Salah Paham

405 38 1
                                    

Jihoon saat ini tengah menikmati makan siang yang di bawa oleh Yoshi dengan sang kakak.

Jihoon yang memang tidak terbiasa makan seorang diri pun mengajak Jimin untuk makan siang bersama karena kebetulan makan siang yang dibawakan oleh suaminya itu juga lumayan banyak dan besar porsi nya jadi cukup untuk makan mereka berdua.

"Wah.... Makanan ini benar-benar enak. Ini makanan dari restoran yang mana? seperti nya kakak akan memesan makan siang dari sana juga kalau makanan nya seenak ini." Ujar Jimin.

"Entahlah kak, tapi aku tidak yakin jika dia membeli nya." Ucap Jihoon diantara kegiatan menyantap makan siang nya itu.

"Maksud mu, Yoshi memasak ini sendiri?" Tanya Jimin dengan wajah tak percaya.

"Kalau bisa sebenarnya aku ingin sekali menyangkal dan membantahnya tapi aku sudah membuktikan sendiri jika dia benar-benar bisa memasak." Jihoon kembali menyuapkan makanan masuk dalam mulutnya.

"Kakak tau, bahkan tadi pagi saat aku hendak berangkat kerja aku mencium aroma masakan yang sangat menggoda ku jadi yang awalnya aku hendak langsung berangkat kerja eh langkah ku malah langsung menuju ruang makan." Ujar Jihoon.

Jimin terus mendengarkan sang adik yang tengah bercerita dengan penuh antusias itu.

"Dan bener saja dong, waktu aku sampai di ruang makan dia baru saja selesai menghidangkan sarapan. Kakak tau apa yang dia masak! Dia masak nasi goreng kimchi kak dan beeuuhh rasanya......" Jihoon meraih gelas berisi air putih karena tenggorokan nya mulai terasa kering.

"Enak?" Tanya Jimin.

"em, bukan lagi kak. Tapi enak banget, Jihoon saja sampai nambah 2 kali hehe. Lalu dia mau pergi gitu saja kak, katanya mau beresin peralatan masak yang belum dia beresin. Jihoon jadi bete tau kak, Jihoon kan ga biasa makan sendiri. Eh untungnya setelah Jihoon minta dan jelasin ke dia kalau Jihoon ga biasa makan sendirian akhirnya dia mau mengerti dan temenin Jihoon makan." Ujar Jihoon.

Jimin hanya merespon cerita Jihoon dengan raut wajah bahagia dan tersenyum.
Walau mungkin kau belum sepenuhnya menerima Yoshi dan pernikahan kalian.
Kakak yakin Yoshi bisa mengubah mu menjadi Jihoon kakak yang dulu lagi, dek.

Jihoon yang menyadari jika sang kakak hanya diam menatapnya dengan tatapan yang sangat mencurigakan dan sembari tersenyum membuat Jihoon langsung berdehem untuk mencairkan suasana.

"Minum dulu dek." Ucap Jimin sembari memberikan gelas air milik Jihoon kepada pemuda itu.

Gelas air itu pun diraih Jihoon dan langsung meneguknya habis.
"Pelan-pelan Jihoonaa, kau bisa tersedak nanti." Ucap Jimin khawatir pada adiknya itu.

Uhuuk, uhuuk, uhuuk
Sesuai dugaan Jimin, Jihoon benar-benar tersedak.

Jimin pun mengambil beberapa lembar tisu dan memberikan pada Jihoon.
"Ya lagian, kakak kenapa melihat ku seperti itu." Celoteh Jihoon pada kakaknya.

"Oh astaga, maaf maaf. Apa kakak membuat mu tidak nyaman? Maafkan kakak ya." Tutur Jimin.

"Kakak menatap mu karena kakak sudah lama tidak pernah melihat adik kakak sampai seantusias ini membicarakan tentang sesuatu. Bahkan kau bercerita dengan senyum dan dengan bahasa yang lembut." Ucap Jimin.

"Dek, Kakak tau pernikahan kalian baru sehari tapi kakak senang karena walaupun baru sehari perlahan kau telah kembali menjadi adik kakak yang lembut seperti dulu." Ucap Jimin memandang ke arah jihoon.

Jimin melirik ke arah Yoshi.
"Kakak yakin, cepat atau lambat pemuda manis itu bisa membuat mu melupakan sakit hati mu dan menjalani kehidupan dengan lebih baik tanpa dendam." Ucap Jimin sekali lagi.

UNEXPECTED LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang