Tok, tok, tok.
Suara ketukan pintu terdengar dan membuat salah seorang Maid yang bekerja pun langsung berlari dan hendak membukanya namun langkah Maid tersebut dihentikan Yoshi."Biar saya saja. Kau bisa kerjakan yang lain." Maid tersebut pun menganggukkan kepalanya dan berlalu begitu saja.
Yoshi pun memutar gagang pintu dan ternyata benar dugaannya.
Yang datang adalah Suami, Mertua dan juga kakak iparnya, Park Jimin.Sebelumnya Jimin hendak mengajak kedua orangtuanya untuk berkunjung ke rumahnya terlebih dahulu namun rasa penasaran akan sosok menantu mereka yang baru membuat Tuan dan Nyonya Park meminta agar langsung dipertemukan dengan Yoshi.
Dan begitu mendengar keinginan dari kedua orangtuanya, Jimin pun langsung menyetujuinya."Selamat datang, Tuan. Nyonya. Kak Jimin." Ucap Yoshi sembari tersenyum ramah pada semuanya.
"Wah, wah, wah. Lihatlah dia, istriku. Dia menyebut Jimin sebagai kakak dan malah menganggap kita sebagai orang asing." Ujar Tuan Park pada istrinya untuk menggoda Yoshi.
"Ne?" Raut wajah Yoshi nampak bingung begitu mendengar ucapan Tuan Park.
"Kau benar, Suamiku. Bagaimana bisa Putra ku menjadi kakaknya jika aku bukanlah ibunya." Ucap Nyonya Park sembari menatap Yoshi dengan senyuman di wajahnya.
"Jangan menyebut kami dengan sebutan seperti itu, putra ku. Apa itu tadi. Tuan? Nyonya? Kami juga orangtua mu, Nak. Anggaplah kami ini orangtua mu sendiri." Kata-kata lembut Nyonya Park ucapkan sambil menggenggam kedua telapak tangan menantunya itu.
"Ibu mu benar, Sayang. Panggil saja kami dengan sebutan yang sama seperti kau menyebut kedua orangtua mu. Ayah dan Ibu, mengerti?" Tutur Tuan Park.
Walau sempat khawatir jika dirinya telah melakukan sesuatu yang salah, namun akhirnya Yoshi bisa bernafas lega ketika menyadari jika Ayah dan Ibu mertuanya itu hanya menggoda dirinya saja.
Yoshi pun tersenyum.
Seutas senyum tipis nan manis tergambar jelas diwajahnya membuat siapapun yang melihatnya pasti jatuh hati.
Siapapun kecuali Jihoon tentu saja.Sejak tadi Jihoon terus saja menatap ke arah Yoshi dengan senyum remeh.
"365 hari, Pemuda b*d*h. Hanya 365 hari saja kau bisa menganggap mereka sebagai orangtua mu." Gumam Jihoon dalam benaknya."Mau sampai kapan kau akan tersenyum seperti itu?" Sebuah kalimat yang diucapkan Jihoon dan ditujukan pada Yoshi membuat semua yang ada disana terkejut.
Mereka semua langsung menatap balik ke arah Jihoon, bahkan Jimin yang berada disampaikan pun ikut menatap Jihoon dengan tatapan yang tak kalah tajam.Sebaiknya kau cukup cerdas untuk tidak membuat masalah lagi, Jihoonaa.
Setidaknya jangan hari ini, jangan didepan Ayah dan Ibu atau kau akan benar-benar melihat amarah ku.
Jimin bergumam dalam benaknya, dia bahkan telah bersiap untuk memberi Jihoon pelajaran jika sang adik nekat berulah kali ini."Park Jihoon! Apa seperti itu cara mu bicara dengan suami mu?" Tegur Tuan Park pada putra keduanya itu.
Merasakan jika semua orang disekelilingnya tengah dalam situasi yang cukup tegang, Jihoon pun terkekeh dan membuat raut wajah seketika bingung.
Apa yang lucu?"Cih, tidak. Bukan seperti itu, Ayah." Jihoon menghentikan gelak tawanya.
"Maaf, Ayah. Tapi Jihoon harus menghentikan Yoshi agar dia tidak terus tersenyum, kalau tidak mau sampai kapan kita akan terus berdiri didepan pintu seperti ini." Jelas Jihoon pada Ayah dan semua orang disana.
"Sampai kapan kau akan tersenyum terus seperti itu, sayang? Apa kau tidak akan mempersilahkan kami masuk, hm?" Ujar Jihoon sambil tersenyum memandang Yoshi.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED LIFE
RomanceHarus berpisah dengan sang kekasih dan menikah dengan putra teman ayah nya membuat hidup Yoshi berubah menjadi mimpi buruk !! Akankah Ia mampu bertahan dan menyelamatkan rumah tangganya atau justru Ia akan menyerah. UNEXPECTED LIFE Author : KimHardy...