Chapter 28

2.1K 191 22
                                    

Happy Reading :)

Bermain dengan logikamu sampai kamu
mengerti bahwa setiap kejadian mempunyai
alasan kenapa dan mengapa.

"Freeya Aurora Lawrance"

Brak

Brak

"ARA?" teriaknya.

"BOBBY LO ANJING!"

Bugh

Bugh

"LO BUKAN LAKI BANGSAT! KELAKUAN LO MENJIJIKAN ANJING!"

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

"GUE GAK PERNAH NYENTUH DIA! GUE NGEJAGA DIA TAPI KENAPA LO MAU RUSAK DIA BANGSAT!!"

Bugh

Bobby pun seketika langsung mendorong Freeya hingga tersungkur. Kini Bobby berganti menghantam wajah Freeya. "Kenapa? Lo iri? Hah?" ucapnya dengan senyum semrik.

Bobby memukul telak wajah Freeya hingga Freeya menutupi wajahnya mengunakan kedua tangannya.

Bugh

Bugh

Bugh

Kini Freeya berusaha memberontak agar tak terkena pukul Bobby tapi tenaga Bobby lebih kuat darinya. Sedangkan Freeya belum pulih sepenuhnya. Ia memaksakan diri seketika mendapatkan telfon dari Daren.

"Cu-kup Bob ja-ngan puk-ul Free-ya," ucap Clara terbata bata. Dadanya terasa sesak seakan ia tak bisa bernapas. Ia terus mengelus dadanya dan mengontrol dirinya.

Bobby kini berhenti memukul Freeya yang seakan sudah tak berdaya. Bobby berdiri akan menghampiri Clara, namun Freeya langsung memegang kaki Bobby agar Bobby tak menghampiri Clara. "Clara pergi," ucapnya lirih namun masih bisa terdengar oleh mereka.

Clara mengelengkan kepalanya, dengan air mata yang terus membasahi pipinya.

Bobby langsung menendang kepala Freeya agar ia menjauh dari kakinya, Bobby pun menarik kerah baju Freeya "lo gak usah jadi pahlawan kesiangan! Dia milik gue!" dengan menghempaskan Freeya ke lantai.

Freeya terus berusaha memegang kaki Bobby walaupun Bobby terus menendang kepala Freeya, baginya lebih baik dia yang babak belur dari pada orang yang ia sayangi ternodai oleh orang lain.

"LEPAS BANGSAT!" bentak Bobby.

"Enggak! Lo gak boleh deketin dia!" ucap Freeya.

Dugh

Dugh

Dugh

"LO ANJING!" sentak Daren sembari mendorong Bobby hingga tersungkur.

"Lo gapapa?"

"Gue ga-pa-pa Kak, ta-pi A-ra," ucapnya terbata bata.

"ARA?"

Daren menghampiri Clara. "Apanya yang sakit?"

"Da-da Ara sa-kit, su-sah nap-as," ucapnya terbata bata.

Seketika Bobby akan memukul Daren menggunakan vase bunga namun untung saja Daren menahan vase bunga tersebut dengan tangannya. Hingga melemparkan vase bunga kesembarang arah. Daren menghampiri Bobby dengan penuh amarah. Ia langsung menarik kerah seragam Bobby dan memberinya pukulan di wajahnya.

FREEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang