Akhir pekan telah tiba hari dimana pelaksanaan perkemahan akan dimulai. Pagi itu semua siswa kelas XII sudah berada di lapangan sekolah, seluruh guru yang terkait dengan pelaksanaan tersebut langsung mengarahkan semua siswa untuk segera masuk ke dalam bus karena akan pergi menuju bumi perkemahan.
Bara dan maudy duduk bersama sedangkan nata duduk bersama jayanda. Selama diperjalanan nata selalu memperhatikan kedekatan bara dan maudy. Tampak maudy yang sedang tertidur dengan posisi kepala yang bersandar di pundak bara.
Jayanda yang melihat nata yang dari tadi memperhatikan maudy langsung menepuk bahunya dan memulai pembicaraan."Lo udah mulai coba ngomong sama maudy ?" ucap jayanda sembari menepuk bahu nata
"Eh jay gimana maksudnya ?" sahut nata dengan wajah yang kaget
"Gak usah pura - pura gak tau nat gue tahu lo dari tadi merhatiin maudy, lo harus berani sama perasaan lo sendiri nat"
"Gue masih gak berani jay, gue gak mau buat bara kecewa sama gue"
"Bara itu sahabat lo nat gue yakin bara bakal tahu kondisi lo jadi jangan terlalu mikirin orang lain kalo buat perasaan lo" ucap jayanda yang berusaha meyakinkan nata
Nata kembali terdiam ia berusaha menghiraukan perkataan jayanda ia masih berdiri dengan pendiriannya yang mana ia tidak akan pernah menghianati sahabatnya sendiri.
Sesampainya di bumi perkemahan semua siswa langsung menurunkan barang - barangnya, para siswa diminta untuk berkumpul terlebih dahulu di lapangan untuk di bagi kelompok pertenda. Secara kebetulan Nata, Bara, dan Jayanda berada di kelompok yang sama bersama anak - anak yang lain. Para guru memerintahkan mereka untuk membangun tenda terlebih dahulu dan makan bekal mereka sebelum dimulainya kegiatan yang lain.
"Kamu sudah tahu dia mencintai orang lain lantas mengapa kamu masih mengharapkan perasaannya"
Jayanda Putra Agam
Selesai mendirikan tenda dan makan siang semua siswa diminta untuk mencari kayu bakar di hutan untuk acara api unggun nanti malam, selama mencari kayu bakar dihutan nata melihat maudy yang sedang terduduk di pinggir sungai sembari melihat kupu - kupu yang berterbangan. Ia menghampiri maudy dan duduk disampingnya.
"Bagus ya dy kupu - kupunya" ucap nata yang sedang memposisikan diri duduk di sebelah maudy
"Eh lo nat, iya kupu - kupunya indah banget nat. Lo dari mana aja sih nat kok gue baru ngeliat lo" tanya maudy pada nata sembari memegang ranting kayu
"Gue ada di deket lo terus kok, lo nya aja yang gak sadar" sahut nata dengan tersenyum
"Apaan dideket gue, lo aja gak pernah gue liat. Gue dah apal ya bau parfum lo jadi kalo lo dideket gue pasti gue tahu" balas maudy dengan bangga
"Iya deh iya dasar bawel" sahut nata sembari mengacak - ngacak rambut maudy
"Nataaaaa!!!! Jadi berantakan rambut gue huffttttt"
Maudy sendiri begitu senang ketika berada didekat nata ia sangat merasa nyaman ketika bersama nata. Sikap nata yang selalu peduli terhadap maudy terkadang memberi rasa lebih kepadanya.
"Pada saat itu lah aku mencintaimu dan terus mencintaimu meski harus dalam diam"
Maudy Nabila
"Lo sendirian aja dy ?" tanya nata
"Gak nat itu bara disana lagi cari kayu yang banyak sama nyariin gue bunga katanya disini ada bunga yang bagus terus dia mau gue tau bunga itu" jawab maudy
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]
Teen Fiction"Gue salah apa sih sama lo?" sebuah kata yang sering nata lontar kan pada pembullynya. Seorang anak SMA yang seharusnya menikmati masa SMA dengan bahagia tetapi harus menerima tindakan bully dari temannya hingga dia tidak memiliki teman, tetapi seor...