Eps. 18

192 17 0
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*



















"Katakan. Sejak kapan kalian bersama dengan mereka?" Tanya seorang Pria Tua kepada kedua anak Perempuannya.

Bahkan Lima Pemuda tampan itu yang masing-masing diantaranya tengah menatap mereka dengan ekspresi tak terbaca. Jangan lupakan, tatapan sinis dari Kedua orang tuanya yang juga ikut menginterogasi dirinya.

Karina dan Winter. Tak menyangka bahwa hari ini mereka akan berada dalam Masalah. Awal saat Salah satu kakaknya itu memberitahukan kalau ayahnya akan membicarakan sesuatu kepada mereka. Begitu balik dari Toko Belanjaan milik keluarga.

Mereka tak sama sekali mencurigai dalam perkataannya dan mengira pembahasan kali ini, pasti akan menanyakan hubungan Karina terhadap salah satu Keturunan Keluarga Hwang itu. Tapi dugaan mereka ternyata salah besar.

Gara-gara pertemuan pertama antara Yeonjun dengan Yeji, ternyata sudah dilihat langsung oleh Sang Ayah. Ketika mengunjungi Toko itu bersama sang Cucu untuk membeli Mainan. Dan yang lebih parahnya lagi, Ayahnya melihat mereka sedang berbincang dengan Gadis itu sambil tertawa disepanjang jalan.

Winter sampai mengigit bibirnya karena takut dimarahi. Sementara Karina, ia hanya diam sambil membalas Tatapan Tajam orang tuanya dengan cara yang sama. Berbeda dengan jiwanya yang sudah sejak tadi bergejolak didalam sana.

"Mungkin sudah lama sekali, Appa!!" Jawab Karina santai.

"Apa kamu sudah berani membuat Appa marah, Karina?" Tanya Tuan Choi yang merasa geram dengan jawaban putrinya.

"Aku tidak berani, Ayah. Mana mungkin aku tega melakukan hal itu terhadapmu!" Jawab Karina lagi.

"Kalian sangat berharga bagiku!" Tambahnya disana.

"Terus, Mengapa kamu tidak bilang dari awal kalau kelima Sahabatmu adalah Calon Tunangan Kakakmu? Apa kau membantunya melarikan diri dari Acara pertemuan itu, Karina?" Tanya Tuan Choi Lagi.

Winter yang melihat Karina terlihat santai mendapat serangan kalimat dari Ayahnya bisa menelan air ludahnya kasar dan mulai berkeringat dingin disana. Apalagi, Ia sangat tahu kebiasaan buruk Saudarinya itu ketika sedang diinterogasi.

Jika itu orang lain, Wanita 24 tahun itu mungkin sejak tadi membentaknya dan Membullynya habis-habisan. Karina paling tidak suka di interogasi oleh siapa pun, meskipun ia sudah melakukan kesalahan.

Illuminate the Heart of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang