Pilihan Terbaik?

214 33 37
                                    

"Hah!!!! Si*l." Jihoon terlihat kesal.

Jihoon yang baru saja tiba lantas menghempaskan jaket yang Ia gunakan ke atas kursi sehingga membuat para sahabatnya yang telah lebih dahulu berada disana menatap kearahnya dengan bingung.

Meski semalaman Ia dan para sahabatnya telah berkumpul dirumah Haruto namun siang ini Jihoon kembali meminta bertemu dengan mereka di salah satu restoran favorit mereka.

Walau sebenarnya bingung kenapa Jihoon ingin bertemu lagi padahal biasanya waktu seperti ini Jihoon akan selalu bekerja di kantor nya namun para sahabatnya langsung menyetujui pertemuan mereka dan disini lah mereka berada sekarang.

"Loe kenapa lagi sih, bang? Ribut lagi Loe sama bang Yoshi?" Tanya Yedam pada Jihoon, sementara yang ditanya malah sibuk memanggil pelayan untuk memesan sesuatu.

Haruto kemudian menyenggol lengan Yedam perlahan dan memberi isyarat agar Yedam mendekatkan dirinya ke arah Haruto.
"Kacang mahal, bang." Begitu mendengar ucapan Haruto alhasil membuat keduanya terkekeh pelan selama beberapa detik sebelum akhirnya Yedam memberi isyarat agar kedua nya kembali bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Setelah Jihoon selesai memesan yang dia inginkan, kembali sebuah pertanyaan yang sama dilontarkan kembali pada dirinya. Namun kali ini Junghwan lah yang bertanya.
"Sebenarnya ada apa sih, bang? Tumben banget Loe ajak kita ketemuan lagi padahal semalam kita baru kumpul kan dirumah bang Haru." Jihoon kemudian melirik tajam ke arah Junghwan.

"Kenapa Loe nanya gitu? Nggak suka Loe semua kalau Gue ajak Loe pada ketemu lagi sekarang? Kalau gitu pada balik gih Loe semua, sebelum mood Gue tambah rusak." Jihoon pun mendengus kesal dan hanya diam sembari menatap satu persatu para sahabatnya.

"Bukan gitu, bang? Kita justru disini semuanya karena kita tuh peduli sama Loe. Kita tuh bertanya karena kita tuh penasaran aja, bang. Mood Loe biasanya kan rusak kalau bukan karena keluarga Loe ya karena suami Loe, bang Yoshi." Yedam berusaha menjelaskan.

"Iya, bang. Kali ini karena apa lagi? Bang Yoshi lagi?" Kali ini Haruto yang bertanya.

"Jeongwoo." Jawab Jihoon ketus.

"Lah? Tumben banget bang Jeongwoo sampai buat Loe kesal sampai seperti ini, bang?" Ucap Junghwan.

Sebelum Jihoon menjawab pertanyaan sahabatnya, seorang pelayan telah terlebih dahulu datang dengan membawa beberapa makanan pesanan milik Jihoon.
Satu persatu makanan dan minuman yang dipesan pun di hidangkan diatas meja.

"Tumben amat Loe pesen makan, bang? Memangnya bang Yoshi nggak masak ya?" Tanya Yedam.

"Ya itu sudah masalahnya! Hari ini jangankan makan siang, si b*d*h itu bahkan tidak masak untuk sarapan. Kesel banget Gue sumpah." Gerutu Jihoon.

"Dan yang lebih sialnya lagi adalah, gue bahkan nggak bisa ngelakuin apapun untuk ngebantah keinginan Jeongwoo." Jihoon terlihat sangat kesal.

"Memangnya Jeongwoo ngapain, bang? Kok Loe nggak bisa bantah dia gitu?" Tanya Haruto sekali lagi.

"Hari ini Jeongwoo meminta Yoshi untuk full istirahat bahkan dia pun melarang Yoshi untuk memasak, padahal Loe tau sendiri kalau Gue makan itu harus ada temennya. Masa iya Jeongwoo minta Gue buat pesan makanan dari luar, terus? Gue makan sendirian gitu dirumah? Ogah!" Jelas Jihoon.

"Sudah gitu, dia juga minta Gue buat jangan gangguin Yoshi istirahat bahkan dia akan ngaduin Gue ke Ayah, Ibu dan Mertua Gue kalau Gue masih suka keluyuran dan ninggalin Yoshi sendirian dirumah." Mendengar gerutuhan sahabatnya membuat Haruto bingung.

"Lah memangnya Jeongwoo tau dari mana kalau Loe suka ninggalin Yoshi sendirian dirumah? Memangnya dia punya mata-mata ya, bang?" Tanya Haruto lagi.

"Dia mergokin Gue nggak pulang semalam." Jawaban Jihoon lantas membuat Haruto diam sejenak.

UNEXPECTED LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang