Manusia tidak pernah luput dari kesalahan, banyak yang tidak sadar bahwa setiap perkataan yang kita lontarkan bisa saja menyakiti orang lain. Sama halnya dengan batu yang kita lemparkan pada air yang menggenang, kita tidak tahu berapa dalamnya air tersebut sehingga batu yang kita lempar dapat jatuh ke dasar air itu.
Siang itu maudy tidak pulang bersama bara karena ia harus kerja kelompok dengan teman sekelasnya walaupun sebenarnya bara bersikeras untuk mengantar dan menunggu maudy tetapi maudy tidak ingin selalu merepotkan bara.
"Dy gue tungguin aja ya kan lo berangkat sama gue jadi lo tanggung jawab gue" ucap bara
"Gapapa bar lo pulang duluan aja nanti gue minta pak yunus buat jemput gue" jawab maudy
"Tapi gue takut lo kenapa - kenapa dy"
"Bara tenang aja gue jugakan udah gede, nanti kalo memang gue butuh lo gue kabarin lo ok ?"
"Yaudah kalo gitu, nanti kalo ada apa - apa lo harus kabarin gue ya"
Maudy akhirnya pergi bersama teman - temannya untuk mengerjakan tugas kelompok. Karena tugas tersebut mereka kerjakan sehabis pulang sekolah maka tak terasa hari sudah mulai gelap. Tampak sang surya sudah menurunkan cahayanya dan sudah tergantikan oleh cahaya rembulan.
"Eh kita mau nyelesain ini atau gak, kalo gak diselesain tanggung juga sih" ucap maudy
"Bener tuh mending kita selesain aja toh juga dikit lagi" sahut fani, akhirnya mereka menyelesaikan tugas kelompoknya.
Maudy tersadar bahwa ini sudah larut malam, jam sudah menunjukkan jam 10 malam. Ia segera bergegas untuk menghubungi pak yunus untuk menjemputnya dan pak yunus menyanggupi untuk menjemput maudy tetapi karena hari sudah malam pak yunus meminta maudy untuk menunggu sekitar 30 menit karena ia harus bersiap - siap.
Tak lama tugas mereka pun selesai, maudy dan fani menunggu ditepi jalan untuk dijemput. Mereka mengobrol banyak hal hingga supir fani pun datang. Sebelumnya fani telah menawarkan maudy untuk pulang bersamanya tetapi maudy menolak karena ia telah mengabari pak yunus untuk menjemputnya dan akhirnya fani meninggalkan maudy sendirian.
Malam itu begitu sunyi sehingga membuat maudy sedikit tidak nyaman, ia menghubungi pak yunus dan tak disangka ban mobil yang dikendarai pak yunus pecah sehingga membutuhkan waktu untuk memperbaikinya. Pak yunus meminta maudy untuk tetap ditempat dan maudy mengiyakan permintaan pak yunus lalu menutup telfonnya.Dari kajauhan tampak sebuah cahaya dan suara geberan motor yang mengarah datang kepada maudy. Maudy yang merasa akan terjadi sesuatu segera menghubungi bara, ia menelfon bara secara terus menerus tetapi karena bara yang sudah terlelap tidur ia tidak mengangkat telfon dari maudy.
"Bar please angkat, gue takut bar tolong cepet angkat telfon gue" ucap maudy yang masih saja menelfon bara. Tangan maudy sudah bergetar ia begitu ketakutan hingga ia terfikir untuk menelfon nata.
Ia segera menelfon nata dan nata yang masih terjaga dimalam itu karena ia sedang belajar segera mengangkat telfon dari maudy.
"Hallo dy kenapa nelfon" tanya nata
"Nat tolongin gue, lo bisa jemput gue gak ? ini gue lagi tunggu pak yunus tapi belum dateng - dateng terus ini ada geng motor udah mau deketin gue. Nat gue takut" ucap maudy dengan suara yang sudah terbata - bata
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]
Teen Fiction"Gue salah apa sih sama lo?" sebuah kata yang sering nata lontar kan pada pembullynya. Seorang anak SMA yang seharusnya menikmati masa SMA dengan bahagia tetapi harus menerima tindakan bully dari temannya hingga dia tidak memiliki teman, tetapi seor...