Chapter 32

1.7K 194 29
                                    

Happy Reading :)


"NADIA?" teriak Jimmi.

Jimmi mendatangi rumah Nadia setelah dia mendapat kabar Jika Freeya di bawa ke kantor polisi atas tuduhan kematian Reno.

"Jimmi?"

"Kenapa kamu menuduh Freeya jika dia yang membuat Reno meningal? Hah?!"

Nadia tak bergeming, ia bungkam tak menjawab. Hingga membuat Jimmi begitu emosi.

"JAWAB NAD!"

"Ada apa ini?" tanya lelaki paruh baya yang baru saja memasuki rumahnya. Jimmi menoleh kebelakang ketika ia mendengar suara Edwin.

"Istri kamu menuduh Freeya yang membunuh Reno, sedangkan kasus kematian Reno sudah jelas jika dia dibawah pengaruh alkohol. Tapi sekarang Nadia mengatakan pada polisi ada yang janggal dari kematiannya," jelas Jimmi.

"Apa betul Nadia?"

Nadia seperti terpojokan sekarang, ia binggung harus menjawab apa ketika kini suaminya bertanya. Nadia tetap bungkam, ia belum mau membuka suara membuat Edwin semakin mendekatinya. "Nadia, jawab pertanyaan saya?"

"Apa ini ada sangkutannya dengan kamu waktu kemaren menemui Erland?"

Deg

Nadia dibuat melonggo ketika Edwin mengetahui pertemuannya dengan Erland. Dia semakin dibuat mati kutu. Jimmi yang mendengar ia menyeritkan dahinya karena pertanyaan Edwin. "Tunggu maksudnya Nadia habis menemui Erland?"

"Saya kemaren melihat mereka di Lobby hotel, Nadia bersama dengan Erland. Makannya saya tanya ke Nadia, apa benar? Urusan apa sehingga kalian bertemu di lobby hotel? Atau kamu berselingkuh dengan Erland?"

"Nadia jawab pertanyaan saya, jangan membuat saya marah karena hal ini!"

"Enggak Mas, aku gak berselingkuh dengan Erland," jawab Nadia dengan suara bergetar.

"Jimmi maafkan saya, saya terpaksa melakukan ini karena jika tidak Erland mengancam nyawa Grace bahkan dia akan menjual Grace," lanjut Nadia menjelaskan pada Jimmi.

"Kamu tau sendiri Erland bagiamana kan, Jim? Aku gak mau anak aku kenapa kenapa."

Jimmi mengacak ngacak rambutnya sembari menghembuskan napas panjangnya. "Aarrrgghh"

"Kenapa kamu bodoh Nadia? Kenapa kamu mau berurusan dengan Erland? Lalu mengapa kamu tidak berbicara terlebih dahulu dengan saya Nadia?" Tanya Edwin dengan sorot mata marah.

"Maafkan aku Mas, aku juga-"

"Tutup mulutmu! Percuma kamu membela diri kamu! Gak seperti ini cara kamu menyelamatkan anak kamu dengan menjebloskan Freeya ke penjara, Nad!" ucapnya sembari menujuk tepat diwajah Nadia.

"Jimmi saya benar benar minta maaf atas semua ini. Kemungkinan ada hal yang buat Erland tega hingga memasukan Freeya ke penjara."

"Kamu sudah mengubungi Willie?" tanya Edwin.

Jimmi menggelengkan kepalanya.

"Saya akan minta Willie menjadi pengacaranya Freeya, dia pasti akan membebaskan Freeya dengan cara apapun," pungkasnya.

Jimmi dan Edwin bertemu dengan Willie dikantor polisi, Willie juga sudah mendengar dari Gaby jika Freeya dituduh atas kasus kematian Reno. Willie yang tak lain Ayah dari Gaby, ia seorang pengacara yang handal. Siapa yang tidak mengenal Willie Bachtiar pengacara yang selalu menang dipengadilan.

"Gimana?" tanya Willie.

"Ini benaran tuduhan atas kasus meninggalnya Reno?" lanjutnya bertanya.

Jimmi menganggukan kepalanya.

FREEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang