baru sadar kau sangat sibuk. Susah memang bicara sama calon presiden yang sedang sibuk mengatur keuangan negara sehingga tidak bisa melakukan pene....Aw" teriak Ohm setelah ia merasakan cubitan dilengannya.

"Rasakan!" Ucap Dunk sambil tertawa penuh kemenangan.

"Dasar makhluk aneh" ucap Ohm sambil mengelus-elus lengannya yang memerah akibat cubitan sahabatnya. Dunk hanya tertawa sambil menikmati makan siangnya lagi, membiarkan Ohm yang terus saja menggerutu.

Gloomy Love (JoongDunk story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang