Happy Reading :)
Lo gak akan tau gimana sakitnya
ketika orang yang lo sayang menyimpan
2 orang di dalam hatinya."Clara Valerie Nelson"
"Ampun Om, ja-ngan to-long ja-ngan sen-tuh Free-ya om," ucapnya sembari mundur menjauh dari Reno.
"Sudah sini kita nikmatin malam ini berdua, percuma saja kamu teriak minta tolong tidak akan ada yang menolong kamu," ucapnya dengan berjalan pelan mendekati Freeya.
Kini Freeya terpojok di tembok, Reno pun makin mendekati Freeya. Jarak antara Freeya dan Reno hanya berselang beberapa inci. Reno mulai membelai rambut Freeya dan mengelus pipi Freeya. Beberapa kali Freeya menepisnya namun tak membuat Reno menghentikan kegiatannya. Tangan Reno mulai membuka perlahan kancing baju Freeya namun Freeya terus memberontak. "Kenapa? Bukankah badan kamu milik ku? Tak usah mengelak kamu sudah menjadi milikku seutuhnya," ucapnya sembari mengelus bibir Freeya.
Freeya menggigit jari Reno. "Awwwww. Anjing!" Umpatnya.
Plak
Tamparan mendarat dipipi mulus Freeya, hingga bulir bulir air mata pun jatuh.
"Berani ya kamu melawan saya? Hah!" ucapnya sembari menekan pipi Freeya.
"Am-pun Om le-pasin Fre-eya ja-ngan sen-tuh Fre-eya lag-i."
Freeya pun kini di hempaskan ke kasur. Reno semakin marah karena Freeya melawannya. Reno melepas gasper yang ia kenakan dan ia langsung mencambuk Freeya menggunakan gesper miliknya.
Cetar
Cetar
Cetar
Freeya meringkuk badannya dan memeluk lututnya dengan bulir bulir air matanya menetes. Badannya penuh luka cambukan oleh Reno sedangkan luka dari Erland belum benar benar mengering ia mendapatkan luka cambukan dari orang lain. Ia tak menyangka jika Reno akan memperlakukan kasar pada dirinya.
"Saya sudah bilang jangan buat saya marah! Turuti perintah saya dan kamu tidak akan terkena siksa seperti ini! Paham kamu?" ucapnya sembari terus mencambuk badan Freeya.
Seketika Reno melempar gespernya ke sembarang arah dan langsung melucuti pakaian yang Freeya kenakan. Freeya terus memberontak tapi apalah daya tenaga Reno lebih kuat darinya. Kini Freeya hanya bisa pasrah dengan apa yang Reno lakukan padanya. Ia hanya berharap ada seseorang yang datang menolongnya.
"Gak... udah Om...udahhhhh...Freeya bukan budak nafsu om...cukup..." ucapnya sembari menggelengkan kepalanya.
Keringat mulai bercucuran, ia pun mencengkram selimut dengan kencang dan ia mencengkram tangan Clara hingga membuat Clara mengerjab matanya. Clara bangun dengan penuh kekhawatiran melihat Freeya sudah bercucuran keringat dengan rasa takutnya. Sudah bukan hal baru jika Freeya selalu mimpi buruk.
"Freey... sayang..sayang.... wake up..." ucap Clara sembari menepuk nepuk pipi Freeya.
Nathan yang tertidur pun terusik oleh suara Clara. Hingga Bara dan Jane pun terbangun menghampiri bed Freeya.
"Heyyyy...Freeeyyyyy bangun," ucap Nathan dengan mengoyahkan badan Freeya.
"Sayang bangun."
Freeya pun mengerjab matanya dengan menatap mereka yang berada diruangan. "Freey lo mimpi apa?" Tanya Jane khawatir.
"Om Reno."
Merekapun saling pandang setelah Freeya mengucapkan jika ia mimpi Reno.
"Udah gapapa, Om Reno udah gak ada. It's gonna be okay gak akan ada yang nyakitin Freeya lagi," ucap Jane menenangkan Freeya sembari mengelap keringat Freeya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEYA
Teen FictionHadirnya bagaikan pelipur lara, yang mampu membuat hidupku menjadi lebih berwarna. Start : 12 Juli 2023 Finish : 12 November 2023