Kabar tak Terduga

349 30 0
                                    

Siang ini di kediaman keluarga Park, Jimin tengah berbicara dengan seseorang dari sambungan telpon pada handphone nya. Entah apa yang tengah dibicarakan atau dengan siapa Ia berbicara namun tergambar jelas dari raut wajahnya jika saat ini ada yang tidak baik-baik saja.

"Iya, baik ayah. Jimin mengerti, nanti akan Jimin sampaikan pada Jihoon, ayah." Ucap Jimin pada seseorang diujung sambungan telpon itu yang ternyata adalah ayah nya, Tuan Park.

Tak lama berselang Jimin pun segera menyudahi sambungan telpon dengan sang ayah begitu matanya melihat siluet sang adik berjalan menuruni anak tangga.
"Ayah, maaf telpon nya Jimin matikan ya. Ada Jihoon ayah, nanti Jimin telpon lagi.... Baik ayah, ayah hati-hati disana ya. Titip salam buat bunda." Ucap Jimin pada sang ayah lalu mematikan sambungan telpon tersebut.

"Jihoon, kakak mau bicara sebentar boleh?" Ucap Jimin menghentikan langkah sang adik yang hendak pergi begitu saja bahkan tanpa menyapa nya terlebih dahulu.

"hm..... Cepatlah!! Aku tak punya banyak waktu." Jawab Jihoon dingin pada kakaknya itu.

"Apa malam ini kau ada waktu, Jihoon? Kalau kau tidak sibuk kakak ingin mengajak mu makan malam dirumah salah seorang partner bisnis ayah." Tanya Jimin.

"Aku sibuk!!!!!" Jawab Jihoon ketus pada kakaknya dan ingin melangkah pergi namun langkahnya kembali harus terhenti karena Jimin menahan pergelangan tangan Jihoon.

"Apa lagi sih kak!!!!!! Aku bilang aku sibuk. Aku nggak ada waktu buat acara makan malam itu, kakak pergi saja sendiri. Atau kakak ajak saja kak Rose dengan kakak, dia kan istri kakak. Ga perlulah aku juga harus ikut segala." Celotehan Jihoon dengan raut wajah kesal karena Jimin menghalangi langkahnya.

"Tentu saja kakak akan mengajak istri kakak pergi juga nanti, namun kau juga harus ikut dek. Makan malam ini itu ada hubungannya sama masa depan kamu." Ujar Jimin yang membuat Jihoon melirik tajam ke arahnya.

"Apa?" Tanya Jihoon lagi.

"Makan malam ini akan membicarakan tentang perjodohan mu, dek." Ucap seorang wanita cantik yang telah menjadi kakak ipar Jihoon beberapa tahun terakhir.

Jimin dan Jihoon pun melirik ke arah sumber suara dimana wanita cantik itu terus berjalan menghampiri keduanya.
"Sudah, sayang. Beritau saja semuanya pada Jihoon." Ucap Rose memegang lengan suaminya.

Jimin terus saja menatap wajah cantik istri nya dengan tatapan yang seolah tak tau harus bagaimana, biar bagaimanapun Jihoon nya telah berubah sejak hari itu.
Hari dimana Jihoon patah sepatah-patahnya dan mengubahnya menjadi pribadi yang lebih dingin dan kasar.

Melihat keraguan pada wajah suaminya membuat Rose tersenyum sembari mengelus lembut pundak sang suami seolah tengah memberinya isyarat untuk mengatakan segala nya dengan berterus terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat keraguan pada wajah suaminya membuat Rose tersenyum sembari mengelus lembut pundak sang suami seolah tengah memberinya isyarat untuk mengatakan segala nya dengan berterus terang.

Jimin pun balik menggenggam tangan sang istri dan sejenak menarik nafas nya dalam lalu tertunduk sebelum akhirnya kembali menatap ke arah Jihoon yang sejak tadi hanya terpaku di tempatnya dengan sejuta pertanyaan dalam benaknya, ada apa ini sebenarnya?

UNEXPECTED LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang