Harga Diri

57 15 1
                                    

Hari nata sudah begitu hancur, ia merasa tuhan tidak adil padanya ia selalu dibully karena keadaan fisiknya yang tidak sempurna dan dengan keadaan ekonominya lalu sekarang ia harus kehilangan salah satu orang tersayangnya yang selalu memberikan kekuatan padanya.

"Ya Allah bukankah engkau pernah bilang kalau engkau tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya diatas kemampuannya, tapi kali ini nata bener - bener gak kuat ya Allah" ucap nata dalam hatinya dengan rasa yang belum bisa menerima keadaan yang sekarang.

Keesokan paginya di sekolah bel masuk kelas sudah berbunyi dan semua siswa sudah masuk kedalam kelasnya masing - masing, sementara bara melihat bangku sahabatnya masih kosong hingga akhrinya guru masuk. Bara langsung menanyakan hal itu pada maudy.

"Dy nata belum masuk lo tau dia kemana gak ?" tanya bara dalam chatnya

"Hah serius bar ? gue gak tau dia dimana bar sebentar gue chat dia dulu" jawab maudy

Maudy yang mendengar hal tersebut langsung menghubungi nata

"Nat lo kenapa gak masuk ?" tanya maudy dalam chatnya

Chat dari maudy belum juga di balas oleh nata, maudy berfikir ada hal yang aneh karena hal seperti ini tidak pernah terjadi, sementara itu guru di kelas bara mulai mengajar dan sebelum mengajar guru tersebut memberikan informasi duka dari salah satu murid di sekolah.

"Selamat pagi semua sebelumnya bapak mau menyampaikan kabar duka bahwa teman kita nata sedang berduka yang mana ayah nata telah meninggal semalam" ucap pak rama.

Bara yang mendengar hal tersebut begitu kaget karena hal tersebut, sedangkan dipojok kelas Jayanda bergumam.

"Yaelah kenapa cuman ayahnya sih kenapa gak sekalian sama anaknya" gumam jayanda dengan sedikit tertawa

Bara yang mendengarnya seketika mengepalkan tangannya dengan penuh emosi. Bagaimana bisa disaat kondisi temannya sedang berduka seorang pembully masih saja membully fikir bara dengan tatapan benci pada jayanda.

"Bar ayah nata meninggal bar" chat maudy

"Iya dy gue barusan denger juga, pulang sekolah nanti kita kerumah nata ya dy" balas bara

"Iya bar kita hibur nata pasti dia lagi sedih"

Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua anak sudah pergi dengan menggendong tasnya termasuk bara dan maudy. Mereka berdua langsung ke rumah nata, sesampainya di rumah nata mereka melihat kondisi rumah yang begitu ramai dan mereka melihat seorang anak laki - laki yang sedang duduk dengan tatapan yang begitu kosong, anak tersebut tiada lain dan tiada bukan adalah nata. Bara dan maudy berjalan menuju ke dalam rumah nata, mereka langsung menemui nata.

"Nat yang sabar ya gue tau lo kuat " ucap maudy sembari mengelus punggung nata

"Iya nat lo yang ikhlas ya, ayah lo sekarang udah gak sakit - sakitan lagi, ayah lo udah gak tersiksa sama penyakitnya nat" ucap bara

Tanpa ada sepatah katapun nata meneteskan air matanya kembali, tanpa fikir panjang maudy langsung memeluk nata untuk menenangkannya.

"Dy bar ayah udah gak ada, gue harus apa ? Gue gak kuat sama keadaan ini gue udah gak punya penguat buat kehidupan gue" ucap nata dengan suara yang tersedak - sedak

"Nat gue tau perasaan lo tapi disini lo harus kuat ya, masih ada ibu lo yang harus lo bahagiain masih ada senja yang harus lo dampingin di fase dewasanya. Lo masih punya ibu sama senja nat dan lo juga masih punya gue sama maudy temen lo ini" jawab bara sambil menenangkan nata

"Kalo ada apa apa cerita ke kita ya nat" ucap maudy

Maudy dan bara menemani nata hingga malam hari dan akhirnya mereka pulang ke rumah masing masing.

"Aku juga ingin hidup bahagiatapi dunia seperti selalu kejam terhadapku"

Nata Ganendra

*****

Untuk beberapa hari nata tidak berangkat sekolah dan akhirnya ia kembali bersekolah, pagi itu nata berangkat dengan wajah yang menahan akan kesedihan, sesampainya di kelas ia langsung duduk di bangkunya. Dari pojok kelas jayanda beserta erik dan dika mendakati nata, Jayanda menendang meja nata dengan keras.

Braaakkkkk...

"Woi pincang beliin gue roti" ucap jayanda sambil melempar uang kepada nata

Nata yang masih dalam suasana yang berkabu hanya diam sambil menatap uang yang dilempar jayanda. Jayanda yang sudah kesal langsung menjambak rambut nata

"Lo udah budek hah " ucap jayanda dengan nada sedikit meninggi

Nata hanya terdiam tanpa ada balasan nata langsung menarik tangan jayanda dan langsung melepaskannya.

"Lo tuh kenapa gak ikut bapak lo mati aja nat, gue muak banget liat muka lo disini" Sebuah kata yang tiba - tiba terlontar dari mulut jayanda

Nata yang tadinya terdiam langsung menatap tajam jayanda dengan penuh kebencian.

"Lo itu gak pantes buat hidup nat lo itu miskin, pincang, dan sekarang bapak lo mati nat. Gak sekalian tuh lo sama ibu lo ikut mati juga ?" ucap jayanda dengan sedikit tawanya

Nata yang sudah muak dengan pembullyan yang dia terima dan lagi dengan keluarganya dihina nata benar - benar sudah tidak tahan lagi dengan keadaan ini. Ia langsung berdiri dan memukul wajah jayanda dengan begitu keras hingga hidung jayanda mengeluarkan darah.

"TUTUP MULUT LOO BANGSATTTTT!!!" teriak nata

Erik dan dika yang melihat hal tersebut langsung memegangi nata tetapi karena nata yang sudah begitu emosi erik dan dika terlempar. Ia langsung memukuli jayanda hingga wajah jayanda memiliki banyak luka lebam.

"Hati lo terbuat dari apa hah gue tanya sama lo anjing, gue salah apa jay sama lo. Yang seharusnya mati itu lo jay loooo!!!" ucap nata sambil melayangkan pukulan kepada jayanda

Erik dan dika langsung menarik nata dan kembali memegangi nata. Jayanda yang merasa ia sudah tidak harga dirinya langsung memukuli nata, ia memukul wajah nata dan memukul perut nata sampai nata hampir tak sadarkan diri.

Seisi kelas menjadi ricuh karena perkelahian tersebut

"Lo itu cuman sampah disini nat lo harus inget itu" ucap jayanda sambil menjambak dan meludahi nata

Ketika jayanda akan melayangkan pukulannya lagi tiba - tiba tangannya di pegang seseorang....

"Aku kuat ? Aku kuat ? Aku kuat ?"

Nata Ganendra

.
.
.
.

Haiiiiiii kalian apa kabar ? 👋
Semoga kalian dalam keadaan sehat 😊👋

Aku harap kalian masih suka sama cerita yang ku buat
Terimakasih udah mau baca ceritaku sampe sekarang

Kalian sehat sehat disana ya

Oh iya jangan lupa follow tiktok aku ya

Vote dan komennta jangan ketinggalan yaw😗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dan komennta jangan ketinggalan yaw😗

Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang