Chapter 16

2.7K 241 35
                                    

Happy Reading :)

Aku adalah aku yang terbentuk
dari luka batin yang selama ini
aku rasakan

-Freeya Aurora Lawrance-

"Besok jadi kan kita barbeque di villanya Freeya ?" tanya Nathan sembari menaruh nampan berisi makanannya.

Freeya yang sibuk dengan dunianya sendiri bersama Clara tak menghiraukan pertanyaan Nathan.

"Ini buat kamu, makan yang banyak," ucap Freeya sembari memberikan sosis miliknya pada Clara.

Merekapun hanya geleng geleng kepala melihat Freeya sibuk dengan dunianya. Hingga semuanya menjadi diam tak ada yang menjawab. Elena pun memandang Freeya alih alih Freeya masih marah tentang masalah kemaren. Nathan memperhatikan Elena bengong menatap Freeya. "Heh, El? Kok lo bengong sih?" ucap Nathan membuyarkan lamunan Elena.

Gaby yang sedari tadi memperhatikan Elena jika sejak tadi Elena menatap Freeya sedangkan Freeya masih sibuk dengan dunianya bersama Clara walaupun mereka makan siang satu meja. Gaby yang tepat disebelah Freeya pun menyenggol lengan Freeya untuk memecahkan keheningan.

"Apa, hm?" ucap Freeya sembari melirik kearah Gaby.

Gaby pun bermain mata pada Freeya untuk melihat ke arah teman temannya. "Kenapa?" tanyaanya berulang.

"Besok gimana?" tanya Julian.

"Yaudah besok kita ke villa nanti beli bahan bahannya dulu." terangnya.

Sudah lama mereka merencanakan ke puncak bogor dan menginap di villa milik Freeya, hingga Freeya menyarankan untuk sabtu ini ke bogor.

"El, kok lo natap Freeya gitu banget?" tanya Julian.

"Lo jangan ikut ikutan jadi autis kayak Riyan," sela Nathan.

"Apa sih brisik!" ucap Elena.

"Ini anak kayaknya lagi pms deh."

"Biasa betina pms tembok bener aja disalahin. Hahaha!" goda Julian.

Freeya tak menghiraukan candaan sahabat sahabatnya pada Elena, dirinya memang sedang tidak mood untuk bercanda. Freeya mengingat saat dirinya akan berangkat sekolah ia mendengar Calista sedang menelfon dengan seseorang yang tak lain ialah Erland. Freeya mendengar sedikit percakapan mereka.

"Mas, dimana? Apakah masih di London?"

"Oh jadi lusa sudah kembali? Yasudah hati hati mas."

Freeya sangat gelisah mendengar jika Erland akan kembali ke rumah. Sedari dirinya berangkat hingga disekolah Freeya mencoba untuk tenang dan menepis sesuatu hal tentang Erland. Banyak sekali hal yang ia takutkan ketika Erland pulang.

Gaby melihat gerak gerik Freeya kini sangat aneh, Gaby juga merasa Freeya menyembunyikan tangan satunya dibawah meja dan memainkan jari jarinya sembari meremas roknya. Gaby langsung memegang tangan Freeya dirinya tak tau mengapa Freeya kumat seperti ini. Gaby mengedipkan matanya pada Nathan hingga Clara merasakan ada yang aneh pada Freeya.

Elena juga melihat raut wajah Freeya tak seperti biasanya. Elena berasumsi jika Freeya masih marah padanya dan Elena berinisiatif untuk beranjak dari duduknya. "Lo mau kemana?" tanya Nathan.

"Sakit perut gue," bohong Elena.

Saat Elena membawa nampannya dan membalikan tubuhnya seketika dirinya tak sadar jika Grace mendekati dirinya dan langsung menjatuhkan nampan milik Elena. Sontak membuat semua yang ada di kantin membelalak matanya tak terkecuali Freeya sangat kaget hingga memegang dadanya terasa sesak karna bunyi nampan jatuh yang sangat keras.

FREEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang