Saat ini anak-anak Venus masih setia didepan Rumah Sakit, belum lagi traktiran bubur dari Riko membuat mereka semakin bersemangat. Walau tak diizinkan masuk oleh pihak keamanan setidaknya mereka ada ditempat yang sama dengan Vito.
Riko menaruh mangkuk bubur dengan buru-buru, bibirnya melengkung sangat lebar saat mendengar berita Vito sudah siuman. "Nanti kedalem nya ganti-gantian ya, gue cabut dulu.." Ia berlari karena tak sabar.
"Alhamdulillah yaallah, si Bos sadar juga."
"Gue seneng banget bang, nanti gue posting dah disosmed."
¤¤¤
"Hai ganteng? Lama banget si tidurnya? Kita pada kangen.." Among tersenyum ia mengusap pelan lengan Vito.
"Kita khawatir banget sama keadaan lo Bos, syukur lo udah sadar sekarang." Hendri.
"Hati-hati, lo masih sakit jangan banyak gerak." Riko memperingati.
"Tahu lo Bos, baru siuman udah pecicilan aja." Tegur Marko. "Sini gue bantuin bangunya.."
"Gue pegel rebahan mulu, mau duduk."
"Lah iya ini dibantuin.."
"Sorry ngerepotin kalian, gue janji buat kedepanya gue bakal jaga diri gue sendiri lebih baik lagi. Gue bakal jadi yang paling kuat buat Venus dan buat lindungin kalian semua."
Yang lain hanya diam sebelum akhirnya Raja berbicara. "Lo tuh sok pahlawan banget jadi orang? Keadaan lo bikin semua orang takut tahu gak? Bangsat lo Vit, bisa-bisanya lo bilang bakal lindungin kita semua padahal jelas-jelas kita yang gagal jagain lo, lo selalu jadi penolong buat kita. Tapi kita malah gak bisa apa-apa setelah lo drop kemarin, bajingan lo."
"Lo marahin gue Ja?"
"Lo selalu pikirin oranglain lebih dulu dibanding diri lo sendiri Vit. Lo pikir kalo lo celaka itu lucu?"
"Lo emang bangsat Bos, sumpah dah ga bohong." Ganu mengikuti.
"Kita semua khawatir sama lo Vit, alhamdulillah sekarang lo udah sadar. Kita lega, lain kali lo harus berpikir dulu sebelum bertindak." Hendri.
"Gue minta maaf."
"Lo gak salah Bos, ini semua gara-gara cewe gak tahu malu itu." Ganu sedikit keki.
"Siapa yang lo maksud Nu?" Vito mengerutkan keningnya.
"Yaelah lo pura-pura gak tahu aja.."
"Nayla." Tukas Raja cepat.
Vito melihat pada Raja. "Jadi lo nyalahin dia karena gue?"
"Satu sekolahan musuhin dia Bos, temen-temenya sama guru-guru doang kali yang masih dukung dia. Selama lo koma, kalo disekolah pun Nayla gak pernah kelihatan senyum lagi. Dia udah gak se-ceria dulu." Among sedikit menjelaskan.
Setelah mendengar ini tentu Vito merasa terkejut.
"Susah Vit, terlalu banyak yang sayang sama lo. Lo seberuntung itu." Ucap Riko.
"Jadi Nayla gimana kalau disekolah?" Vito kembali melontarkan pertanyaan.
"Udah lah Bos ngapain si lo masih nanyain dia? Lo lagi drop aja dia gak pernah kesini, dia gak peduli sama lo." Among.
"Mong!" Vito menaikan nada bicaranya.
"Itu bener Vit, Nayla gak peduli sama lo. Yang lain pada datang ngejenguk dia malah gak ada. Lagipula itu faktanya, lo koma berhari-hari karena lindungin dia. Banyak yang khawatir, bahkan nyokap bokap lo aja hampir gila cuma karena keadaan lo yang makin buruk waktu itu." Marko ikut menjelaskan.