Chapter 14

2.8K 262 23
                                    

Happy Reading :)

Sebelumnya gue mau bilang gue gak memaksa buat kalian baca cerita gue. Dari awal gue juga bilang bijak dalam membaca. Kalau merasa risih sama cerita gue yaudah stop buat gak baca dan yaudah gak perlu ninggalin jejak kalau lo gak suka. Perlu diketahui kalau ngebaca jangan sebelah mata jangan hanya fokus pada hal yg enggak lo suka. Tapi cermati dulu ada apa dan mengapa hal itu terjadi. And then buat yg masih stay baca setiap partnya thank u but i'm sorry kalau ceritanya ngecewain:')
.
.
.
.





"Heh, lo mau bawa gue kemana? Sakit goblog!" keluh Grace yang sedari tadi tangannya di tarik oleh Julian. Kini Grace dan Julian berada di rooftop Cakrawala high school. Entah apa yang akan Julian lakukan pada Grace hingga membawanya ke rooftop.

"Lo mau apa sih? Dasar aneh!" kesal Grace.

"Grace kenapa kita gak bisa balikan? Gue masih sayang sama lo. Kenapa kita gak bisa perbaiki hubungan ini?" ucap Julian sembari mengenggam tangan Grace.

Grace menepis genggaman tangan Julian "apa apaan sih lo? Lo mabok apa gimana? Gak usah ngarep kita akan balikan! Gue udah ga-"

"Lo beneran suka sama Freeya?"

"Freeya udah punya Clara, dan dia gak suka sama lo. Grace gue mohon perbaiki hubungan kita," pintanya.

"Udah gak usah ngarep lagi sama hubungan ini. Gue capek jul tiap kali lo bertingkah aneh lo kasar sama gue. Gue gak bisa lo kasarin terus. Lo tau sendiri tiap kali lo kasar sama gue itu berimbas sama Riyan dan gue jadi muak tiap kali liat dia karena lo. Cuma dia yang bisa jadi bahan lampiasan gue!"

"Gue janji Grace, gue gakan kasar lagi sama lo," ucap Julian hingga menjatuhkan dirinya dihadapan Grace dengan mengantupkan kedua tangannya.

Grace tak bergeming dirinya diam dan mengabaikan Julian yang memohon dihadapannya.

"Grace gue sayang sama lo. Dulu sampe sekarang gue masih sayang sama lo," ucapnya sembari menundukan kepalanya.

Grace memandang melihat Julian yang terduduk lesu dihadapannya. Tak bisa dipungkiri walaupun Grace memiliki perasaan pada Freeya tapi Grace sebenarnya masih memiliki tempat dihatinya untuk Julian. Hanya saja Grace takut untuk kembali pada Julian. Julian memang kerap bersikap kasar pada Grace ketika emosinya sedang meletub letub. Dan Julian yang selalu melukai dirinya sendiri.

"Bangun," perintahnya.

Julian tak bergeming dia tak menghiraukan perkataan Grace.

"Gue bilang bangun!" ucap kembali Grace dengan nada mulai meninggi.

Julian pun langsung mendongakan kepalanya, dan dirinya menatap tajam pada Grace. Tatapan Julian membuat Grace takut hingga dirinya mundur perlahan dari Julian. Grace takut jika Julian akan kasar atau bahkan melukai dirinya.

"Gausah natap gue gitu bangsat!"

Julian berdiri dan berjalan pelan menghampiri Grace. Membuat Grace pun berjalan mundur hingga dirinya sudah menempel di dinding tembok.

"Heh lo mau ngapain bangsat! Berenti disitu!" pinta Grace namun tak dihiraukan oleh Julian hingga Julian sudah sangat dekat dengan Grace.

"Awwww..." keluh Grace ketika pipinya di tekan oleh Julian.

"KENAPA LO GAK MAU BALIK SAMA GUE? KURANG APA GUE SAMA LO? GUE BISA KASIH APA AJA BUAT LO!" ucap Julian dengan nada meninggi.

"Sak-it jul," keluh Grace

Plak

Sebuah tamparan mendarat dipipi kanan Grace membuat meninggalkan bekas merah dipipinya. Grace pun tak menyangka akan mendapatkan perlakuan seperti ini lagi dari Julian. Grace memegang pipinya dan menatap benci pada Julian. Julian sontak kaget ketika diinya tak menyangka telah menampar Grace. Kini Julian menatap tangannya yang telah menampar Grace. Wajah Julian terlihat sangat menyesal dengan apa yang sudah dirinya lakukan.

FREEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang