Garis Batas
Sebuah Antalogi puisi yang menggambarkan cara seseorang mencintai dan menghidupkan karakter dalam ruang yang orang lain tidak ketahui, tidak mengharuskan siapapun mengetahuinya, hanya menikmati jatuh cinta sendirian dalam ruang kosong...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suatu malam aku dan hatiku kembali berdebat. Berulang-ulang berselisih tentang dirimu Hatiku ingin di perjuangkan cintanya, tetapi aku diam mengabaikannya Aku mulai penasaran berapa nilai diriku yang sepantasnya. Mencoba memeriksa sudut-sudut hatiku untuk menemukan nilai diri agar pantas denganmu
Sejak mencintaimu, aku menjadi begitu lemah. Kadang tahu diri itu perlu namun cinta tidak bisa dikendalikan kemana ia hendak berlabuh bukan? Kata-kata mudah dibuat dan mudah dipalsukan, tetapi raut wajah susah ditipu Sepertinya aku tidak perlu menyembunyikan perasaanku Aku bisa berkata tidak dan mengabaikan hatiku tetapi mataku begitu jelas memancarkan cinta