Langit berwarna jingga sudah tampak dengan begitu indah. Suasana kota yang begitu ramai di sore hari karena banyak orang yang pulang kerumah untuk bertemu degan orang yang mereka sayang.
Bara, nata dan senja akhirnya sampai di rumah, ibu aini sudah menunggu di dalam rumah bersama ayah raga. Mereka pun masuk kedalam rumah dan melihat makanan sudah terjejer rapih di atas meja, memang tidak terlalu mewah tetapi suasana kekeluargaan itulah yang membuat rasa makanan tersebut menjadi mewah.
"Wah kalian sudah pulang ya sini makan dulu pasti kalian laper, tapi maaf ibu cuman bisa masak ini" ucap ibu aini
"Iya bu bara udah laper banget nih. Gapapa bu masakan ibu tuh mau sederhana atau mewah tetep enak kok" sahut bara dengan wajah yang tersenyum manis
Makan malam pun dimulai, ibu aini mulai mengambilkan nasi dan lauk - lauk makan lalu membagikan kepada semua orang. Bara sangat suka dengan suasana seperti ini karena bara jarang sekali makan bersama ibunya.
"Bara kalo liburan nginep disini lagi gapapa kok nak sekalian biar jadi teman nata" ucap ayah raga
"Iya pak terimakasih" ucap bara
Disisi lain senja terlihat begitu bahagia, ia tersenyum lebar sambil menatap bara. Ibu aini yang menyadari hal tersebut langsung bertanya kepada senja.
"Senja kenapa ngeliatin kak bara terus sayang" ucap ibu aini
"Hari ini senja bahagia banget bu. Kak bara beliin senja ice cream yang enak banget abis itu senja juga dibeliin tas yang bagus banget sama kak bara" ucap senja sambil menunjukan tas yang dibelikan oleh bara
"Wah bagus banget tasnya, udah bilang makasih belum sama kak bara" tanya ibu aini
"Sudah dong bu" jawab senja sambil tersenyum
Ibu aini langsung memegang tangan bara
"Kenapa bara repot - repot beliin senja tas nak" tanya ibu aini
"Gapapa bu bara seneng kok kalo liat senja senyum bahagia gitu" ucap bara
"Terimakasih ya nak, maaf ibu malah ngerepotin bara"
"Gapapa ibu, bara ikhlas kok"
Mereka akhirnya makan malam bersama. Banyak hal yang bara dapat ketika menginap dirumah nata, ia mendapatkan hal yang paling berharga yaitu "Waktu dan kasih sayang keluarga". Bara senang ketika bersama keluarga nata karena ia merasa memiliki keluarga baru. Disela - sela waktu makan tiba - tiba ayah raga batuk - batuk hingga keluar darah dari mulutnya
Uhuk...uhuk..uhuk
Nata langsung mengambilkan air minum dan langsung diberikan kepada ayah raga
"Ayah gapapa ? Berobat ya yah ini nata ada uang kok ayah gak usah mikirin biaya" ucap nata dengan nada yang begitu khawatir
"Ayah gapapa nat ayah cuman butuh istirahat lebih aja. Kamu lanjut makan aja temenin bara sama senja, ayah mau istirahat dulu" Ucap ayah raga dengan nada yang begitu lemas
Ayah raga akhirnya pergi ke dalam kamar dengan dituntun oleh ibu aini sedangkan nata bersama bara dan senja langsung menyelesaikan makan malam dan langsung masuk kamar. Bara mengajak nata untuk mengecek ayah raga apakah sudah membaik atau belum.
"Nat cek bapak lo dulu yok, kalo bapak lo belum sehat langsung kita bawa ke rumah sakit aja pake mobil" Ucap bara
"Iya bar gue juga mau ngecek ayah dulu" sahut bara
Mereka akhirnya pergi ke kamar ayah dan langsung melihat ayah dan ibu sudah terlelap tidur bersama, mereka yang tidak enak jika harus membangunkan kedua orang tua nata langsung menuju kamar untuk beristirahat. Ketika sudah di dalam kamar mereka tidak langsung tidur tetapi mereka bermain game terlebih dahulu sambil bercerita banyak hal hingga disatu titik mereka sudah selesai bermain game bara langsung menanyakan sesuatu kepada nata
"Nat cewe tipe lo itu kaya gimana nat " tanya bara
"Simple sih bar tipe cewe gue itu yang bisa nerima gue apa adanya dengan keadaan fisik gue yang kurang sempurna ini dan nerima gue kalo gue dari keluarga yang sederhana" jawab nata
"Kalo lo sendiri gimana bar ? tipe cewe lo yang kaya gimana ?" tanya nata kepada bara
"Tipe cewe gue itu yang gak mandang harta gue doang nat dan mau bersama gue sampe akhir" jawab bara
"Kalo hubungan lo sama maudy gimana bar ?" tanya nata degan perasaan yang sedikit cangung ketika menanyakan hal tersebut
Tanpa pikir panjang bara langsung berbicara kepada nata kalau ia sangat amat mencintai maudy.
"Hubungan gue sama maudy nat ? Sebenernya gue suka sama maudy dari kecil nat, gue dulu sempet nembak dia bahkan gue sering ngungkapin perasaan gue ke dia kalo gue ini suka dan cinta sama dia nat tapi maudy cuman nganggap gue sahabat baiknya" ucap bara dengan nada bicara yang sedih
Nata sudah mengira akan hal ini, ia memang suka dengan maudy tapi ia tidak mungkin menikung bara yang memang sudah dekat dengan maudy dan bara sering membantu nata. Mulai detik itu juga nata akan mengubur perasaannya kepada maudy dalam - dalam.
"Lo sendiri gimana nat ke maudy ? Apa lo ada perasaan ke maudy juga nat ?" tanya bara dengan nada yang begitu tegas
"Gue gak ada rasa sama maudy kok bar, gue nganggap maudy cuma sebatas teman gak lebih. Lo jangan takut bar gue gak bakal nikung temen baik gue sendiri" jawab nata
Sebenarnya bara tidak terlalu yakin dengan jawaban nata karena bara sendiri kadang melihat tatapan nata ke maudy begitu tulus dan kadang bara melihat sikap maudy kepada nata begitu sangat dekat sehingga bara sedikit kurang yakin dengan jawaban nata. Tetapi bara berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa temannya tidak akan menghianatinya.
"Menyakitkan memang ketika kita dipaksa oleh keadaan untuk harus melupakan seseorang yang bahkan belum sempat kita miliki"
Nata Ganendra
.
.
.
.
.Haiiiiiii kalian apa kabar ? 👋
Aku harap kalian masih suka sama cerita yang ku buat
Kalian sehat sehat disana yaOh iya jangan lupa follow tiktok aku ya
Dan jangan lupa buat follow, vote, dan komen cerita ku🧟
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]
Novela Juvenil"Gue salah apa sih sama lo?" sebuah kata yang sering nata lontar kan pada pembullynya. Seorang anak SMA yang seharusnya menikmati masa SMA dengan bahagia tetapi harus menerima tindakan bully dari temannya hingga dia tidak memiliki teman, tetapi seor...