Menjauh

9 3 0
                                    

Aku telah melihatmu bersama dengan yang lain tetapi mengapa perasaan ini tidak menghilang kenapa aku masih saja mencintaimu. Menjauh dari dirimu bukan berarti aku sudah tidak mencintai dan menyayangimu lagi tetapi itulah caraku untuk mencintaimu pada saat ini. Aku masih saja mengharapkan cinta darimu hingga saat ini walau semesta sudah memperlihatkan bahwa dirimu sudah tidak dapat ku miliki.

Perkemahan yang seharusnya bisa mereka lalui dengan bersenang - senang dan memberikan cerita baru di masa - masa terakhir mereka sekolah kini telah memberikan sebuah coretan tinta hitam pada persahabatan mereka. Setelah perkemahan tersebut semua siswa kembali belajar kesekolah di hari berikutnya. Untuk pertama kalinya pada saat kesekolah maudy tidak berangkat dengan bara. Maudy memaklumi hal itu karena ia tidak ingin memberikan harapan lagi kepada bara.

Sesampainya disekolah bara melihat nata dan maudy berjalan secara bersama sambil bergandengan tangan, bara yang melihat hal tersebut membuat hatinya tak nyaman ia sengaja mengulur waktu untuk ke kelas agar tidak melihat nata dan maudy. Ketika sudah di dalam kelas nata melambaikan tangannya pada bara tetapi bara menghiraukannya, mulai hari ini juga bara memilih untuk tidak duduk bersama nata tetapi memilih untuk duduk bersama jayanda.

Nata yang melihat hal tersebut hanya dapat terdiam ia sebenarnya tidak nyaman dengan situasi yang seperti ini tetapi keadaan sekarang sudah berubah ia harus kembali seperti dulu yang mana ia tidak memiliki teman.
Jayanda berjalan menuju meja nata ia langsung duduk di meja nata dan langsung mengambil buku nata lalu merobeknya.

"Jay lo kenapa" tanya nata dengan wajah yang begitu kaget

"Gue minta kertas lo buat ngelap meja yang kotor di samping gue, bara mau duduk di samping gue jadi harus gue bersihin" ucap jayanda dengan wajah sinisnya

"Gak perlu ngerobek buku gue juga jay, lo minta bakal gue kasih kok tapi gak gini caranya"

Jayanda langsung menjambak rambut nata dengan kencang sehingga kapala nata mendongak ke atas

"Kenapa lo gak terima ? Lo gak suka ? kan ini juga buat sahabat lo eh tapi emang bara sahabat lo ya nat kayanya udah gak ya. Lagian lo gak tahu diri juga nat, sahabat sendiri di tikung" ucap jayanda dengan tawanya

Tak tinggal diam erik dan dika menghampiri nata juga mereka berdua mengambil sebuah spidol di meja nata dan mencoret - coret wajah nata lalu menulis sebuah tulisan di jidat nata yang bertuliskan "Penghianat". Nata segera memberontak tetapi dengan cepat erik dan dika segera memegangi nata.

"Mau lo semua apa hah!!!" tegas nata

"Nat lo itu bener - bener gak sadar diri ya nat, udah lah miskin gak tau diri juga. Gue kalo jadi lo asli gue bakal malu buat sekolah lagi nat" ucap jayanda dengan tawanya

Tampak bara masih saja duduk tanpa membela nata, nata melihat bara dari jauh dengan tatapan yang penuh dengan penyesalan tak lama bara bangun dari duduknya ia berdiri sejenak melihat nata. Kedua mata nata dan bara saling bertatapan, barapun mulai melangkah tetapi langkahnya bukan menuju nata tetapi langkahnya menuju keluar kelas.

Bara seolah sudah tak ingin peduli pada nata. Detik itu juga tangis nata pecah ia melihat sahabatnya pergi begitu saja.

"Jay liat jay si pincang nangis jay" ucap erik sambil tertawa

"Duh gue jadi gak enak, temen gue yang satu ini malah nangis, dik lo ambilin pengapus papan tulis di depan dong dik" suruh jayanda

Dika pun mengambilkan pengapus tersebut dan memberikan pada jayanda, jayanda langsung mengelap air mata nata yang terjatuh menggunakan penghapus tersebut sehingga membuat wajah nata tampak begitu kotor.

"Nat lo jangan nangis gini dong kan gue jadi gak enak" ucap jayanda yang masih saja menepuk - nepuk wajah nata menggunakan pengahapus tersebut.

Dika mengambil handphonenya dan mengambil foto wajah nata yang sudah sangat begitu kotor. Jayanda bersama dika dan erik begitu menikmati hal tersebut mereka tertawa bahagia karena bisa membully nata kembali sedangkan nata masih terdiam karena memikirkan bara.

Aku Kamu dan Dia [ Renjun, Ning Ning, Jeno ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang