sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ICEBERG✧✦
==================================================
selama perjalanan pulang, séna tak hentinya menyunggingkan senyuman. tangannya ia rentangkan membelah angin malam. namun tak lama kemudian ia terdiam sambil mengetuk dagunya merasa ada yang salah dan kurang
"AAAAAAAAAHH!!"
teriakan nyaring séna membuat sora menghentikan laju motornya secara tiba-tiba hingga membuat penumpangnya langsung terdorong kedepan dan menubruk punggung sora
"lo kenapa blonde? ngagetin tau ga"
"soo! aku baru ingat"
"apaan?"
"kan aku belum jawab pernyataanmu, jadi kita belum resmi jadian dong?"
sora memutar bola matanya dengan malas, ia pun menepikan motornya dan turun. ia berdiri di samping séna yang masih nangkring di atas motornya, menekuk tubuhnya sedikit dan memegang jok motornya diantara tubuh séna. ia pun meniup pelan telinga séna
"ih geli!"
"yaudah mau diterima apa ditolak?"
"eum.. terima gak ya?"
sora gemas dengan pemandangan di depannya, dengan sabar ia menunggu jawaban dari gadis blonde yang tampak sok-sokan dan berpura pura berfikir dengan keras
"buru dijawab, sebelum gue diambil sama yang lain"
"NO! GAK BOLEH"
"ya terus maunya gimana rosénaaaaaa"
"kamu aku tolak"
"hah?"
sora menganga tak percaya dengan penolakan gadis pirang tersebut
kini tatapan sora berubah menjadi serius, meminta penjelasan dari séna. bukankah sangat jelas kalau sebelumnya gadis pirang ini sering kali memperlihatkan rasa suka kepada dirinya? namun sekarang apa? kok malah ditolak? bukankah tadi mereka berciuman?
"why sén?"
"bisa gak langsung nikah aja?"
séna menampakkan deretan gigi putihnya yang berseri tanpa rasa bersalah. meninggalkan sora yang kakinya sempat lemas sesaat
"belum lulus SMA, belum kuliah, belum kerja"
"ck, payah.. aku sudah kaya soo, gak usah kerja"
"bukan kamu, tapi orang tuamu sayang.."
untuk pertama kalinya, sora memanggil namanya dengan kata keramat ala sepasang kekasih, semburat merah muncul kembali di pipinya
"ish.. iya iyaaa.."
"jadi gimana? masih di tolak?"
"enak aja! kamu milikku! cuma milikku"
séna langsung memeluk erat tubuh sora hingga membuat motor yang dinaikinya hampir jatuh, untung sora menahannya, jika tidak motor sexy kesayangannya akan lecet, dan itu akan membuatnya depresi.
"i love you jisoo.. saranghaeyo.."
"hmm.. Watashi mo itoshite iru yo.."
"hah.. gimana?"