Berpisah

614 34 1
                                    

"wah, wah, wah!!!! Mau kemana sih? rapi banget." Tanya Jimin begitu melihat adiknya baru saja menuruni anak tangga rumah mereka.

"Mau ketemu sama Jennie kak. Aku mau kasih kejutan buat dia." Ucap Jihoon tersenyum saat Ia berjalan mendekati sang kakak.

"Kejutan? Loh, memangnya kamu belum kasih tau dia kalau kamu pulang lebih cepat dari Ausie?" Tanya Jimin bingung pada adiknya.

"Nggak, kak. Dia sama sekali nggak tau kalau aku pulang lebih awal. Dia tau nya aku baru pulangnya Minggu depan." Jawab Jihoon tersenyum ke arah Jimin.

"Kalau begitu, Jihoon berangkat ya kak." Ucap Jihoon berpamitan pada sang kakak.

Jimin pun tersenyum begitu melihat raut wajah penuh kebahagiaan dari sang adik.
"Iya hati-hati dijalan Jihoon." Jawab Jimin singkat.

Jihoon pun melenggang melangkahkan kakinya berjalan ke arah pintu keluar rumahnya lalu beranjak memasuki mobilnya yang terlebih dahulu Ia minta agar di parkir didepan pintu utama Rumah tersebut.

Sesampainya di sebuah apartemen cukup mewah dan ternama di Seoul, Jihoon pun berjalan menuju salah satu unit apartemen yang memang Ia hadiahkan untuk sang kekasih.
Pemuda tampan yang berusia lebih muda dari kekasihnya itu pun berjalan sembari menggenggam sebuah buket bunga yang cukup besar ditangannya, diperjalanan tadi Jihoon menyempatkan untuk membeli buket bunga itu dulu untuk kekasihnya.

Setibanya di unit apartemen itu, Jihoon pun menekan tombol dan memasukan kode apartemen itu.

Begitu pintu terbuka, hal pertama yang dirasakan pemuda itu adalah ada aroma yang cukup mengganggu indra penciuman nya.
"Aroma ini kan!!!!" Gumam Jihoon begitu mencium aroma yang khas itu.

Jihoon langsung mempercepat langkahnya masuk ke dalam apartemen tanpa pikir panjang, hati nya saat ini tengah kalut berharap yang Ia pikirkan tidaklah benar.

Begitu Jihoon masuk kedalam, bagian ruang tamu itu nampak berantakan dengan banyaknya sisa makanan yang berserakan kemana-mana. Beberapa perabotan di ruang tamu itu juga nampak sudah tidak berada di posisinya lagi.
Begitu melihat kekacauan yang terjadi di ruang tamu, Jihoon pun beranjak menuju ruangan lain di apartemen itu.

"Happy anniversary b*tch." Sebuah kalimat dari Jihoon yang membuat dua orang yang tengah asik berpelukan itu segera melepaskan pelukannya.

Ya....
Usai mencari di ruang tamu hingga kamar dan kamar mandi, kini jihoon melihat dengan mata kepala nya sendiri jika sosok wanita yang amat Ia cintai itu tengah berpelukan di dapur dengan seorang lelaki tanpa mengenakan busana sama sekali.

Menyadari kehadiran Jihoon, Jennie pun segera menyembunyikan tubuh t*lanjang nya dibalik tubuh teman laki-lakinya itu.

"Ciihh.... Masih punya malu ternyata!!!!! Dasar murahan." Ucap Jihoon menyeka air mata di sudut matanya.

Jihoon pun meletakan buket bunga yang Ia bawa lalu berbalik badan dan berjalan pergi begitu saja meninggalkan kedua penghianat itu disana.
Melihat kepergian Jihoon, Jennie pun meraih sebuah towel yang tergelatak begitu saja di lantai dan segera berlari mengejar Jihoon sebelum pemuda itu sampai di pintu keluar.
"Sayang, tunggu!!!!" Ucap Jennie yang langsung memegang lengan Jihoon begitu berhasil mengejar pemuda yang masih menjadi kekasih nya itu.

"Lepasin tangan kotor loe itu dari gua." Ujar Jihoon yang menghempas kan tangan jennie dari lengannya dengan kasar.

"Sayang, aku mohon. Aku bisa jelasin, a-aku...." belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Jihoon telah terlebih dahulu berteriak dan membentak nya.

UNEXPECTED LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang