Can I?

110 2 0
                                    

AL dan Kayla memasuki apartement, dan AL menuntun Kayla agar duduk di sofa.

"Kay duduk dulu, sebentar" AL langsung pergi mengambil air dan juga mengambil P3K untuk mengobati luka Kayla.

Kayla hanya menunggu dan duduk melamun sambil terbayang kejadian tadi.

"Kay, minum dulu, aku mau liat pergelangan kamu juga" AL memberikan air dan mengambil tangan Kayla perlahan.

Kayla mengambil air dan meminum 1 tegukan air itu dan langsung menaruhnya di meja, tetapi saat AL ingin mengambil tangannya, Kayla langsung menjauhkan dan menyembunyikan pergelangan tangannya. AL yang melihatnya, langsung bicara kepada Kayla dengan cara pelan dan lembut.

"Kay gapapa, aku obatin ya, biar gak ada bekas" menatap Kayla dan meraih tangan Kayla yang disembunyikan. Kayla yang menatap AL membiarkan AL untuk memegang tangannya dan diobati dengan pelan - pelan.

"Kak, pelan - pelan" Kayla yang meringis kesakitan mencoba menahannya dan menatap pergelangannya.

Kayla menangis pelan kembali, kali ini Kayla seharian sudah menangis. Banyak kekacauan di pikiran Kayla yang berisi kejadian yang menyiksanya. Bahkan kejadian satu per satu yang menyakitkan dan menakutkan mulai menggerogoti pikiran. Ia dilanda kebingungan kenapa laki - laki itu bisa tahu bahwa Kayla sedang di Cafe Langit Senja One, padahal tidak ada dari anak sekolah yang mengetahui masa lalunya dan kasusnya.

AL selesai mengobati tangan Kayla dan langsung menatapnya. AL melihat Kayla menangis lagi mencoba mengelap air mata Kayla yang sudah membahasi pipinya. Namun, Kayla kembali lagi menghindar.

AL yang penuh kesabaran, memanggil Kayla dengan lembut dan pelan "Kay, gapapa..."

AL mencoba mengelap air mata Kayla secara perlahan. AL mendekatkan diri dan memeluk tubuh Kayla secara perlahan. AL memindahkan muka kayla agar menghadap ke tengah sehingga bagian muka Kayla akan tertutup, pada saat itu AL berharap Kayla akan mulai melupakan segalanya. Tangan AL mengelus kepala Kayla dengan lembut dan tangan satunya mengelus pergelangan tangan Kayla yang terluka.

Mereka berdua terenyuh di dalam suasana yang begitu tenang. Kayla yang sudah terlalu lelah dengan keadaan ini, sudah tidak sanggup untuk melakukan apapun. Kayla yang awalnya menolak segala sentuhan laki - laki, kini hanya AL yang berhasil menyentuh Kayla, walaupun sejujurnya Kayla sendiri masih takut. Tetapi, Ia terlalu lelah untuk menolak saat ini, karena tenaganya sudah terkuras habis.

________________________________________________________________________________

Setelah berlarut dalam keheningan, suara tangisan kayla mulai menghilang. AL mencoba melihat keadaan Kayla dan Kayla masih memejamkan matanya. Tangan Kayla sebelahnya tidak di sadari sudah memegangi baju AL dengan erat.

"udah?.. udah tenang?... sekarang istirahat ya, udah malem." AL masih mengusap kepala Kayla dan memegangi tangannya.

Kayla hanya mengangguk, perlahan melepaskan pelukan AL, melepaskan pegangan di baju AL, dan melepaskan pergelangannya dari pegangan tangan AL.

AL yang menatap Kayla hanya bilang "Kay, Can I take care of you?". Kayla yang sedikit terkejut dengan pertanyaan AL hanya terdiam dan menatap AL dengan dalam. Kayla tidak bisa menjawab pertanyaan AL, bagi Kayla AL itu laki - laki yang masih tidak jelas baginya. Kayla merasa nyaman dengan AL tetapi rasa trauma itu masih menggerogoti Kayla sehingga membuat Kayla penuh keraguan dengan AL. Dan juga Kayla tau bahwa AL sudah punya tambatan hatinya yaitu Kak Liena.

Kayla mencoba mengalihkan topik dan langsung berdiri, "Kak, maaf merepotkan, maaf kalau aku harus nginep di apartement kakak lagi,". AL melihat Kayla langsung memegang tangan Kayla pelan "Kay duduk dulu sebentar, jangan mengalihkan topik."

Forever Love - Forgiveness & Acceptence (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang