Blooming

787 119 31
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ICEBERG✧✦

==================================================

"h- hai.."

séna menuruni tangga dan melihat seseorang yang sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. orang tersebut menoleh dan mendongak melihat gadis pirang yang sedang menuruni anak tangga dengan gugup, terlihat dengan jelas dari tingkah lakunya

"hai"

jawab sora singkat

"kamu kenapa tiba-tiba kesini?"

"karna lo gak angkat telefon gue, kenapa? gak boleh? yaudah gue balik pulang"

"eh eh.. kok pulang, gak.. gak bolehh"

séna langsung duduk di samping sora dan memegang ujung jaket yang sora kenakan, yang sora sadari adalah gadis di sebelahnya kini mempunyai aura yang tidak seperti biasanya. entahlah, diganggu dan berada disekitar blonde setiap hari membuat sora dapat merasakan ada yang berubah darinya

"lo kenapa blonde? seharian gak kelihatan"

séna terdiam dengan pertanyaan seseorang yang kini sedang berada di sampingnya, ia menoleh dengan ragu kearah sora, dilihatnya sora yang juga sedang menatapnya lekat

"are you okey? ada masalah?"

kini suara sora dengan lembut memasuki telinga séna, tangannya ia ulurkan ke arah rahang gadis pirang yang kini masih terdiam dengan tatapan yang sendu. dengan pelan, sora mengelus pipi séna dan tersenyum tulus untuk pertama kalinya

"im okey.."

entah kenapa ketika menatap mata sora membuat pertahanan séna sedikit gusar, lain dengan ucapannya, matanya terlihat sedikit berkaca, ia pun menggigit bibir bawahnya agar air matanya tidak terjatuh

"hah.. okey kalau gitu"

sora mengangguk dan melepaskan tangkupannya. ia berdiri dan mengedarkan pandangannya mencari seseorang

"nyari apa soo?"

"mama lo mana sén?"

"kenapa?"

"mau pamit.."

"kok udah pulang? baru sebentar disini"

"udah malam sén.. dah jam 9"

"iya deh.. tunggu sebentar, aku panggilkan mama"

dengan langkah gontai, séna berjalan menuju kamar mamanya dan memintanya untuk menemui sora yang ingin pamit. ibu dan anak itupun kembali menuju sora yang sudah berdiri menunggunya

"tante.."

sora membungkuk dan menyapa mama séna yang sudah berada di depannya

"iya nak, gimana?"

"boleh minta izinnya buat bawa séna keluar sebentar gak tante?"

gadis pirang itu terkejut karena sebelumnya sora bilang akan pamit pulang, tapi malah minta izin untuk membawanya keluar. séna yang merasa ditatap oleh ibunya dengan tatapan aneh penuh dengan senyuman mengejek pun hanya bisa membuang mukanya

ICEBERGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang