"Kalau boleh memilih dilahirkan seperti apa, dengan kondisi ekonomi yang seperti apa dan dengan kondisi tubuh yang bagaimana jelas aku akan meminta yang sempurna"
Nata Ganendra
.
.
.Nata Ganendra adalah seorang anak laki laki dengan perawakan yang tinggi sekitar 173 CM dan memiliki kulit yang putih serta rambut tebal dan lurus hanya saja dia diberi kekurangan yaitu kaki kanannya yang pincang dari dia kecil. Ia tinggal bersama adiknya yang masih berusia 8 tahun dan dengan kedua orang tuanya yang mana ayahnya bekerja menjadi tukang kebun dirumah jayanda dan ibunya menjadi pembantu.
Hari ini nata seperti biasa selalu di bully oleh jayanda karena ia selalu di ancam akan menyelakai ayahnya yang bekerja di tempatnya jika nata mengadu pada orang tuanya atau melawan jayanda. Nata hanya bisa menerima keadaan tersebut karena dia tidak ingin menambah masalah lagi untuk kedua orangtuanya.
Jayanda beserta gengnya meninggalkan nata dengan kondisi wajah nata yang sedikit lebam karena tamparan yang diberikan erik, nata hanya bisa menutupi lukanya menggunakan masker agar tidak terlihat oleh guru yang akan masuk untuk mengajar. Bel masukpun berbunyi para guru sudah mulai mengajar disetiap kelas, hingga guru yang akan mengajar di kelas nata masuk. Guru tersebut melihat nata yang menggunakan masker padahal cuaca di hari itu sedang cerah tanpa ada polusi udara sedikitpun.
"Nata kenapa kamu pake masker ?" tanya guru tersebut pada nata
Jayanda langsung menoleh kepada nata dan menatap nata dengan tatapan yang begitu tajam, nata yang menyadari hal tersebut tidak akan mengadukan perbuatan jayanda dengan teman temannya karena jika ia melakukan hal tersebut maka hidupnya akan begitu hancur karena jayanda akan melakukan hal yang lebih dari ini.
"Gapapa bu, saya lagi batuk pilek aja makannya saya pake masker" jawab nata
"Oooo bagus lah kalau begitu, yasudah kita mulai pelajarannya hari ini" sahut guru tersebut
Jayanda tertawa kecil melihat sikap nata karena ia tahu bahwa nata tidak akan melaporkannya. Jam pelajaranpun dimulai seisi kelas memperhatikan materi yang guru jelaskan hingga tak dirasa jam istirahatpun tiba.
"Woi pincang gue laper beliin gue nasi ayam di kantin cepet" teriak Jayanda yang menyuruh nata
"Maaf jay gue gak bisa ini gue masih nyelesain tugas" Jawab nata
Jayanda langsung menendang nata hingga nata jatuh dari kursinya
Buughhh....
"Heh bangsat kalo gue suruh lo ya tinggal lo jalan aja gak usah banyak bacot. Sekarang lo beliin gue makan di kantin dan gak pake lama" ucap jayanda dengan amarahnya
"I-i-iya jay maaf ini gue beliin dulu"
Nata pun berdiri dan pergi ke kantin tak disangka ketika nata akan berjalan jayanda sengaja menyandung kaki nata hingga nata terjatuh kembali
"Aduh pincang kasian banget ya hidup lo, selain pincang ternyata lo juga buta" ucap jayanda dengan tawanya
Jayanda tertawa terbahak - bahak sambil melihat wajah nata yang sedang menahan air mata. Teman teman yang lain pun tidak ada yang membantu nata karena teman teman sekelasnya pun takut terhadap jayanda karena jayanda sendiri merupakan anak dari seseorang yang mempunyai pengaruh besar terhadap sekolah tersebut.
Nata akhirnya pergi ke kantin dengan keadaan menahan kesedihan yang begitu mendalam dan sesampainya di kelas
"Jayanda ini nasi ayam yang lo mau, udah ya jay gue mau ngerjain tugas gue lagi" ucap nata sembari memberikan makanan tersebut kepada jayanda
Begitu nasi tersebut dibuka ternyata nasi tersebut tidak seperti nasi ayam yang biasa jayanda makan karena ayam dan sambalnya dicampur begitu saja. Lalu jayanda datang menghampiri nata
Praak...
Nasi tersebut dijatuhkan diatas buku nata
"Heh anjing dah berani ya lo sekarang, lo pura pura lupa atau gimana, maksud lo apaan nyampur sambelnya bareng ni ayam hah tolol" ucap jayanda dengan emosi yang meluap
"Maaf jay tadi gue lupa bilang ke ibu kantin buat misahin ayam sama sambelnya" jawab nata
Jayanda langsung mendorong kepala nata ke mejanya hingga kertas tugas yang sedang nata kerjakan robek dikarenakan dorongan dari jayanda
"Lo lupa bilang ke ibu kantin gara gara kepikiran tugas lo itu kan, tuh dah gue bantu selesain" ucap jayanda sambil tertawa
Nata tidak bisa melawan karena dia tidak ingin membuat keributan.
.
.
.Hiiiiii semua
Jangan lupa follow tiktok aku ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]
Подростковая литература"Gue salah apa sih sama lo?" sebuah kata yang sering nata lontar kan pada pembullynya. Seorang anak SMA yang seharusnya menikmati masa SMA dengan bahagia tetapi harus menerima tindakan bully dari temannya hingga dia tidak memiliki teman, tetapi seor...