Pisah

20 4 0
                                    

"Yah Mah jayanda sayang kalian, bertahan buat jayanda ya"

Jayanda Putra Agam
.
.
.
.
.

Awan yang mendung belum tentu meneteskan air hujannya untuk bumi tetapi awan yang mendung sudah pasti akan memberikan kegelapan bagi bumi.

Siang itu jayanda pulang sekolah dengan begitu lemas karena sedang merasa tidak enak badan, sesampainya dirumah ia disambut dengan keributan yang besar. Ia melihat ibunya yang sudah terduduk dilantai akibat dipukul oleh ayahnya. Ia segera berlari untuk menolong ibunya tetapi karena kurangnya rasa kekeluargaan di keluarga, jayanda malah membuat ibunya meluapkan emosi padanya.

"Mah ini kenapa " ucap jayanda sembari menolong ibunya

"Diam kamu anak kurang ajar!!!" jawab monika

Jayanda yang tidak tahu mengapa kedua orang tuanya bertengkar langsung terdiam karena ucapan ibunya. Sedangkan agam yang tak terima anaknya dipanggil seperti itu oleh istrinya langsung kembali memaki istrinya.

"Istri gak tahu di untung, berani - beraninya kamu panggil anak kamu kurang ajar" teriak agam sembari menunjuk monika

"Terus aku harus gimana mas!!! Anak kamu yang satu ini memang kurang ajar, dia aja gak bisa apa - apa terus apa yang mau dibanggain mas !!!" ucap monika

"MONIKA!!! Kamu sendiri jadi istri belum becus buat ngurus suami, jadi ibu juga gak becus gak bisa ngurus anak. Kerjaan kamu cuman belanja sama arisan, kamu harus inget kalo bukan karena saya kamu itu cuman wanita miskin yang gak punya apa - apa" agam yang sudah kesal kembali menampar monika.

Jayanda segera memeluk kaki agam dan mencegah agar agam tidak melukai ibunya lagi. Air mata jayanda mulai berjatuhan ia tak henti - hentinya berusaha menenangkan agam sedangkan agam sendiri sudah muak dengan sikap istrinya yang seolah tak peduli dengan keluarganya sendiri. Agam melepaskan pelukan jayanda dan menyingkirkan jayanda, tak tinggal diam jayanda kembali lagi melindungi ibunya.

"Jayanda kamu gak usah ikut campur!!!" ucap agam

"Jayanda juga anak mamah jadi jayanda berhak buat ngelindungin mamah" jawab jayanda

Agam menghiraukan perkataan jayanda, ia menampar jayanda hingga jayanda tersungkur ke lantai serta membuat darah keluar dari bibir jayanda. Setelah menampar jayanda agam memegang tangan monika dan menceraikan monika.

"Mulai hari ini kamu saya ceraikan monika dan kamu bisa keluar dari rumah ini" ucap agam sembari menunjuk monika dan segera meninggalkan monika

"Mas gak bisa begitu, mas gak bisa cerain aku" teriak monika sembari mengejar agam

Jayanda yang melihat kedua orangtuanya telah berpisah hanya terdiam tak bergerak, dengan semua kejadian yang terjadi pada dirinya ia benar - benar sudah tidak sanggup untuk hidup lagi. Keluarga yang hancur, teman yang berkhianat, serta hidup yang tidak pernah berada di pihaknya. Ia segera mengambil kunci motornya dan segera pergi keluar rumah.

Gelapnya malam pecah karena perasaan jayanda yang benar - benar hancur, ia berniat untuk mengakhiri hidupnya untuk mengakhiri semua penderitaan ini. Ia melajukan motornya dengan kencang sampai hampir menabrak sebuah truk besar.

Pada akhirnya ia sampai disebuah jembatan, ia menepikan motornya dan mulai berjalan ketepian jembatan tersebut. Ketika ia sudah siap akan melompat seseorang dengan cepat berlari dan menariknya dari belakang sehingga keduanya terjatuh ditepi jembatan. Seseorang tersebut langsung menarik kerah jayanda dan mulai memarahi jayanda.

"Seberat apasih hidup lo sampe lo mikir buat ngakhirin hidup lo dengan cara goblok kaya gini!!!" Teriak nata pada jayanda.

Seseorang tersebut ialah nata, nata yang tak sengaja melihat jayanda yang mengendarai motor dengan kencang langsung berpikir bahwa jayanda sedang tidak baik - baik saja dan ia segera menyusul jayanda.

Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang