Happy Reading :)
Gaby kini berada di UGD sedang ditangani oleh dokter. Daren dan yang lainnya menunggu di depan UGD. Mereka sangat mengkhawatirkan Gaby, terlebih Daren yang saat kejadian dia melihat bagaimana Bobby menusukan pisaunya ke perut Gaby.
"Ren, awalnya gimana?” tanya Jane khawatir.
"Gue gak tau pastinya gimana, gue cuma liat waktu Bobby mengarahkan pisau ke perut Gaby. Gue juga gak tau mereka ngomongin apa,” ucap Daren menjelaskan.
Rachel sedari tadi menangis tiada henti di pelukan Nayra, ia sangat mengkhawatirkan kekasihnya.
“Rachel?” suara wanita paruh baya memanggil Rachel.
"Tante”
"Kenapa ini?” tanya Willie.
"Tadi saya melihat Bobby menusukan pisau ke perut Gaby Om, tapi saya gak tau pastinya mereka berbicara apa sehingga Bobby melakukan itu,” jawab Daren.
Willie menghembuskan napas panjangnya, dan mengacak ngacak rambutnya. "Arrghhh!”
“Willie," panggil Jimmi menghampiri mereka bersama Lusi.
“Daren ada apa? Tante lihat ditempat kejadian banyak darah,” tanya Lusi.
“Bobby pelakunya tante yang nusuk Gaby,” jawab Daren.
Tak lama kemudian dokter yang menangani Gaby keluar. “Keluarga Gaby?” panggilnya.
"Gimana anak saya, dok?” tanya Willie khawatir.
“Gaby gimana?” Jimmi pun bersuara.
"Kita harus melakukan operasi sekarang, kondisi Gaby sangat kritis dia juga banyak mengeluarkan darah. Saya minta persetujuan pihak keluarga untuk menjalani operasi,” ucap dokter yang menangani Gaby.
"Lakukan apapun itu untuk menyelamatkan anak saya,” jawab Willie.
Gaby pun dipindahkan ke ruang operasi, kini kondisinya sangat kritis. Mereka menunggu di depan ruang operasi dengan rasa cemas. Willie sedari tadi ia mondar mandir di depan pintu operasi, ia sangat mengkhawatirkan putri tunggalnya.
"Tenang wil, gue yakin Gaby akan baik baik saja," ucap Jimmi menepuk pundak Willie.
"Bobby memang brengsek! Liat saja kamu akan saya jembloskan ke penjara!" cicit Willie.
"Ren, kamu ganti baju dulu. Di ruangan Om ada baju pakai aja," ucap Jimmi.
"Tan, anterin Daren ke ruangan papa buat ganti baju," lanjut Jimmi.
▪︎▪︎▪︎
Nathan mencarikan baju untuk Daren di ruangan Jimmi. "Kak, nih cukup gak kaos ini? Ini punya gue keknya cukup deh," ucap Nathan sembari memberikan pada Daren.
"Celananya iya gak?"
"Gak usah tan, kaos ini aja," jawab Daren.
Saat Daren akan berganti baju ia seketika teringat jika sebelum Gaby tak sadarkan diri ia memintanya menyimpan ponselnya. Dareng seketika merogoh saku celananya. Ia membuka ponsel Gaby, ia pun memasang airpods ditelinganya untuk mendengar suara rekaman.
Daren mendengar rekaman di ponsel Gaby ia tak menyangka dengan apa yang ia dengar. Ditambah ketika Bobby menusukan pisau ke perut Gaby ternyata ponsel Gaby masih dengan posisi merekam jadi Gaby merekam diponsel hingga saat ia tak sadarkan diri.
"Kak udah?" tanya Nathan.
Daren langsung menyembunyikan ponsel Gaby di saku celana dan ia melepas airpodsnya. "Udah Tan."
KAMU SEDANG MEMBACA
FREEYA
Teen FictionHadirnya bagaikan pelipur lara, yang mampu membuat hidupku menjadi lebih berwarna. Start : 12 Juli 2023 Finish : 12 November 2023