Chapter 14 : menyukaimu

2.7K 355 19
                                    

Marsha tersenyum licik ketika pakaian yang dimintanya tiba, itu adalah pakaian Putri Jasmine yang dimintanya dengan versi vulgar.

Ara yang telah mengatur set dan meletakkan kameranya di tempat yang tepat berjalan kearah Marsha.

"Kenapa hanya diam? Ganti kostum" Ara menjentikkan jarinya di dahi Marsha.

"Tunggu, aku akan ganti baju"

Marsha berlari kecil memasuki sebuah ruangan, Ara diluar menunggu dengan santai.

Ceklek!

Pintu ruangan di mana Marsha berganti pakaian terbuka menampilkan sosok tubuhnya.

Alis kanan Ara terangkat ketika melihat tubuh Marsha dengan pakaian sexy di depannya.

"Kamu yakin itu kostum dan bukannya bikini?" Tanya Ara memastikan, bagaimana tidak dibagian atas hanya dada Marsha yang tertutup sedangkan bagian bawah Ara bahkan tercengang sebentar. Kain persegitiga yang memiliki manik-manik disepanjang lingkaran pinggang itu mengekspos paha jenjang Marsha yang seputih lilin.

Berkali-kali Ara menghela nafas panjang. Dia merasa bingung kenapa semua orang sangat suka memakai pakaian sexy dan kekurangan bahan? Semalam Yessica juga seperti itu.

Memikirkannya kembali wajah Ara memerah, samar-samar dia dapat mendengar desahan Yessica di dalam kepalanya. Lidah Ara tiba-tiba bergerak, sensai lembab dan licin milik Yessica membuatnya linglung.

"Araaaa" Panggil Marsha, wajahnya yang cantik tersipu malu saat melihat wajah Ara semerah tomat. Dia bahkan melihat lidah Ara bergerak secara sensual!

"Ekhemmm" Ara berdehem kecil.

"Ayo mulai!" Katanya sambil memposisikan dirinya di balik kamera.

"Kamu harus mengambil gambar yang indah dan banyak, oke?"

Marsha memasang senyum cerahnya, dia kemudian berjalan dan berdiri dimana kamera akan mulai membidik tangkapan foto.

Pada awalnya Marsha berpose biasa saja meskipun tubuhnya begitu menggoda, tetapi setelah beberapa menit dia mulai bergaya sedikit nakal.

Marsha mengangkat kedua tangannya dan mengedipkan mata kearah kamera, melihat itu Ara menahan nafas.

Dipose berikutnya Marsha sengaja duduk jongkok dan bersedekap dada, pose itu membuat dadanya yang berisi sedikit mencuat seolah menantang Ara untuk menjamahnya.

"Uhuk...uhuk...uhuk..." Ara batuk kering, tenggorokannya tercekat.

Melihat Ara yang mulai terganggu dengan posenya Marsha semakin berani, sekarang dia dengan sengaja berbaring mengangkat kaki kirinya memamerkan paha putihnya tidak lupa kedua tangannya berada diatas dadanya.

Suara jepretan kamera Ara terdengar nyaring. Berkali-kali Ara menahan nafasnya setiap Marsha berpose 'panas' dan seolah dengan sengaja menggodanya.

Dugaan Ara pada akhirnya benar, Marsha yang mulai gemas karena wajah kaku Ara yang seolah-olah tidak tertarik.

Marsha dengan gerakan menggoda berjalan kearah Ara, setelah tiba tepat di depan kamera dia bersuara dengan lirih.

"Raaa aku ingin pose yang lain"

"Pose apa itu?" Tanya Ara berusaha tenang.

Marsha tersenyum dan memiringkan kepalanya, kedua tangannya kemudian terangkat dan menarik ke bawah kain yang menutupi dadanya.

"Aku ingin pose bugil"

Sshhhhh!

Darah Ara berdesir, dan nafasnya tidak beraturan. Jika tidak ada kamera di depannya dia mungkin sudah melihat permukaan dada Marsha yang putih bening.

My Obsession (Chika×Ara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang