Perjanjian

306 36 5
                                    

Sore ini Jihoon memutuskan untuk mengunjungi kediaman Keluarga Kanemoto sekali lagi, kali ini Jihoon hanya datang seorang diri tanpa ditemani oleh sang kakak.

Sejak terbangun siang tadi usai mabuk berat semalam, Jihoon telah memutuskan untuk menemui pemuda yang akan di jodohkan dengan nya.
Oleh karena itu, disinilah pemuda tampan itu berada. Menunggu Yoshi, didalam kamarnya.

Sebelumnya Jihoon telah terlebih dahulu meminta izin pada ayah dan ibu Yoshi untuk menunggu Yoshi di kamar nya, karena pemuda manis berkulit putih itu masih berada di kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Beberapa saat kemudian, Yoshi keluar dari dalam kamar mandi hanya menggunakan bath tube putih milik nya dengan menggenggam sebuah handuk kecil dengan warna senada yang Ia gunakan untuk mengeringkan sisa-sisa tetesan air yang masih mengalir dari rambutnya.

Menyadari kehadiran orang lain didalam kamar nya membuat Yoshi sontak terkejut dan untuk beberapa detik hanya diam mematung di tempatnya.

"K-Kak......" Gumam Yoshi terbata begitu menyadari sosok siapa yang tengah duduk sembari menatap dirinya sedari tadi.

"Ciihh...." Jihoon memutar malas kedua bola matanya begitu melihat pemuda yang akan dijodohkan dengan nya itu hanya diam terpaku di tempatnya.

"Mengapa kau diam begitu hah? Ingin menggoda ku hm? Aku tidak tertarik!!!!!!" Ucap Jihoon dengan ketus nya pada Yoshi.

Mendengar ucapan pemuda itu membuat mata Yoshi otomatis melirik pada tubuhnya yang hanya terbalut oleh bathtub nya, Yoshi pun semakin menarik kain yang menutupi tubuhnya itu agar semakin rapat menutupi tubuhnya.

"Maaf kak. Yo-Yoshi ti....." Mendengar Yoshi berucap terbata-bata membuat Jihoon semakin merasa jika saat ini dirinya benar-benar telah dikutuk.

"Oh astaga!!!!!! Kau bahkan berbicara seperti orang gagu, ciihhh. Si*l sekali nasib ku harus menikahi orang seperti mu." Jihoon mengusap kepala kasar.

"Lebih baik pakai lah baju mu terlebih dahulu, aku kesini untuk bicara dengan mu bukan untuk melihat tubuh telanjang mu." Ucap Jihoon.

Segera setelahnya Yoshi pun berjalan menuju ruang ganti pribadinya miliknya dikamar itu sementara Jihoon sibuk membuat dirinya duduk dengan nyaman di sofa yang juga berada dalam ruangan tersebut.

Usai mengganti pakaiannya kini Jihoon dan Yoshi telah sama-sama duduk secara berhadapan memandang satu sama lain.

"Aku akan langsung saja pada intinya!!!!! Baca dan tandatangani ini." Ucap Jihoon sembari menyodorkan sebuah berkas yang telah Ia persiapkan sebelum datang tadi.

Perlahan Yoshi meraih sebuah map berwarna coklat yang berisikan sebuah kertas, sebelum membaca apa isi kertas tersebut. Yoshi terlebih dahulu melirik pada pemuda tampan dihadapannya itu dengan wajah bingung.

Yoshi kemudian mengalihkan perhatian nya kembali pada sepucuk kertas itu dan baru saja Ia membaca judul yang tertera pada selembar kertas itu, Yoshi telah benar-benar dibuat terkejut oleh karenanya.

"SURAT PERJANJIAN?" Ucap Yoshi sembari kembali melirik pada pemuda yang tengah duduk di hadapannya itu.

Mengetahui jika pemuda b*d*h dihadapannya itu sangat kebingungan membuat Jihoon yang sudah tak bisa lagi bersabar dan terpaksa harus menjelaskan isi surat itu secara langsung padanya.

"Iya!!!!! Itu surat perjanjian pra nikah kita." Ucap Jihoon lantang.

"Tapi jangan salah paham karena aku menyebutnya sebagai perjanjian pra nikah karena yang satu ini berbeda. Ini adalah perjanjian diantara kita." Ucap Jihoon lagi.

Sembari Jihoon menjelaskan, Yoshi pun sembari membaca sendiri isi surat perjanjian itu.

Surat perjanjian tersebut berbunyi, jika pernikahan yang terjadi diantara keduanya hanya akan terjadi apabila Yoshi sebagai pihak kedua bersedia menandatangani surat perjanjian ini.

UNEXPECTED LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang