Chapter 13 : Casting & Pemotretan

2.9K 301 18
                                    

Tenggorokan Ara terasa sakit setiap kali nasi goreng yang di santapnya turun melewati lehernya, itu karena sejak tadi Flora akan menatapnya dari waktu ke waktu dengan tatapan marah yang jelas.

Yessica yang duduk di samping Flora dan menyadari itu diam-diam tersenyum, wanita di depannya dihari biasa akan bersikap egois dan suka seenaknya tetapi sekarang dia dengan sopan menunduk dan mengunyah makanannya. Di mata Yessica itu terlihat lucu dan menggemaskan, sudut bibir Yessica terangkat. Sepertinya dia mulai menyukai Ara...

Ddrrttttttt

Tiba-tiba ponsel Ara dan Flora berbunyi bersamaan, Ara yang akhirnya punya alasan untuk segera meninggalkan tempat ini bangkit.

Dia berjalan kearah sudut ruangan dan mengangkat panggilan telefon tersebut.

"Halo?"

"Kamu di Indonesia? Sejak kapan?"

"Aku dirumah teman, baik tunggu di sana aku akan pulang sekarang"

Panggilan terputus, Ara kemudian berbalik. Dia mengangkat alis kanannya saat hanya mendapati Yessica yang berdiri selangkah di depannya dengan raut wajah penasaran.

"Dari siapa?" Tanya Yessica.

"Panggilan ini tidak ada hubungannya denganmu, minggir!"

"Dasar bajingan" Rutuk Yessica tiba-tiba, Ara melotot tidak percaya mendengarnya.

"Semalam kamu meniduriku lalu sekarang bersikap cuek"

Wajah Ara yang semula jengkel berubah merah padam, dia batuk kecil.

"Ini adalah hari terakhir kita bertemu, aku tidak ingin melihatmu lagi"

Belum sempat Yessica membalas, Ara sudah berjalan pergi.

"Aku akan ke studiomu saat sudah sembuh" Kata Yessica cepat berharap Ara mendengarnya.

Tetapi langkah Ara tetap saja cepat dan detik berikutnya dia sudah menghilang dari pandangan Yessica.

Bibir Yessica mengerucut sepeninggal Ara. Karena dia menyukai Ara maka dia tidak akan melepaskannya, dia adalah wanita yang cantik akan sangat mudah membuat orang keras kepala seperti Ara bertekuk lutut di depannya.

"Yessica" Panggil Flora tiba-tiba, dia kembali dengan telefon di genggamannya.

"Kenapa?"

"Bibi Sofia drop, aku akan kesana"

"Aku juga akan kesana" Yessica menjadi cemas.

"Kamu gila! Gosip tentang kamu masih hangat, jika kamu pergi ke rumah sakit jiwa sekarang orang-orang akan tahu kalau bibi adalah ibumu dan mereka pasti akan mencari tahu tentang bibi yang gila. Kamu mau semua orang tahu?" Flora menatap Yessica intens, dia benar-benar tidak ingin Yessica berada di tempat yang kurang aman sekarang.

Mendengar ucapan Flora, Yessica mengigit bibir bawahnya. Dia merindukan ibunya tetapi untuk saat ini dia hanya bisa menelan semua kerinduan itu.

"Jika memungkinkan cari tahu juga siapa pria yang suka mengunjungi mama, aku yakin dia ada hubungannya dengan keluarga papa"

Flora mengangguk, sebelum pergi dia memberi secarik kertas ke Yessica.

"Ada casting untuk sebuah film layar lebar, jika kamu tertarik kamu harus datang" Flora menyodorkan kertas tersebut ke Yessica.

"Aku akan datang dan mencoba..."

Flora tersenyum lebar setelahnya dia kemudian berangkat.

Meski suasana hatinya sedang buruk Yessica tetap mandi dan memakai pakaian yang cocok untuk datang mengikuti casting. Sebuah mobil yang ditugaskan oleh perusahaan sudah menunggunya di parkiran.

My Obsession (Chika×Ara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang