Perasaan Yang Menakutkan

167 61 10
                                    

Nata dan maudy akhirnya lebih memilih untuk meninggalkan kantin karena maudy merasa tidak enak kapada nata, mereka menuju kelas mereka masing masing sembari berbincang bincang.

"Nat sorry ya gara gara gue lo malah dibuat malu pas tadi dikantin sekali lagi gue minta maaf ya nat" ucap maudy

"Gapapa maudy kan udah gue bilang, gue udah biasa dibully sama mereka" sahut nata

"Lo kenapa gak ngelawan sih nat, minimal lo bales pake omongan jangan cuman diem aja kaya tadi"

"Bukannya gue gak mau ngelawan dy, gue sadar kalo gue gak bisa ngelawan jayanda karena satu hal yang lo gak tahu dan gak bisa gue ceritain. Gue sekolah disini tujuannya buat belajar dan ngangkat derajat orang tua gue dy. Jadi gue gak mau buat masalah sama jayanda" ucap nata

"Iya gue paham kok nat, tapi apa gak lebih baik lu pindah sekolah aja ? dari pada lo diginiin terus, lo juga manusia"

"Kalo gue pindah sekolah yang ada nanti malah nambah biaya dy, gue gak mau nambah beban ayah sama ibu gue dy terlebih gue masih punya adik"

"Sorry nat sorry banget ya, gue masih ngerasa gak enak sama lo"

"Santai aja maudy gapapa kok, oh iya lo nanti pulang mau kemana ? "

"Gak kemana mana nat, emang kenapa ?"

"Gue masih punya janji kan ke lo buat belajar bareng"

"Ya ampun nata masih inget aja"

"Oke nanti pas pulang sekolah kita belajar bareng ya"

"Siap pak komandan" jawab maudy dengan nada yang sedikit mengejek

Tanpa ada aba aba maudy langsung mencubit pipi nata dan langsung berlari ke kelasnya sambil berkata

"Sampai ketemu nanti pulang sekolah nataaa"

Nata begitu kaget karena baru pertama kali diperlakukan seperti itu, hadirnya seorang wanita yang bernama maudy nabila begitu membuat kehidupan nata berubah jauh. Yang tadinya nata hanya diam saja, berkat maudy nata bisa mulai bersosialisasi dengan yang lain walaupun hanya dengan maudy.

Waktu pulang sekolah pun tiba nata masih menuruni tangga dan tiba tiba tangan maudy langsung memegang tangannya sambil berkata

" Kenapa lo gak beli tongkat aja nat, kan bisa buat lo jalannya lebih mudah" tanya maudy

"Eh maudy, lo buat gue kaget aja. Gak usah dipegangin gapapa kok dy gue bisa sendiri kok ini. Harga tongkat mahal maudy, dari pada buat beli tongkat lebih baik buat beli kebutuhan sehari hari aja" jawab nata

"Iya deh iya, btw nanti kita mau belajar dimana nat ?"

"Taman kota gimana ? Lo mau gak ?"

"Boleh, ini kita naik mobil gue aja ya"

"Serius gapapa dy ? gue yang gak enak"

"Seriusan nataaa, lo mulai sekarang pokoknya gak boleh gak enakan ke gue lagi ya. Sekarang gue maudy nabila resmi jadi temennya nata ganendra"

Mereka berduapun berjalan menuju pintu keluar sekolah dengan bercanda sembari bercerita. Setibanya ditaman kota maudy dan nata langsung duduk dikursi taman kota.

" Kita duduk disini aja ya dy" Ucap nata

"Iya gapapa" Sahut maudy

Nata secara pelan pelan mengajari maudy dengan sabar hingga maudy sudah bisa menguasai beberapa materi. Nata begitu memperhatikan maudy hingga nata tak sadar mengucapkan sebuah kalimat

"Cantik" ucap nata

"Hah kenapa nat, apanya yang cantik ?" sahut maudy

"Eh anu apa itu tulisan lo yang cantik dy, gue baru sadar kalo tulisan lo cantik banget" jawab nata

"Oh gue kira apa, bisa aja lu nat"

Nata menjawabnya dengan begitu gugup dan sedikit panik, karena nata tidak ingin membuat maudy tidak nyaman. Nata kembali memperhatikan maudy, dan nata melihat maudy berkeringat lalu nata berinisiatif membelikan sesuatu kepada maudy

" Dy gue pergi bentar ya " ucap nata

"Lo mau kemana nat" sahut maudy

"Gue mau pergi kebelakang bentar"

"Ok deh hati hati ya"

Natapun pergi meninggalkan maudy untuk membelikan tissue dan sebuah ice cream, setelah membelikan maudy nata langsung kembali ke maudy sambil membawa ice cream dan tissue.

"Nih dilap dulu keringetnya"  nata memberikan tissue kepada maudy

"Dih kok lo repot repot sih nat, padahal dilap pake lengan baju gue juga bisa" jawab maudy

"Udah pake ini aja, nanti baju lo kotor kalo buat ngelap keringet"

"Iya iya bawel, makasih ya"

"Ini juga gue beliin ice cream biar segeran badan lo"

"Ya ampun nata kenapa repot repot sih, kan gue jadi suka hahaha. Makasih nata"

Mereka berdua akhirnya memakan ice cream tersebut sambil menikmati indahnya sore hari ditaman kota dengan kerlap kerlip lampu taman kota yang begitu indah.

"Maudy udah sore banget nih, pulang yuk" ucap nata

"Eh iya gak kerasa ya dah sore aja, ok next time kita belajar lagi ya nat" sahut maudy

"Btw gue mau minta nomor lo nat, dari kemaren kita udah kenal tapi belum tukeran nomor"

"Eh iya ya dy, ini nomor gue"

"Ok sudah, yuk pulang gue anter"

"Gak usah dy gue pulang sendiri aja, lagian rumah gue deket dari sini kok"

"Gak pokoknya gue anter"

"Gue seriusan maudy, gak perlu. Lagian mobil lo kayanya gak bisa masuk ke gang rumah gue"

"Yah sorry ya nat, yaudah gue pulang dulu ya nat. Lo hati hati pulangnya bye nata sampai jumpa besok"

"Ok lo juga maudy hati hati ya "

Nata begitu senang hari ini karena dia bisa merasakan apa itu teman, tetapi disisi lain nata juga sedikit takut akan perasaanya terhadap maudy karena dia takut memiliki perasaan lebih terhadap maudy.

"Semesta hanya mengizinkanku mengenalnya dan mengaguminya tapi tidak untuk memilikinya"

Nata Ganendra
.
.
.
.
.

Hai semuanya...Gimana kabar hari ini ? Ada cerita apa hari ini ? Kalo butuh tempat cerita boleh kok cerita di komen

Jangan lupa follow, vote, sama komen ya terimakasih semua

Oh iya aku ada buat tiktok nih, mungkin kalian bisa follow tiktok ku ya

Oh iya aku ada buat tiktok nih, mungkin kalian bisa follow tiktok ku ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang