Part konfliknya akan mulai muncul...
Mobil Xander akhirnya berhenti di depan sebuah rumah, Yessica membuka sabun pengamannya dan berulang kali mengucapkan terima kasih.
"Jangan lupa menghubungiku" Xander mengingatkan, dia takut jika wanita cantik bermata cokelat di sampingnya akan lupa.
Yessica tersenyum kemudian mengangguk. Setelahnya dia turun dari mobil, hanya butuh waktu beberapa detik dan mobil biru milik Xander menghilang di belokan. Yessica berjalan masuk, dia ingin segera bertemu Ara.
"Aku akan mencari Yessica, kalian sangat tidak becus!"
Itu adalah suara marah Ara, dia tampaknya sedang memarahi seseorang di dalam. Yessica yang penasaran bergegas masuk.
Ketiga manusia yang sama-sama kebingungan dan marah menatap bersamaan kearah ambang pintu.
"YESSICA!" Ketiganya berseru kaget.
Ara tanpa aba-aba dari siapapun dia berjalan cepat kearah Yessica, meraih tubuh wanita di depannya dan memeluknya erat. Sangat erat, seolah-olah dia takut Yessica akan meninggalkannya.
"Raaa...kenapa?" Tanya Yessica
"Seseorang menculikmu kan? Flora memberitahuku, pantas saja kamu tidak membalas pesanku dan juga panggilanku"
"Aku memblokirmu, lupa?"
Tubuh Ara kaku, dengan enggan dia melepas pelukannya. Matanya yang jernih menatap Yessica, begitu banyak keluhan yang tergambar.
Flora dan Alex, keduanya tetap diam. Melihat Yessica yang baik-baik saja sekarang, nafas keduanya terdengar. Itu berarti darah yang berceceran di parkiran bukan milik Yessica.
Yessica tersenyum kearah dan kemudian berbalik menatap Flora dan Alex.
"Bagaimana kalian tahu? Saat itu tidak ada orang" Tanya Yessica.
"Tantri yang memberitahuku, dia panik saat kamu dan sopir tidak ada di parkiran. Juga ada noda darah disana" Flora menjelaskan.
"Beruntung kamu tidak apa-apa sekarang" Ara menyela, dia merasa lega sekarang.
"Tapi sopirku meninggal..." Bulu mata Yessica terkulai sedih, untuk membuatnya nyaman Ara mengelus pipinya.
Sudut bibir Flora berkedut melihat adegan intim di dengannya. Karena kasus penculikan berdarah Yessica, pekerjaannya bertambah. Dia harus kembali untuk mengurus semuanya.
"Ara aku titipkan Yessica. Sayang ayo pergi, masih ada banyak pekerjaan" Flora bangkit dari duduknya diikuti oleh Alex.
Sebelum benar-benar pergi dia menatap Yessica dan mengedipkan matanya beberapa kali, orang lain tidak menyadari tindakan Flora saat ini akan tetapi Yessica dia tahu. Jadi Yessica mengangguk kecil.
"Aku akan datang lagi menjengukmu besok..."
"Baik"
Flora dan Alex meninggalkan tempat tersebut, menyisakan Ara dan Yessica.
"Kamu harus menceritakan semuanya, aku ingin tahu"
"Raaa, aku gakpapa"
"Aku tau, tapi aku tetapi ingin tahu kronologinya"
"Setelah aku mandi, oke?"
Ara terdiam dan kemudian mengangguk kecil.
"Ingin mandi bersama?" Tanya Yessica, matanya mengerling nakal.
"Serius? Apa kamu tidak merasa takut? Kamu baru saja di culik!"
Ara tidak dapat menebak jalan pikiran wanita di depannya, Yessica terkekeh. Dengan gerakan genit dia melingkarkan lengannya dan menarik Ara menuju lantai dua tempat di mana kamar mereka berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Obsession (Chika×Ara)
Romance"Sekarang ada aku, kamu tidak akan kesepian lagi ditengah hujan" (Ara Natio Harlan) "Dulu saat aku kehujanan dan sendiri kamu datang membawa kehangatan, tapi saat kamu kehujanan dan sendiri aku hanya bisa menatapmu dari jauh. Aku minta maaf Ara...."...