sifat dan karakter tokoh di cerita ini hanya karangan dari author, tidak ada sangkut pautnya dengan sifat asli dari tokoh-tokoh yang author gunakan sebagai media visual
sorry for typo
==================================================
✦✧ICEBERG✧✦
==================================================
"huaaaa otak gue meledakkk"
joya mengacak rambutnya dan langsung menyender di bahu jennie
"belajar yang bener makanya lu joyaa"
"ye gue udah belajar jen, otak gue aja yang gak nangkep. bagi otak dikit napa"
joya mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban dari jennie
"lo gimana rene? bisa ngerjain gak?"
irene yang ditanya oleh joy melirik dan menggedikkan bahunya
"gue puterin penghapus yang udah gue kasih huruf, kalau berhentinya disalah satu pilihan, yaudah gue ambil jawaban itu. mau A B C kek, salah dikit gak ngaruh"
"yeee.. lu mah sama aja kek gue!"
"hahahaha"
"eh ke kantin yuk, laper gue"
ajak joy yang di angguki oleh jennie
"eh gue ntar aja deh, kalau sempat nanti gue nyusul"
ucap irene kepada keduanya
"okedehh..."
✴︎✴︎✴︎✴︎
séna sedang berada di ruangannya, mengistirahatkan badannya setelah otaknya dipaksa keras untuk bekerja. yah ujian kenaikan kelas memang membuat seluruh siswa mau tidak mau harus memeras otak mereka
bukan hanya tentang ujian yang membuat otak dan tubuhnya lelah. namun perbuatan-perbuatan anonim seseorang yang memberikannya terror memaksanya untuk perfikir lebih lanjut
"ck, mau apa lagi sih dia? gue udah lepasin mimpi gue jadi musician, gue udah kehilangan teman, sekarang masalah apa lagi? arhh.. lo siapa sih! kalau iri bilang di depan. selesain, bukan nerror gue gak jelas gini. shit"
séna memukul-mukul bantal sofanya, setelah puas mengumpat, ia pun memejamkan matanya sambil mengingat kejadian yang pernah menimpanya
[ flashback on ]
(2 tahun lalu (3 SMP))
"aaaaaaa... jen! gue berhasil.... impian gue.. huhu"
"congrats hub!!! akhirnya impianmu tercapai, tapi gue sedih kita bakal kepisah huhu"
séna dan jennie berpelukan haru setelah kemenangan séna dalam kompetisi music yang sangat bergengsi
"gue janji kita bakal terus berhubungan jen, gue janji gue bakal bikin lo bangga"
"gue bangga banget sama lo hub, tanpa bantuan orang tua lo bisa sampai sini, lo bisa dapetin beasiswa ke sekolah music bergengsi di australia, i love you hubbyyy.. im so proud of you"
jennie mengeluarkan air matanya, sungguh ia sangat senang sahabatnya bisa meraih impiannya, ia juga sangat bangga terhadap sahabatnya tersebut.
"hiks.. jangan nangis.. gu-gue juga ikut nangis.. huaaaa"