Maudy sebelumnya aku mau ngucapin terimakasih banyak sama kamu. Aku nata seorang manusia yang terlahir cacat dan selalu dibully baru pertama kali ini merasakan apa itu seorang teman walaupun disisi lain aku salah, aku malah menaruh perasaan ke kamu. Harusnya aku gak ngelakuin itu ke kamu dy tapi entah kenapa aku ngerasa nyaman banget sama kamu.
Aku sayang kamu maudy nabila.
"Hallo nata, ini maudy. Save ya !!!..." chat maudy pada nata
"Oh maudy ya, ok dy dah gue save" jawab nata
"Nat kok lo belum tidur, emang gak capek ?"
"Belum ngantuk dy, capek sih tapi emang belum ngantuk aja dy. Lo sendiri kenapa belum tidur ?"
"Gue masih ngerjain tugas MTK Wajib, bu tati ngasih tugasnya banyak banget"
"Tugas halaman 85 bukan ? gue udah ni dy, lu mau liat ?"
"Iya nat halam 85, mauuuu nataaa sekalian ajarin ya"
Nata langsung menelfon maudy dan mengajarinya tugas MTK tersebut. Tugas MTK tersebutpun akhirnya selesai tetapi nata dan maudy tidak mengakhiri percakapan tersebut tetapi mereka lanjut mengobrol mengenai keseharian mereka dan kehidupan mereka sampai mereka tak sadar mereka sudah tertidur lelap.
Nat gue ga tau perasaan ini bener apa gak tapi gue nyaman sama lo, disisi lain gue takut kalo lo bakal ngejauh dari gue kalo gue bilang gue suka sama lo nat. Sebenernya lo risih gak nat sama gue ?
Jam pun sudah menunjukan pukul 06. 30 maudy sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Maudy menuruni tangga dan langsung ke meja makan untuk sarapan bersama keluarganya.
"Pagi pah, pagi mah" Ucap maudy
"Pagi juga sayang" sahut papah dan mamah
"Sayangnya mamah mau make selai apa ?"
"Maudy minum susu aja ya mah maudy masih kenyang"
"Sarapan juga dong sayang dikit aja"
"Maudy masih kenyang mah, maudy berangkat dulu ya mah pah"
"Yasudah hati hati ya dy"
"Siap mah pah"
Maudy akhirnya berangkat kesekolah dengan diantar supirnya, setibanya digerbang sekolah maudy kembali melihat nata yang baru sampai disekolah. Ketika maudy ingin memanggil nata, maudy terhenti sejenak karena melihat jayanda dan gengnya mendekati nata. Jayanda langsung menarik nata ke gedung belakang tanpa ada perlawanan nata mengikuti jayanda sedangkan maudy mengikuti secara diam diam.
Dika mengambil tas nata dan langsung mengeluarkan semua isi tas nata
"Woi pincang lo gak bawa duit sama sekali tah" ucap dika
"Buat apa dik" tanya nata
Erik langsung menarik kerah nata
"Lo gak usah banyak tanya sekarang kasih duit lo" ucap erik
Nata masih terdiam, ia memang memiliki uang tetapi uang tersebut akan ia gunakan untuk membayar SPP bulanan. Erik langsung mendorong nata hingga nata terjatuh, sedangkan jayanda menghidupkan rokoknya dan membuang asap rokoknya di depan wajah nata.
"Gue tau lo bawa duit banyak hari ini jadi jangan pura pura bego karena gak usah pura pura bego lo didepan gue juga udah keliatan bego" ucap jayanda
Erik dan dika langsung menggeledah nata
"Lepasin gue lepasin!!!" ucap nata dengan tegas
Sebuah pukulan dari jayanda pun melayang di wajah nata dan membuat nata tersungkur, akhirnya mereka bertiga pun mendapatkan uang yang mereka inginkan. Nata langsung berdiri dan memukul wajah jayanda sampai jayanda tersungkur. Dika dan erik tak tinggal diam mereka bertiga langsung menghajar nata
Bugghhh... Buuughhh....Bughhhh....
"Ah sakit sakit, tolong lepasin gue sakit sakit" Lirih nata
Jayanda yang masih tersungkur langsung berdiri dan menghentikan erik dan dika, tak disangka jayanda langsung menendang perut nata dengan keras hingga nata benar benar kesakitan, lalu menjambak rambut nata hingga nata mendongak ke atas.
"Boleh juga pukulan lo ya, udah berani lo sama gue hah ?" tanya jayanda
"Jay kembaliin duit gue jay itu duit buat bayar SPP gue tolong jay tolong banget kembaliin uang gue" jawab nata
"Lo mau ini uang ? " tanya jayanda
Nata belum menjawab tetapi sebuah tamparan melayang di pipinya kembali, jayanda langsung melempar semua uang itu keatas sehingga uang itu jatuh berhamburan. Jayanda kembali menjambak rambut nata, ia akan menempalkan puntung rokok yang ia pakai pada wajah nata. Ketika puntung rokok tersebut akan menempel pada nata suara teriakan wanita membuat jayanda terhenti.
"Woiiii gak usah kalian ganggu nata!!!" ucap maudy dari kejauhan
"Apa nih ada pahlawan kesiangan dateng kayanya" ucap jayanda
"Jay udah jay kita ke kelas aja, dia cewe gak usah di urus" sahut erik pada jayanda
"Urusan lo sama gue belum selesai, jangan harap gue bakal ngelepas lo gitu aja" Ucap jayanda kepada nata
Jayanda menginjak kaki nata yang cacat dan langsung pergi bersama teman temannya. Nata pun berteriak ketika kakinya diinjak
Aaaaa.....sakitttt!!!!
Maudy berlari menghmpiri nata dan menolong nata
"Nat ayo ke UKS" ucap maudy
"Uhuk....uhuk... gak usah dy gue gapapa kok"
"Nat mata gue gak buta, gue liat semuanya"
"Dy kenapa lo nolongin gue, gue gak mau lo dapet masalah sama jayanda. Harusnya lo tadi pergi aja gak usah nolongin gue" ucap nata dengan terbata bata
"Nat lo temen gue, gue gak bakal tinggal diem aja kalo temen gue diginiin, kita lapor ke guru aja ya"
"Dy gak usah, nanti urusannya malah panjang. Kita langsung masuk kelas aja gapapa"
Maudy memberikan tissue kepada nata
"Bersihin diri lo dulu, baru lu masuk kelas" ucap maudy
Natapun membersihkan dirinya menggunakan tissue yang diberikan oleh maudy. Selesai membesihkan dirinya nata langsung masuk kelas dibantu oleh maudy.
Ketika nata sudah sampai dikelas dan duduk jayanda lalu menghampiri nata sambil berkata
"Sekali lagi gue ingetin ke lo kalo urusan gue sama lo belum selesai" ucap jayanda sambil menendang meja nata
"Lo itu temen gue dan gue gak akan pernah tinggal diem kalo teman gue di perlakuin kaya gini "
Maudy Nabila
.
.
.
.Hai semuanya...Gimana kabar hari ini ? Ada cerita apa hari ini ? Kalo butuh tempat cerita boleh kok cerita di komen
Jangan lupa follow, vote, sama komen ya terimakasih semua
Oh iya aku ada buat tiktok nih, mungkin kalian bisa follow tiktok ku ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]
Teen Fiction"Gue salah apa sih sama lo?" sebuah kata yang sering nata lontar kan pada pembullynya. Seorang anak SMA yang seharusnya menikmati masa SMA dengan bahagia tetapi harus menerima tindakan bully dari temannya hingga dia tidak memiliki teman, tetapi seor...