Chapter 21

2K 164 14
                                    

Happy Reading :)

"Mana Erland?" tanya Jimmi dengan penuh emosi.

Mbok Sri yang membuka pintu kaget karena Jimmi masuk dengan emosi yang mengebu gebu.

"Apa apa an sih, Jim? Pag-"

Bugh

Erland tersungkur setelah mendapatkan pukulan dari Jimmi. Sudut bibirnya juga mengeluarkan darah "LO EMANG BRENGSEK LAN! FREEYA ANAK LO KENAPA LO MASUKIN DIA KE FLAMBOYAN? KENAPA? KENAPA LO ANGGAP FREEYA GILA? YANG GILA ITU LO!" ucapnya dengan menarik kerah Erland.

Bugh

Jimmi tak segan segan memukul Erland kembali, Erland tak bergeming ia tetap diam tanpa adanya perlawanan. Jane yang melihat ditangga pun hanya memandang tanpa melerai. Sebelumnya memang Jane yang mengadu pada Jimmi jika semalem Freeya dibawa ke paviliun jiwa. Hingga Jimmi juga mendapat telfon dari rumah sakit tentang keberadaan Freeya. Kini Jimmi sangat murka pada Erland. Ia sangat tak menyangka jika Erland akan melakukan hal seperti ini.

"LO BUKAN MANUSIA BANGSAT! LO NYIKSA DIA LO BUAT MENTAL DIA HANCUR! FREEYA CUMA BUTUH KASIH SAYANG LO TAPI LO SELALU KASIH LUKA SAMA DIA!"

Jimmi akan kembali melayangkan pukulannya pada Erland namun tiba tiba Erland langsung menahan tangannya dan menarik Jimmi lebih dekat. Erland berbisik tepat ditelinga Jimmi hingga membuat Jimmi langsung termenung dan Jimmi melepas cengkraman di kerah Erland.

▪︎▪︎▪︎

Clara berjalan keluar dari perpustakaan bersama Elena dan Julian. Sedangkan Nathan bersama Gaby masih berada di rumah sakit. Mereka belum ada yang mengetahui tentang keberadaan Freeya. Jimmi memberiahu Jane untuk tidak memberitahu siapapun termasuk Nathan tentang keberadaan Freeya. Jane hanya mengatakan jika Freeya sedang tidak enak badan. Ponsel Freeya semalam jatuh ketika ia memberontak dan Jane sempat mengambilnya. Hingga dia membalas pesan Clara mengunakan ponsel Freeya seakan ia adalah Freeya.

"Freeya sakit apa sih? Tumbem banget dia?" ucap Elena sembari memakan permen lolipop.

"Apa gara gara gue semalem ya?" gumam Julian.

"Emang semalem di rumah sakit kenapa?" tanya Clara.

Seketika Julian langsung menghentikan langkah kakinya mengingat jika semalam Elena dan Clara tak ada di rumah sakit.

"Emang ada apa Jul?" tanya Elena mulai penasaan.

"Heh kunyuk ngapain lo berenti?" ucap Elena sembari menari baju Julian.

"Oh gapapa, semalem Grace ke rumah sakit iya adu bacot sama Gaby," bohong Julian.

Elena mengerutkan dahinya seakan dia tau jika Julian sedang mengarang cerita. "Lo gausah bohong nyet!"

Brug

Buku yang dibawa Clara tercecer karena ia menabrak seseorang. "Lo tuh jalan pake mata!" gerutu Clara.

Clara berjongkok langsung membereskan buku buku yang tercecer hingga seseorang yang menabrak pun ikut berjongkok. "Sorry so-" ucapnya terjeda saat seseorang tersebut melihat wajah Clara.

"Heh kunyuk lo jalan pake mata!" ucap Elena membuyarkan seseorang tersebut.

"Iya maap El, gue juga gak sengaja. Eh lo Clara kan?" tanyanya.

"Iya gue Clara."

"Sorry ya gue gak sengaja, gue Bobby," sembari mengulurkan tangannya.

Clara tak membalas uluran tangan Bobby dia hanya keheranan mengapa tiba tiba Bobby mengenalkan dirinya.

FREEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang