Chapter 16 : Itu Nyata

2.7K 355 17
                                    

Yessica mengangkat wajahnya saat suara gesekan piring dan meja terdengar, kepalanya yang tadi sakit kini mulai berkurang.

Di depannya sepiring nasi goreng dan juga telur mata sapi tersedia.

Ara juga ikut duduk di depannya dan mulai memakan sarapannya.

"Kenapa?" Ara bertanya ketika melihat Yessica tetap diam dan tidak makan.

"Tanganku tidak bisa digerakkan..."

"Kamu hanya demam bukannya lumpuh, makan sendiri!" Ara yang tahu jalan pikiran Yessica mengerutkan kening kesal, kemudian dia kembali sibuk dengan sarapannya.

Dan Yessica dia tetap diam, mata cokelatnya menatap Ara dan nasi goreng dipiringnya bergantian.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

"Duduk di dekatku!" Ara kembali bersuara, dia dengan wajah datar menarik piring Yessica mendekat kearahnya disusul oleh Yessica yang ikut duduk di dekatnya.

"Buka mulut!" Suruh Ara dengan suara teredam karena kesal, meski begitu Yessica tetap menanggapinya dengan senyum lebar.

Satu suap, dua suap, serta suapan-suapan berikutnya Ara dengan penih perhatian menyuapi Yessica. Dia bahkan sesekali memperingatkan artis terkenal di depannya agar makan dengan hati-hati.

Setelah piring sarapannya habis Yessica bersendawa kecil dan itu membuat Ara menggelengkan kepalanya.

"Kamu harus minum obat sekarang, tunggu disini" Ara bangkit dan melangkah masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Yessica sendirian.

Yessica yang merasa menang karena membuat Ara bersikap sedikit lembut kepadanya bersender dan memaksa agar tidak tersenyum lebar.

Akan tetapi senyum itu hanya berlangsung beberapa saat dan menghilang ketika ponsel Ara berdering dan menampilkan nama 'Fiony' diatasnya.

Ponsel Ara terus berbunyi dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti, Yessica yang mulai jengah akhirnya mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

Suasana berubah hening, tidak ada suara dari seberang.

"Halo, siapa yah?"

Sekali lagi Yessica membuka suara. Akhirnya terdengar suara wanita yang lembut tetapi sedikit membuat Yessica tidak nyaman.

"Watashi wa anata o koroshimasu"

Dan kemudian panggilan terputus.

Yessica menatap linglung layar ponsel Ara.

"Siapa?" Ara yang baru saja kembali bertanya penuh minat.

"Fiony, dia mengatakan sesuatu tapi aku tidak tahu artinya" Jawab Yessica bingung.

"Apa katanya?"

Ara duduk di samping Yessica dan mulai memilah obat untuk Yessica minum. Yessica tampak berpikir sebelum berbicara dengan ragu.

"Aku tidak ingat, tapi sepertinya watashi.....aku tidak tahu" Yessica menyerah, dia tidak punya bakat menghapal bahasa asing.

Ara yang tidak ingin terlalu peduli hanya mengangguk sedikit.

"Mungkin Fio ingin memperkenalkan diri karena bukan aku yang mengangkat panggilannya" Kata Ara tetapi sorot matanya berubah dalam dan gelap.

"Minum obatmu..." Ara menyerahkan beberapa pil kepada Yessica.

"Aku akan sembuh tidak perlu obat"

Ara tampaknya tidak setuju, dia meraih tengkuk Yessica dan memberi gerakan agar Yessica membuka mulut.

My Obsession (Chika×Ara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang