Acuh

180 26 2
                                    

Melihat wajah kebingungan sang adik ipar membuat Jimin dan Rose sedikit tertawa kecil secara diam-diam.

Bagi mereka, adik ipar nya itu benar-benar sangat polos. Wajah saat Yoshi benar-benar tidak mengerti adalah wajah nya yang sangat lucu bagi keduanya hingga mereka tak kuasa menahan kekehan itu.

"Jadi begini, sayang. Ayah dan ibu kesini untuk membawa kan mu asisten rumah tangga, security, tukang kebun dan supir untuk mu sayang." Ucap Nyonya Kanemoto.

Mendengar ucapan sang ibu membuat Yoshi kembali bisa bernafas lega.
"Tapi untuk apa ibu? Yoshi masih sanggup mengerjakan semuanya sendiri." Tanya Yoshi pada ibunya.

Yoshi merasa jika Ia masih masih sanggup untuk mengerjakan semuanya sendiri, jadi untuk apa semua itu.

Ditambah lagi, dengan sikap tempramen sang suami.
Yoshi khawatir jika sampai ada yang melaporkan perihal perlakuan kasar Jihoon pada nya ke orangtuanya, karena Yoshi hafal betul bagaimana tabiat sang ayah jika sedang marah.

"Ayah tau kamu bisa mengerjakan semua pekerjaan itu sendiri nak dan ayah bangga akan itu, ayah bahkan bisa melihat dengan jelas bagaimana hasil pekerjaan mu itu hanya dengan melihat bagaimana rumah ini sangat terawat dengan baik." Ujar Tuan Kanemoto.

"Namun ayah pun mengetahui bagaimana lelah nya anak ayah harus mengerjakan segalanya sendirian sayang, dan ayah tidak mau anak ayah sampai kelelahan apalagi sampai sakit. Ayah pernah hampir kehilangan dirimu dan ayah tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi lagi, Yoshiaa." Tutur Tuan Kanemoto.

"Jadi ayah keputusan ayah sudah bulat! Mulai besok pagi mereka akan datang untuk mulai bekerja dan mereka akan pulang setelah jam 10 malam." Tambah Tuan Kanemoto lagi.

"Iya ayah, Yoshi tau dan Yoshi sangat mengerti tapi Yoshi belum mengatakan hal ini pada Kak Jihoon. Bagaimana jika dia tidak setuju ayah!" Ucap Yoshi.

Baru saja menyadari ketidakhadiran sang adik membuat Jimin sontak bertanya dimana sang adik?
Mengapa dirinya tak ada bersama mereka saat ini?

Dan betapa terkejutnya Jimin saat mendengar ucapan Tuan Kanemoto jika alasan sang adik tidak ada disana adalah karena Ia tengah mengerjakan proyek yang mengharuskan nya lembur?

Jimin pun seketika melirik ke arah Yoshi namun pemuda manis itu hanya bisa tertunduk begitu melihat sorot mata kakak iparnya itu.

Merasa ada yang di sembunyikan Yoshi tentu saja sebagai kakak Jimin pun memastikan jika Jihoon sama sekali tidak keberatan dengan keputusan ini.

Setelah mendengar ucapan Jimin, Yoshi pun tidak memiliki alasan apapun lagi untuk menolak keinginan orangtuanya itu.

Usai perbincangan singkat diruang tamu tersebut, mereka pun lanjut makan malam dengan lauk yang di masak oleh Yoshi dan sebagian lagi dengan lauk yang di bawa Jimin dan Rose sebagai buah tangan.

Makan malam itu berjalan dengan sangat menyenangkan, hangat dan sangat kental akan suasana kekeluargaan disana.

Usai makan malam Tuan dan Nyonya Kanemoto berserta dengan Ruka pun pamit pulang, sebelum pulang mereka sempat memeluk tubuh Yoshi.

Tak dapat Yoshi pungkiri, rasanya badan nya itu benar-benar sakit saat tubuhnya di rangkul oleh satu persatu keluarganya.
Namun tak ada yang bisa Ia lakukan selain hanya diam dan mencoba menahan sakit dengan tetap mencoba tersenyum.
Yoshi meringis dalam diam.

"Sekarang katakan yang sebenarnya Yoshi? Ada apa? Kemana Jihoon? Bukannya dia pulang lebih awal hari ini? Lalu mengapa dia sekarang malah jadi lembur?" Pertanyaan bertubi-tubi ditanyakan Jimin yang sangat penasaran itu pada sosok adik ipar nya.

UNEXPECTED LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang