Insult

707 109 47
                                    

sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual

sorry for typo

==================================================

✦✧ICEBERG✧✦

==================================================

dalam perjalanan pulang, lalice merasa jennie tampak berbeda. jika biasanya mereka akan saling bercerita dan berkeluh kesah ataupun sekedar melempar candaan, kali ini jennie bahkan tidak merespon kekonyolan yang dibuat oleh lalice. hal tersebut memberikan tanda tanya besar dalam benaknya

"honey.."

lalice memegang tangan kekasihnya yang diletakkan di pahanya. jennie yang sedari tadi diam dan hanya melihat jalanan kini merasakan sentuhan lalice. dengan segera ia pun menoleh dan memberikan perhatian kepada kekasihnya

"yes babe?"

"are you okay?"

lalice mengelus tangan jennie yang tampak mengeluarkan keringat dingin dari tadi. merasa khawatir, lalice menepikan mobilnya agar dirinya bisa berbicara tanpa khawatir akan celaka diperjalanan pulang

"nini.. lihat lili, kamu kenapa?"

jennie ragu untuk menjawab pertanyaan kekasihnya. disatu sisi ia cukup takut jika ancamannya nyata, disisi lain ia juga takut jika dia salah menerka

"im ok lili.."

jennie pun menunjukkan gummy smilenya, memberikan asuransi jika dirinya baik-baik saja

lalice mengulurkan tangannya dan mengelus pipi jennie, berharap kekasihnya itu mau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. ia pun tersenyum tipis

"honey, aku disini. aku akan selalu ada untukmu, kamu bisa menceritakan apapun yang kamu alami, percayalah padaku"

dengan ragu, jennie mengambil kertas yang sebelumnya ia simpan di sakunya. ia ragu apakah ia harus memberitahu lalice dulu atau kakaknya terlebih dahulu.

namun karena sekarang ia berada di mobil dengan lalice dan bukan bersama kakaknya, mungkin tidak masalah jika ia menceritakan hal yang dirinya alami terlebih dahulu kepada kekasihnya. setelah sampai rumah, ia akan menceritakannya kepada kakaknya.

jennie pun memberikan kertas berisi ancaman tersebut kepada kekasihnya. dengan kaget, lalice membacanya, walaupun tidak mengerti maksudnya. ayolah itu hanya kalimat aneh yang menyiratkan jika jennie adalah yang selanjutnya

"apa maksudnya?"

jennie menggeleng, ia juga tidak mengerti

lalice membacanya sekali lagi, dan membaca nama pengirimnya

"hub? siapa?"

dengan ragu, jennie menjawab dengan pelan "hubby.."

"hubby?? kamu selingkuh? atau mantanmu?"

"bukan! jangan salah paham"

"lalu?"

jennie meremas pahanya sendiri, ia menggigit bibir bawahnya. ia ragu apakah memang ia harus menceritakan siapa hubby kepada kekasihnya.

jennie belum pernah menceritakan hubungan persahabatannya dengan siapapun, bahkan dengan kakaknya. jujur bukannya tidak ingin, ia hanya kesal jika mengingatnya. apalagi dengan sikap sahabatnya itu yang menjauh dan menjadi amat berbeda

ICEBERGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang