35. VIII⚡ (END)

7.4K 389 45
                                    

Hari ini tepat di mana acara pernikahan Amel dan Ben dilaksanakan, acara sederhana yang hanya di hadiri oleh orang-orang terdekat terutama Felix ddk, Jenny, Windy dan Erin turut hadir di acara pernikahan, Arez sejak tadi sudah mengejek Erin karena...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini tepat di mana acara pernikahan Amel dan Ben dilaksanakan, acara sederhana yang hanya di hadiri oleh orang-orang terdekat terutama Felix ddk, Jenny, Windy dan Erin turut hadir di acara pernikahan, Arez sejak tadi sudah mengejek Erin karena Jenny dan Windy sudah punya pasangan masing-masing, sampai terjadi perdebatan kecil di antara keduanya, yang malah terlihat sweet.

Felix mendengus kesal menjauh berjalan kearah kolam renang yang ada di belakang rumah, duduk di kursi yang sengaja di siapkan di sana, "lah Lix kok di sini, kenapa ngak gabung dengan yang lain?", tanya Reina tiba-tiba muncul, Felix terdiam menatap sosok Reina yang terlihat sangat cantik menggunakan kebaya senada dengan pengantin

"Re, duduk", ujar Felix, gadis itu menurut duduk di samping cowok itu.

"Kenapa lo ada masalah ?", tanya Reina lembut.

Felix menoleh menatap wajah cantik milik Reina menggelengkan kepala menatap ke arah kolam renang, Reina menghembuskan nafas, "rindu sama gadis remaja lo?", tanyanya membuat Felix kembali menoleh dengan alis terangkat.

Reina terkekeh menoleh sepenuhnya kearah cowok itu tersenyum lembut, "lo lupa waktu Jenny ungkapin perasaannya sama lo waktu itu hm, kita semua dengar kok, apa lagi soal gadis remaja yang lo sukai sampai sekarang, lo rindu ya sama dia melihat mereka", ujar Reina menunjuk kearah Erin dan Arez masih bertengkar kecil, Nicko yang tertawa lepas bersama Windy, dan Vito yang tengah mengambil gambar Jenny diam-diam.

Felix kembali menggelengkan kepala, "gadis remaja gue ada di samping gue, Re, jadi gimana gue bisa rindu kalau gue bisa melihat dia setiap hari", ujar Felix terdengar lembut.

Reina menipiskan bibir menyendu, hatinya kembali retak terpaksa tersenyum, "siapa ? Kok gue ngak pernah liat lo sama perempuan ya kecuali kita berempat", ujarnya penasaran menutupi rasa sakit di hatinya.

Felix mendengus kesal juga menoleh kearah Reina menatap lekat tepat di mata indah milik gadis itu, "gadis remaja gue sekarang duduk tepat di hadapan gue, lo belum ngerti juga Re", ujarnya penuh penekanan

Reina menganggukan kepala belum menyadari, "oh gadis remaja lo sekarang du___ HAH", jerit gadis itu tiba-tiba linglung menatap Felix yang terlihat mengulum bibir menahan senyuman.

"Maksud lo ?", tanyanya terlihat bingung.

Felix terkekeh untuk pertama kalinya membuat Reina membelalak terpesona menatap wajah tampan Felix yang terlihat bertambah saat cowok itu tertawa seperti ini, "itu lo Reina Amora", ujarnya santai menampilakan senyuman hangat.

"Kok bisa ?", tanya Reina masih benar-benar tidak menyangka.

Felix meraih sebelah tangan gadis itu mengenggam mengusap lembut menatap wajah Reina, "lo ngak ingat gue Re, lo ngak ingat cowok yang lo tolong waktu di keroyok di sekitar sekolahan gue", ujarnya masih memperhatikan wajah gadis itu.

Reina mencoba berfikir melongo menunjuk Felix, "itu lo?", tanyanya begitu kaget.

Felix kembali terkekeh menganggukan kepala, "kok gue bisa ngak ingat ya, padahal gue sempat obatin luka lo waktu itu", gumamnya.

"Gue bahagia bangat waktu tante Amel meminta gue untuk mengawasi keponakannya di kampus saat tante Amel mengirimkan foto lo dari sana gue sudah tahu jika lo adalah gadis yang nolong gue waktu itu, bahkan sifat lo masih sama Re, tetap tidak pernah memikirkan keselamatan diri sendiri untuk menyelamatkan orang lain", ujar Felix.

Reina merinding, "Lix, kok lo bisa bicara panjang sih", ujarnya mengidik ngeri.

"Hahahahaha"

Tawa Felix pecah melihat wajah Reina yang terlihat lucu, "TANTE AMEL, FELIX KESURUPAN, TOLONGG", teriakan melengking milik Reina terdengar namun tidak ada satupun orang mendekat kearahnya, mereka lebih menikmati pesta, menghabiskan daging di sana

Felix berhenti tertawa menarik gadis itu kedalam pelukannya, "gadis remaja yang gue maksud itu adalah lo, Reina Amora", ujarnya masih memeluk tubuh gadis itu.

Perlahan Reina membalas pelukan cowok itu dengan wajah yang sudah memerah.

¤¤¤

SELESAI

Black Campus ⚡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang