Misdoing

757 105 13
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ICEBERG✧✦

==================================================

dengan langkah gusar, séna berjalan melewati lorong tanpa kedua pengawalnya. ia berjalan mondar-mandir dengan menggigiti kuku ibu jarinya. tingkahnya tak lepas dari pandangan beberapa siswa yang hilir-mudik berpapasan melihatnya

sekian puluh menit ia berada di depan kelas 11 IPA 1, padahal ia merupakan murid 11 IPA 3, tentunya, hal yang aneh jika ia berada di depan kelas yang bukan miliknya.

'oke sén.. tarik nafas.. keluarkan..'

'dua cara untuk dekat dengan jennie. pertama, jelaskan situasi yang bikin salah paham, saling memaafkan dan kembali dekat dengannya. kedua, pancing emosinya dan semakin berani terhadapnya'

otak séna beradu dengan berbagai macam pertimbangan. setelah beberapa asumsi yang ada di fikirannya, semua spekulasi dan prediksi beruntutan di otaknya, ia pun segera menjentikkan kedua tangannya

"huft.. oke.. got it"

setelah mendapatkan pencerahan, iapun membuang nafas dan mengusap kasar mukanya. segera ia memasuki kelas yang ada di depannya dan berjalan menuju meja mangsanya

*brakk.!!

suara gebrakan meja terdengar dengan keras, hal itupun membuat seluruh mata di kelas tersebut tertuju kepadanya

'ah shit.. tangan gue sakit, panas panas.. tahan sén..'

setelah menahan rasa panas di telapak tangannya, séna pun menatap tajam seseorang yang kini menatapnya kembali dengan tak kalah tajam tanpa rasa takut

seseorang yang mejanya digebrak pun bangkit dari duduknya dan ikut menggebrak mejanya dengan tak kalah kencang

"maksudlo apa sén? hah?!"

'bangke sakit tangan gue.. sialan lo sén bikin gw ikut gebrak meja'

"lo...!!"

séna menunjuk muka jennie dengan matanya yang penuh dengan emosi

"berani sekali lo bentak-bentak gue jen!"

"gue gak akan bentak lo kalo lo gak tiba-tiba cari masalah sama gue sén!"

"lo yang cari masalah sama gue!"

"apa? coba sebutin! apa?!"

séna kebingungan mencari alasan apa yang harus ia utarakan, namun karena sudah menetapkan hatinya, ia pun menjawabnya dengan mantap

"lo... lupain!!"

segera setelah séna mengucapkan kata tersebut ia langsung keluar dari kelas jennie, tak lupa ia menendang keras meja yang di sampingnya

"aaarrhh... séna siaalaaannn!! kenapa lo tiba2 berubah sejak balik dari aussie!!"

samar-samar séna mendengar teriakan jennie dari dalam kelas yang telah ia tinggalkan. kakinya tetap melenggang tanpa menoleh kembali.

'sorry jen..'

✴︎✴︎✴︎✴︎

istirahat siang menjadikan kantin sebagai tempat berkumpulnya para manusia kelaparan, salah sedikit maka akan terjadi pertumpahan darah. tidak berbeda dengan kali ini, antrian panjang didepan membuat mereka semua gusar, namun perut keroncong menendang-nendang mencari persembahan

ICEBERGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang