Chapter 22

1.9K 175 12
                                    

Happy Reading :)


Rasa sakit ini gak sebanding dengan
apa yang lo perbuat.

"Freeya Aurora Lawrance"

Freeya menarik tangan Clara dan membawanya ke uks, disusul oleh Elena, Gaby dan Julian. Freeya kini sangat marah, tak seperti biasanya ia seperti ini. Kini Freeya berada di uks ia langsung menghempaskan Clara hingga menyentuh tembok. "SEJAK KAPAN KAMU DEKAT SAMA DIA? HAH? JAWAB!!" bentak Freeya hingga membuat Clara memejamkan matanya.

Clara tak menjawb ia menundukan kepalanya hingga membuat Freeya menyentuh dagu Clara dan menekan pipinya. "Kalau ada orang tanya dijawab bukan malah diem aja."

"Awwww.. Freey sak-it," keluh Clara.

"Sakitnya gak sebanding sama sakit hati gue ketika melihat pacar gue deket sama yang lain," ucap Freeya semakin menekan pipi Clara.

"Freey udah, kita bisa bicarain baik baik," sela Gaby.

Seketika Freeya membalikan tubuhnya. "BAIK BAIK? DAN KALIAN TAU MEREKA DEKAT KALIAN GAK BILANG SAMA GUE? HAH? KENAPA KALIAN NYEMBUNYIIN JUGA DARI GUE BANGSAT?" bentak Freeya sembari melempar tempat tissu.

Mereka tak menyangka jika Freeya akan semarah ini. Elena, Gaby dan Julian memang sebelumnya sudah mengatakan pada Clara untuk jangan terlalu dekat dengan Bobby.

"KENAPA KALIAN DIAM AJA? HAH? KALIAN BISU APA GIMANA?" sarkas Freeya.

"DAN LO CLARA KALAU LO UDAH GAK MAU LANJUT HUBUNGAN KITA BILANG! GUE TAU GUE BANYAK KURANGNYA GUE SAKIT GUE SADAR DIRI KALAU GUE SAKIT MENTAL! CUKUP BOKAP GUE YANG NGEBUAT MENTAL GUE HANCUR JANGAN LO IKUT IKUTAN HANCURIN MENTAL GUE!!! ARRHHHHH!" bentak Freeya sembari mengacak acak rambutnya dengan rasa frustasi.

Bugh

Bugh

Bugh

Freeya beberapa kali memukul tangannya ke tembok membuat tangannya mengeluarkan darah.

"Freey tan-gan kam-u," cap Clara sembari menyentuh tangan Freeya namun Freeya langsung menepisnya.

"Rasa sakit ini gak sebanding sama apa yang lo buat!"

"Freey, Ara min-ta ma-af ya, ben-eran Ara ga-ada h-ubun-an apa-"

"Terus maksud lo sampe berangkat ke sekolah bareng dia apa? Jangan dikira gue gak tau! Dan ini gue tau bukan dari mereka," sembari menunjukan foto di ponsel Freeya. Jane yang sebelumny memfoto di hpnya dan mengirim pada Freeya.

"Maafin Ar-a be-neran ini ga-ak se-perti yan-ng Fre-eya pi-kir-kan," ucap Clara terbata bata.

Freeya berjalan mengambil cutter dan ia langsung menyanyat telapak tangannya hingga mengeluarkan darah segar. Darah di punggung tangannya yang masih basah kini telapak tangannya pun basah mengeluarkan darah. Clara dan lainnya membekap mulutnya mereka tak menyangka Freeya semarah ini hingga dia melukai dirinya. Freeya tak bisa memukul Clara sehingga ia memilih melukai dirinya.

"Freeya!" teriak Jane yang baru saja masuk ruang uks.

Bara pun langsung melepas jasnya untuk menekan darah yang terus mengucur ditelepak tangan Freeya. Jane menatap tajam pada Clara hingga ia juga menatap tajam pada Elena, Gaby dan Julian.

"Nay tolong panggilin dokter Lusi tadi kayaknya gue liat di ruang guru," titah Jane panik.

Nayra keluar dari uks untuk mencari dokter Lusi. Tak lama kemudian dokter Lusi masuk ke uks. Ia kaget ketika melihat darah dilantai dan tangan Freeya sudah dibalut oleh jas milik Bara.

FREEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang