Kasih Sayang

195 32 56
                                    

Setelah mendapatkan jatah makan malam dari Rumah Sakit, Yoshi dengan sigap membantu menyuapi makanan tersebut pada Jihoon.

Walau awalnya sempat mendapat drama penolakan dari Jihoon yang tetap bersih keras tidak ingin di suapi, namun pada akhirnya tetap Yoshi lah yang menyuapi Jihoon makan.

Dengan sangat telaten Yoshi merawat Jihoon dengan sangat baik. Tak hanya menyuapinya makan, bahkan Yoshi juga yang memberi Jihoon obat yang harus di minum olehnya bahkan Yoshi jugalah yang akan selalu mengecek sisa cairan infus suaminya.

Seperti yang tengah dilakukan Yoshi kali ini.
Setelah melihat jika cairan infus yang digunakan Jihoon telah mulai menipis bahkan hampir habis membuat Yoshi langsung menekan tombol untuk memanggil salah seorang perawat untuk menggantikan cairan infus yang habis itu dengan botol yang baru.

Usai infusan nya diganti ke botol kedua, Jihoon pun mengeluh mengantuk. Ranjang yang semula di atur agar Jihoon bisa nyaman bersandar ketika makan pun akhirnya kembali di ubah Yoshi menjadi posisi terlentang.
Hal tersebut dilakukan Yoshi hanya agar Jihoon bisa tidur dengan lebih nyaman sambil berbaring, tak lupa Yoshi pun menyelimuti Jihoon agar suaminya itu tidak kedinginan.

Semua yang Yoshi lakukan sedari tadi tidak pernah lepas dari perhatian Jeongwoo.
Seharian ini Jeongwoo telah menemani Yoshi dimanapun mulai dari berbelanja hingga menemani Yoshi menjaga Jihoon dirumah sakit, iparnya itu senantiasa di sisi nya.

Usai memastikan Jihoon telah berbaring dengan nyaman dan terlelap, Yoshi memalingkan wajahnya dan melihat ke arah Jeongwoo yang masih setia duduk di sofa sejak tadi. Lirik kan tersebut langsung dibalas Jeongwoo dengan seutas senyum tipis yang menghiasi wajahnya.

Walau Jeongwoo tersenyum padanya namun seperti dirinya, Yoshi yakin jika adik iparnya itu juga pasti sangat lelah sekarang.

Seharian ini Jeongwoo telah menemani dirinya tanpa mengeluh lelah sedikitpun.
Yoshi pun berjalan menghampiri Jeongwoo.
"Pulanglah, Woo. Kau pasti lelah?" Ucap Yoshi sembari berdiri disisi Jeongwoo.

Jeongwoo hanya tersenyum.
Seutas senyum yang semula tipis kini merekah indah di pemuda tampan yang bertubuh lebih besar dari Yoshi itu.
Jeongwoo pun berdiri dihadapan Yoshi.
"Jangan pedulikan aku, aku baik-baik saja." Dan seperti yang telah Yoshi duga, Jeongwoo tetap saja mengatakan jika dirinya baik-baik saja.

"Woo, aku mohon. Istirahat lah. Aku tau jika kau lelah. Aku tidak ingin jika kau sampai sakit juga." Jika biasanya Yoshi yang selalu mengalah akan keinginan Jeongwoo maka kali ini Jeongwoo lah yang harus mengalah pada keinginan Yoshi, toh Yoshi melakukan ini juga demi kebaikan adik ipar nya.

Walau sebenarnya dirinya belum ingin beristirahat, namun ucapan pemuda manis dihadapannya ini terdengar seperti sebuah perintah yang tidak dapat ditolak oleh nya.

Jeongwoo kemudian melipat kedua tangan didepan dadanya dan mulai berkata.
"Baiklah kalau begitu. Keinginan mu adalah perintah bagi ku, Tuan Muda." Ujar Jeongwoo yang mulai bertingkah seperti seorang bodyguard pribadi Yoshi. Jeongwoo bahkan sampai membungkukkan badannya usai mengatakan hal tersebut padanya.

Tingkah Jeongwoo ini tak ayal lantas mengundang senyum diwajah Yoshi, untuk sejenak Yoshi seperti lupa akan rasa lelahnya sendiri.

Sebuah senyum manis tipis tergambar jelas di wajah Jeongwoo begitu melihat Yoshi tersenyum, ada bahagia yang sulit Ia jabarkan dengan kata-kata begitu melihat mahluk indah dihadapannya ini tersenyum.

"Kau tau, Yoshi." Yoshi kembali memfokuskan perhatian nya saat Jeongwoo kembali memulai pembicaraan lagi dengannya.

"Kau punya senyum yang indah. Aku harap kau bisa lebih sering tersenyum mulai sekarang." Yoshi terdiam saat tiba-tiba Jeongwoo menggenggam jemari nya.

UNEXPECTED LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang