Yessica tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa dia menyukai lidah Ara yang bergerak di payudaranya. Erangannya semakin sering terdengar, miliknya bahkan terasa basah. Ara mengangkat wajahnya dan tersenyum lebar, senyumnya yang memukau membuat nafas Yessica menderu hebat.
Ara memajukan wajahnya dan mencium kening Yessica lembut, dibawah tangan kanannya bergerak menyapu permukaan perut Yessica yang rata. Bulu kuduk Yessica meremang saat telapak tangan halus milik Ara menarik celananya turun, melihat Ara yang sedikit kerepotan dia mengangkat pinggangnya dan membuat celananya melorot melewati lutut.
Sekarang Yessica benar-benar bertelanjang bulat, ini adalah kedua kalinya Ara melihatnya. Yessica memalingkan wajahnya malu, wajahnya memanas dan itu menjalar keseluruh tubuhnya. Di atasnya Ara kembali bergerak melumat putingnya yang tampak kemerahan.
"Akkhhh" Yessica mendesah kecil saat gigi Ara dengan sengaja mengigit puting dan kulit payudaranya, bekas gigi Ara bahkan tertinggal dan terlihat merah.
Kali ini Ara tidak ingin gagal lagi, khawatir jika Yessica akan berubah pikiran dia bangkit dan membuka pakainnya sendiri. Sekarang keduanya sama-sama bertelanjang, dan itu semakin membuat Yessica malu.
"Kamu takut?" Ara bertanya dengan suara lembut, matanya yang jernih menatap dalam manik mata Yessica.
Yessica tanpa sadar menggeleng. Dia tidak takut, hanya saja dia sedikit malu.
"Kamu sangat cantik..." Puji Ara.
Kedua pipi Yessica tiba-tiba terasa panas.
"Pelan-pelan, aku belum pernah melakukan ini sebelumnya" Yessica menggigit bibir bawahnya, ketika melihat Ara mengangguk kecil dia menghela nafas panjang.
Karena ini adalah yang pertama bagi Yessica, Ara tidak terburu-buru. Malam ini dia akan memberikan pengalam yang Yessica tidak akan lupakan seumur hidupnya.
Ara sekali lagi menenggelamkan wajahnya di dada Yessica dan mengecupnya lembut, sepertinya payudara Yessica adalah bagian favoritnya. Dia bahkan meninggalkan banyak tanda merah keunguan di sana. Terlihat indah dan menggairahkan di matanya...
Ara terus mengecup setiap inci tubuh Yessica. Dimulai dari kedua payudaranya, turun keperut datar Yessica, dan kemudian berhenti di depan inti tubuh Yessica. Ara tidak langsung mencium milik Yessica, lidahnya lebih dulu menyapu permukaan paha dan betis Yessica. Hal itu membuat Yessica mengeram frustasi, dia tanpa sadar mengangkat pantatnya berharap jilatan Ara sampai di sana.
Lidah Ara bergerak bebas di betis dan paha Yessica, kulit mulus dan putih Yessica membuatnya semakin bernafsu.
"Raaahhhhh...kumohonnn" Desah Yessica, dia menarik rambut Ara dan mengarahkannya kearah vaginanya.
Melihat itu Ara menjadi gemas, dia dengan sengaja mengigit pangkal paha Yessica.
"Aww!" Yessica memekik kecil ketika merasakan gigitan Ara, dia merasa sakit tetapi hal itu hanya berlangsung beberapa detik sebelum akhirnya diganti oleh perasaan nikmat yang dalam.
Ara menjilati vagina Yessica dengan gerakan naik turun dan hal itu membuat Yessica menggelinjang hebat akibat rasa geli dan nikmat. Mulut Yessica menganga dan wajahnya mendongak, perasaan ini...dia sangat menyukainya.
Lidah Ara memainkan lipatan lembut yang tersembunyi di tengah pangkal paha Yessica, semakin intens jilatannya maka desahan Yessica semakin terdengar kuat.
"Ahhh...ah..ahhhh...sshhhh"
Tidak kuat akan rangsangan Ara di miliknya, Yessica meremas sprei. Matanya terbuka dan tertutup akibat kenikmatan yang melanda.
Ara semakin bersemangat menjilati vagina Yessica ketika mendengar desahan sensuap yang keluar dari bibir merah ranum Yessica. Lidahnya yang tadi hanya memainkan kelopak mawar Yessica kini bergerak kearah lubang Yessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Obsession (Chika×Ara)
Romansa"Sekarang ada aku, kamu tidak akan kesepian lagi ditengah hujan" (Ara Natio Harlan) "Dulu saat aku kehujanan dan sendiri kamu datang membawa kehangatan, tapi saat kamu kehujanan dan sendiri aku hanya bisa menatapmu dari jauh. Aku minta maaf Ara...."...