Suara nafas yang memburu dan saling bersahut-sahutan terdengar di tengah ciuman Ara dileher jenjang Yessica.
"Nggghhh...ahhhh..." Desahan Yessica kembali terdengar, kedua tangannya meremas bahu Ara menahan getaran ditubuhnya.
Ciuman Ara dileher Yessica kini berubah jadi hisapan yang dalam dan kuat, hisapan itu membuat desahan Yessica semakin kuat.
"Raaaaahhhh" Tubuh Yessica menegang merasakan lidah Ara menari dilehernya, samar-samar dia juga dapat merasakan tangan Ara bergerak menarik tali gaunnya dan menariknya turun.
Apa yang Ara lakukan semakin nakal dan lancang tetapi Yessica sama sekali tidak keberatan, dia bahkan bergerak sendiri menarik gaunnya turun.
Didalam kegelapan Ara dapat merasakan kain jatuh di atas kakinya, dia tahu itu adalah pakaian Yessica.
Ara benar-benar berharap jika lampu segera menyala dan bisa menyinari tubuh telanjang Yessica saat ini.
Yessica memeluk tubuh Ara ketika hawa tubuhnya semakin panas, kulitnya yang telanjang bergesekan dengan baju yang Ara pakai.
"Kita pinda kekasur?" Tanya Yessica lembut, Ara belum menjawabnya tetapi dia sudah menarik lengan Ara menuju kearah kasur.
Ditengah kegelapan Ara dapat merasakan tubuhnya terhempas kesebuah kasur yang empuk dan detik berikutnya tubuh Yessica sudah berada di atasnya. Didalam gelap tangan Ara bergerak dan meraih pinggang Yessica, dia membelainya lembut sebelum belaiannya berpindah kebagian dada Yessica.
Hissshhh
Ara menahan nafasnya sejenak saat dada kenyal Yessica bersentuhan dengan telapak tangannya, sekarang tidak ada lagi kain tipis yang menghalanginya.
Yessica yang duduk diperut Ara mendongak dan memejamkan matanya ketika ibu jari dan jari telunjuk Ara bergerak memilin putingnya, itu terasa nikmat...
Setelah puas bermain dengan dada Yessica, tangan Ara bergerak menarik tubuh Yessica agar menunduk.
Cuppp...
Bibir keduanya dengan cepat menyatu. Permainan lidah Yessica dan Ara dari yang lembut hingga kemudian berubah kasar.
Kepala Ara terasa kesemutan ketika Yessica dengan gerakan nakal mengigit bibir bawahnya dan menghisapnya kuat, lidah Yessica terus bergerak dan menjarah mulutnya.
Tidak tahu ciuman panas itu berlangsung berapa lama, keduanya berhenti setelah nafas mereka berubah pendek.
"Hah...hah...sudah cukup?" Tanya Ara dengan nafas tersengal, dia menatap kegelapan di depannya.
Yessica yang masih berada diatasnnya menggeleng, dia tahu jika Ara tidak dapat melihatnya jadi dia kembali menunduk dan memberikan ciuman panjang ke Ara sebagai jawaban. Dia ingin ini berlanjut ketahap berikutnya.
Merasakan bibir kenyal Yessica di bibirnya Ara tahu jika dia bisa melanjutkan apa yang tadi terhenti.
Keduanya kemudian kembali berciuman dengan panas, suara lidah yang beradu dan kecupan yang kasar menggema di dalam kamar.
Kegelapan kali ini terasa ambigu dan panas, Ara bahkan lupa jika dia sebenarnya takut dengan gelap.
Setelah puas berciuman, Yessica menarik wajahnya. Ketika merasakan kedua tangan Ara menangkup dadanya dia menahan tangan Ara dan memindahkannya.
Kedua alis Ara menyatu ketika Yessica dengan gerakan halus menyatukan kedua tangannya dan menahannya tepat di atas kepalanya sendiri.
"Aku ingin jadi yang dominan" Kata Yessica sambil mengecup singkat bibir Ara.
Ara merasa tidak nyaman tetapi itu sudah terlambat, kedua tangan Yessica sudah bergerak masuk kebalik baju kaosnya.
Nafas Yessica dan Ara saling bertabrakan ketika jari lentik Yessica bergerak meremas dada Ara, bukan hanya itu dia juga memilin puting Ara lembut.
"Akhhh" Ara mendesah tertahan.
Gerakan jari Yessica didada Ara semakin cepat, baju kaos Ara yang menurutnya mengganggu ditariknya keatas melalui kepala Ara.
Tubuh bagian atas Ara tidak lagi tertutupi apapun, Ara berpikir jika itu sudah cukup akan tetapi dia salah. Sekarang tangan Yessica bergerak membuka celananya.
"Stoppp!" Ara menahan pergelangan tangan Yessica.
"Tidak adil, aku sudah telanjang" Balas Yessica tidak terima.
Ara akhirnya pasrah ketika satu persatu pakaiannyan dilucuti oleh Yessica dan membuatnya ikut bertelanjang bulat.
Sekarang kulit putih bersih Ara bergesekan dengan kulit salju Yessica.
"Setelah ini apa?" Tanya Yessica.
Ara yang tadi melayang dengan perlakuan Yessica menjadi bingung.
"Jika sudah bertelanjang begini biasanya bagaimana?" Tanya Ara.
Yessics tampak berpikir.
"Aku tidak tahu..." Jawabnya polos.
Mata Ara melotot tidak percaya.
"Kamu sudah sering melakukannya bagaimana bisa tidak tahu?" Ara merasa ditipu.
"Ini pertama kalinya..."
"First?" Ara meringis tidak yakin, ciuman Yessica tadi tidak menggambarkan kata 'pertama' sama sekali. Dia ahli...
"Hemmm, aku tidak suka disentuh orang lain" Yessica menjelaskan sambil menatap kegelapan di bawahnya.
Suasananya benar-benar gelap.
"Kalau begitu aku akan mengajarimu" Ara menarik tubuh Yessica untuk berbaring di sampingnya, setelahnya dia merangkak naik keatas Yessica.
"Karena ini pertama kalinya kamu mungkin akan merasa sakit sedikit..." Jelas Ara.
"Lakukan dengan benar"
Ara tersenyum miring, dia kemudian kembali menyesap leher Yessica dengan ganas.
"Ahhh...sshhhh...Araahhhh" Yessica mendesah kuat ketika hisapan Ara bersamaan dengan dadanya yang di remas kuat.
Tangan kanan Ara bergerak bebas dan meremas dada Yessica dengan tempo yang cepat.
Setelah puas dengan leher Yessica, lidahnya bergerak turun dan membuat Yessica mendongak karena geli dan nikmat secara bersamaan.
Lidah Ara terus bergerak dan berhenti di dada Yessica. Tubuh Yessica menegang ketika lidah panjang Ara bermain di putingnya, dia merasakan sensasi yang berbeda.
Yessica juga suka memainkan dadanya sendiri tetapi itu tidak seenak ketika lidah dan gigi Ara bermain di dadanya. Yessica bahkan merasakan panas dibagian pangkal pahanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Obsession (Chika×Ara)
Romans"Sekarang ada aku, kamu tidak akan kesepian lagi ditengah hujan" (Ara Natio Harlan) "Dulu saat aku kehujanan dan sendiri kamu datang membawa kehangatan, tapi saat kamu kehujanan dan sendiri aku hanya bisa menatapmu dari jauh. Aku minta maaf Ara...."...