Hari demi hari telah nata lewati sampai dipagi hari ini ia berangkat ke sekolah dengan suasana yang sudah ia bayangkan dimana ia akan dibully kembali. Ia sebenarnya selalu berusaha menghindar dari setiap pembullyan yang menyerang dia tetapi ia selalu saja dicari untuk pelampiasan pembullynya
"Woi dik liat tuh orang susah lagi mau masuk kelas, liat jalannya udah kaya keluarganya aja alias susah" Ucap jayanda
"Hahahaha bisa aja lu jay, tapi iya sih diliat liat emang serba susah sih hidupnya gak ekonomi keluarga gak jalan tetep aja susah" sahut dika
Nata berusaha menahan amarahnya karena nata tidak suka jika keluarganya dihina, nata tidak menoleh kebelakang dan lanjut saja berjalan, tanpa diduga erik langsung menyusul nata dan mendorongnya hingga nata terjatuh
"Duh lo kalo jalan bisa minggiran dikit gak, udah tau lelet pake jalan ditengah jalan untung aja jaket gue gak lecet gara gara nyenggol tubuh lo yang miskin itu" Ucap erik dengan nada yang sinis
"Woi rik awas lo ketularan miskin, cepet cuci tu jaket dah kena kulit si pincang soalnya" sahut jayanda
Erik langsung melepas jaketnya dan langsung membuangnya ke kotak sampah
"Sorry jay gue gak mau make barang barang gue yang udah kena sama si miskin ini" jawab erik
Nata berusaha berdiri, ketika ia berpegangan pada sebuah tiang jayanda langsung menendang kaki nata hingga nata merintih kesakitan. Jayanda langsung berbisik pada nata
"Lo itu cuman orang miskin yang belagak sekolah di sekolah elit kaya gini nat jadi posisiin diri lo selayaknya orang miskin gak usah sok berlagak kalo lo setara sama kami" ucap jayanda
"Jay gue tahu gue miskin, tapi gue juga manusia jay gue sekolah disini karena memang orang tua gue mampu buat biayaain gue buat sekolah disini" jawab nata sembari menatap mata jayanda dengan penuh amarah
"Apa lo kata barusan ? Orang tua lo mampu ? Lo gak sadar kalo bapak lo itu cuman tukang kebun dirumah gue, apa yang terjadi kalo gue pecat bapak lo itu. Lo buat makan aja susah sok bilang keluarga lo mampu. Btw baju lo bau tai nat" ucap jayanda
Nata hanya bisa terdiam ia tak mau memperpanjang kejadian ini, ketika nata mulai berdiri jayanda melarang nata untuk berdiri
"Lo mau apa nat, mau berdiri ? udah lo duduk saja dulu gue tahu lo masih kesakitan. Rik bagi parfum lo" ucap jayanda
"Buat apa jay" tanya erik
"Udah bagi aja" sahut jayanda
Erik pun memberikan parfumnya pada jayanda lalu jayanda menyuruh erik dan dika untuk memegangi nata
"Lepasin gue lepasin gue!!!" ucap nata dengan suara yang keras
Jayanda langsung memukul wajah nata
"Lo diem atau gue habisin lo sekarang" ucap jayanda
Jayanda langsung menuangkan parfum erik kepada nata
"Karena gue baik sama lo jadi lo gue kasih parfum buat lo biar lo gak bau tai" ucap jayanda sembari menuangkam parfum tersebut ke tubuh nata
Akhirnya jayanda dan gengnya meninggalkan nata sendirian. Detik itu juga nata berfikir bahwa dia memang sudah tidak punya harga diri lagi dan dunia bener bener gak berpihak dengan dia. Ketika nata mulai berdiri seseorang datang dan memberikan tissue kepadanya.
"Nih bersihin dulu baju lo" ucap seorang wanita yang memberikan tissue
"Semua manusia cendrung egois dan mementingkan dirinya sendiri, mereka menyakiti orang lain tanpa memikirkan perasaan yang mereka sakiti"
Nata Ganendra
.
.
.
.
.Hai semuanya...Gimana kabar hari ini ? Ada cerita apa hari ini ? Kalo butuh tempat cerita boleh kok cerita di komen
Jangan lupa follow, vote, sama komen ya terimakasih semua
Oh iya aku ada buat tiktok nih, mungkin kalian bisa follow tiktok ku ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]
Teen Fiction"Gue salah apa sih sama lo?" sebuah kata yang sering nata lontar kan pada pembullynya. Seorang anak SMA yang seharusnya menikmati masa SMA dengan bahagia tetapi harus menerima tindakan bully dari temannya hingga dia tidak memiliki teman, tetapi seor...