Garis Batas
Sebuah Antalogi puisi yang menggambarkan cara seseorang mencintai dan menghidupkan karakter dalam ruang yang orang lain tidak ketahui, tidak mengharuskan siapapun mengetahuinya, hanya menikmati jatuh cinta sendirian dalam ruang kosong...
Tak pernah kurencanakan sedetik pun untuk jatuh hati Hujan telah lama tak percaya untuk singgah membasahi retak pada hatiku Akupun sudah lama berhenti merengek pada semesta agar mengirim awan untuk meneteskan setitik air saja Tanahku menjadi begitu kering. Tidak ada harapan jadi kubiarkan saja ia semakin kering.
Ingatanku tentang hamparan rumput hijau dan pepohonan rindang kini terlalu melelahkan untuk di putar berulang-ulang Tiba-tiba semua berubah, awan tiba-tiba menurunkan hujannya Pagi menyibakkan tirainya Tiba-tiba pohon mengeluarkan rantingnya yang indah Burung-burung mulai berkicau menghiasi pohon-pohonku Bunga-bunga bermekaran rumput hijau membentang luas Ah sepertinya seseorang sedang memainkan sihirnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.