Penolakan

321 36 2
                                    

"Kak tunggu!!!!!" Ucap Jihoon memegang lengan Jimin.

Merasa jika mungkin adiknya itu akan kembali berulah, Jimin pun segera meminta Rose untuk masuk terlebih dahulu sebelum keduanya mulai untuk berbicara.

"Ada apa lagi, Jihoon? Apa yang ingin kau katakan, hm? Cepatlah kakak lelah sekali." Ucap Jimin lesu.

"Kak!!!!! Apa-apaan itu tadi, hah!!!! Kenapa aku akan dijodohkan dengan seorang pria? Apa kakak sudah kehilangan akal, hah!!!!!" Jihoon mulai protes dan terus saja memberontak.

"Huuffttt..... Sekarang jawab dulu pertanyaan ku, Apa kau mau aku jodohkan dengan seorang wanita?" Tanya Jimin.

"Tentu saja tidak!!!!! Kakak kan tau sendiri bagaimana kisah percintaan ku dulu, itu berakhir tragis untuk ku kak." Jawab Jihoon.

"Ya sudah kalau begitu terima saja perjodohan mu itu dengan Yoshi, bereskan?" Jawab Jimin singkat.

"Ya nggak bisa begitulah kak!!!!! Konsep darimana seperti itu hah? Karena aku benci wanita, maka aku harus menikahi seorang pria?" Tutur Jihoon.

Jimin yang mendengar hal itu pun memutar bola mata nya malas, kali ini Jimin benar-benar telah jengah menghadapi sikap sang adik.
"Sekarang katakan pada ku, Park Jihoon!!!!!! Jika kau sangat membenci wanita dan tidak akan menikahi pria lantas apa kau mau hidup sendirian sampai Tua hah? Lagipula kakak tidak melihat apa yang salah dengan Yoshi. Dia manis, dia menawan, dia baik dan sangat ramah. Apa lagi mau mu hah?" Jimin mulai kehilangan kesabarannya.

"Y-Ya Ta-Tapi kan kak....." Ucapan jIhoon terhenti saat Jimin memberi isyarat padanya untuk diam.

"Sekarang pilihlah Park Jihoon. Pilihan mu hanya dua kali ini, pilih atau dipilihkan!!!!!! Menikahi Ruka atau Menikah dengan Yoshi. Hanya itu pilihan mu!!!!! Pikirkan lah. Kakak capek sekarang dek, jika kau ingin protes maka bicaralah pada ayah, ok." Ucap Jimin.

Jimin pun pergi begitu saja meninggalkan Jihoon yang masih terpaku di tempatnya dengan memendam kekesalan dalam lubuk hatinya.

Bukan nya menuruti sang kakak untuk merenungkan jawabannya, Jihoon justru meraih kunci mobilnya dan pergi meninggalkan rumahnya begitu saja.

Jam telah menunjukkan pukul 23:17 namun Jihoon masih saja duduk di bar favorit nya dengan segelas wine ditangannya bersama dengan salah satu sahabatnya.

Jihoon mempunyai 3 orang sahabat bernama Bang Yedam, Watanabe Haruto dan So Junghwan. Ia telah meminta ketiga sahabatnya datang dan menemaninya minum malam ini namun hanya Junghwan lah selalu setia menemani di saat seperti ini.

Sementara Yedam dan Haruto sangat tidak menyukai jika sahabatnya itu selalu saja lari dari masalahnya melalui jalur alkoh*l.
"Bang cukup, bang!!!! Kau sudah minum sebotol wine malam ini, jika terlalu banyak kau akan mabuk nanti, bang." Ucap Junghwan khawatir pada kondisi sahabatnya itu.

"Aaaahhh!!!!!!! Biarin!!!!!!! Gue mau minum, Hwan, gue mau lupain semua masalah gue. Otak gue rasanya dah mau meledak, tau. Biarin saja gue minum!!!!!! Minggir!!!!!" Ucap Jihoon yang mulai meracau dan kehilangan kontrol nya.

"Loe, tuh sebenarnya kenapa sih bang? Ga biasa nya deh loe kacau begini, cerita deh bang. Ada apa?" Tanya Junghwan sembari tetap menjauhkan botol wine yang belum di buka dari jangkauan Jihoon.

"Loe tuh ga tau apa yang gue rasain sekarang Hwan, bahkan patah hati dan trauma gue dari perempuan bin*l itu saja belum kelar. Ini gue malah mau di jodohkan sama laki-laki lagi!!!!!" Celoteh Jihoon begitu saja.

"Apa????" Junghwan terkejut mendengar ucapan yang keluar dari bibir sahabatnya itu.

"Iya!!!!!! Gue dijodohin sama laki-laki, si*l banget kan nasib gue!!!!!" Jihoon mulai merasa semakin berat pada kepala bahkan pandangan nya selalu saja hendak tertutup.

UNEXPECTED LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang